Perjalanan ke Jogja pagi itu sangat menenangkan. Hawanya sejuk ditambah rasa bahagia karena akan bertemu teman-teman blogger pada acara Dompet Dhuafa bertajuk, "Welcoming Ramadan 1446 H". Aku memacu motorku dari jam 10 pagi karena aku ingin menikmati perjalanan dan mampir ke rumah sahabat bloggerku, Mak Aya. Ternyata sampai rumah Mak Aya pas jam setengah 12, artinya sudah waktunya berangkat. Jalanan Jogja cukup ramai tapi untungnya kita bisa sampai di Kaktus Cafe, tempat acaranya, dengan selamat dan tepat waktu. Acara gathering diawali dengan solat zuhur dan makan siang. Karena aku dan Mak Aya pesan menu yang berbeda, jadi kita bisa saling icip dong. Makasih Dompet Dhuafa, kita makan enak siang ini, hihi!
![]() |
Suasana maksi |
Acara dimulai tepat pukul 1. Salut sih nggak ngaret mulainya. Tambah salut setelah menyimak pemaparan dari narsum. Ternyata saat bulan puasa, kerja Dompet Dhuafa malah lebih panjang lho. Dompet Dhuafa menyadari bahwa tren bersedekah pada anak muda atau Young philantropist meningkat. Oleh karena itu Dompet Dhuafa ingin memupuk kedermawanan sedini mungkin. Supaya lebih mengena pada generasi muda saat ini,saat ini Dompet Dhuafa punya tagline:
Berzakat kerennya nggak ada obat
Eh, bener lo, memang zakat kerennya nggak ada obat. Dari POV donatur, kuitansinya bisa untuk mengurangi pajak. Dari POV mustahik, penyaluran zakat akan membantu memperbaiki kehidupan mereka sehingga dapat keluar dari kemiskinan. Penyaluran zakat dan sedekah di dompet dhuafa antara lain pemberian beasiswa kursus, pendampingan masuk PTN dengan UKT minimal, dan beasiswa kuliah. Selain itu program Dompet Dhuafa lainnya antara lain Kado pejuang tangguh, Ramadan di Palestina, Tebar Berkah Iftar, Muliakan anak yatim melaui program Remember (Ramadan meriah penuh berkah), Zakat fitrah, dan Sedekah Qur'an
![]() |
Narsum yang kerennya gak ada obat |
Alan Effendi. Local heroes from Gunungkidul..
Salah satu narsum yang kutunggu adalah Mas Alan. Sebagai sesama warga Gunungkidul, bener-bener mengikuti sepak terjang Mas Alan dari 2018. Usaha minuman aloe vera yang dirintis dan dibantu salah satunya oleh Dompet Dhuafa membuat usaha minuman aloe veranya tidak sekedar UMKM biasa, melainkan berkembang menjadi eduwisata. Mulai 2023 dilaunching Aloeland, sebagai pusat eduwisata kerjasama dengan Dompet Dhuafa. Melaui wadah eduwisata ini, perekonomian warga Desa Katongan,Nglipar khususnya para ibunya menjadi semakin membaik. Karena para ibu ini selain membantu produksi minuman aloe vera tetapk juga membuat olahan aloe vera lain seperti dodol, keripik, dll
Bagi temen-temen yang masih bingung mau berzakat dimana, bisa banget menyalurkan melalui Dompet Dhuafa. Penerimaan dana dan penyalurannya transparan di kanal publikasi.dompetdhuafa.org. Selain itu sebagai lembaga zakat, Dompet Dhuafa rutin dilakukan audit keuangan oleh lembaga audit keuangan independen untuk alur keuangannya dan juga audit syariah oleh Kemenag untuk kepatuhan syariah, tata cara penyaluran zakat, dll.
Dompet Dhuafa Jogja bisa dihubungi WA/telpon di: 0811 2646 625
IG dan X:dompetdhuafadiy
Youtube dan Tiktok: Kemanusiaan TV
Facebook: Dompet Dhuafa Diy
Web: www.kemanusiaan.org
Lebih detail mengenai program Dompet Dhuafa Yogyakarta