29.9.25

Kekuatan Percaya dan Usaha: Cerita layangan putus di Pantai Jungwok

Ini adalah refleksi dari kemping keempat kami di Pantai Jungwok. Nggak bosan kesini dan selalu ada cerita baru. Kali ini tidak sekedar cerita eksplorasi keindahan alam di kawasan pantai Jepitu, Girisubo, tapi sebuah refleksi kehidupan yang didapat dari semalam kemping. 

Anak wedok menikmati Pantai Jungwok

Pada kunjungan kali ini anak lanang bawa layangan untuk diterbangkan di kawasan pantai. awalnya susah buat terbang karena angin di Jungwok kurang stabil. Sampai akhirnya layangan itu berhasil terbang, aku langsung videokan dan saat Jelang Magrib bilang  "Le, apa mau diturunin dulu? Kan udah ibu videoin. Wis ada bukti nek layangan e iso muluk neng Jungwok"

Tapi anak lanang mau coba nerbangin layangannya semalaman. Ternyata pas malam anginnya tetap gak stabil bahkan cenderung kencang. Sampai akhirnya anak lanang menyadari kalau layangannya sudah gak ada. Spekulasi bermunculan, anak lanang ngira layangannya dicuri. Tapi kami sebagai orangtua yakin layangannya putus. Ya kali gelap gitu ada yang mau nyolong layangan. Akhirnya kami putuskan besok pagi coba cari layangannya. 

Anak lanang sempat gelisah gak bisa segera cari layangannya, tapi karena memang kondisi sangat gelap, justru bahaya kalau dipaksa cari sekarang. 

Pelajaran pertama: Bersabar dan selalu pakai logika dalam bertindak

Akhirnya, pagi menjelang, kami bergegas menaiki bukit untuk mencari layangan. Tapi sampai atas bukit tidak ada tanda-tanda layangan terhampar. Spekulasiku, misal terhampar, bisa saja sudah diberesin petani, karena perbukitannya dipenuhi tanaman pangan dan di sisi kanan ada ternak sapi. Anak lanang sudah menyerah cari. Tapi aku masih yakin bisa menemukan. Sampai mbatin, "Ya Allah, kalau sampai layangannya ketemu, aku mau nazar puasa sehari."

Aku hanya fokus layangannya ketemu aja dulu. Sambil menikmati pemandangan pantai dari atas bukit, ternyata bisa lihat pantai Wediombo dari atas situ. Tapi jalanannya mulai lebat belukar, saat itu posisi sendirian, tapi aku masih yakin layangannya jatuh di sekitar situ. 

Pelajaran kedua: Teruslah berusaha dan percaya Allah bantu

Ajaib! Tiba-tiba aku melihat seuntai kain panjang putih di cabang pohon. Aku berusaha mendekat untuk melihat, apakah itu layangan anak lanang, atau sekedar spanduk yang terjuntai. Agak sulit untuk mendekat karena belukar yang cukup tinggi dan aku takut kalau ternyata ada lubang yang tidak terlihat. Akhirnya aku foto seadanya. Dari foto kelihatan sambungan layangannya, jadi aku bisa pastikan itu layangan anak lanang. Alhamdulillah, Allah kabulkan doaku dalam hitungan menit. Di saat aku pasrah nggak mungkin melanjutkan pencarian karena medan perbukitan yang dipenuhi semak tinggi. 

Pelajaran ketiga: Berusaha maksimal itu harus. Tapi tetap mengukur kemampuan

Kalau nurutin ego, rasanya pengen ambil dan bawa layangan itu sendiri. Tapi aku sadar mendekat ke layangan itu saja aku ragu, kalau aku ilang di sini kan gak lucu. Akhirnya aku turun dan memberitahukan ke mereka. 

Rescue segera dilakukan, tapi ternyata aku agak lupa jalanku kesana. Di lain sisi, anak wedok nunggu di bawah sendiri karena udah capek. Akhirnya aku cuma kasih ancer-ancer ke mereka dan balik nemenin anak wedok. Dari situ aku ngerasa, tadi aku bisa ketemu layangannya bener2 karena dituntun Allah ya. Coba nggak, Jangan-jangan malah aku belum bisa keluar dari bukit ini. 

Alhamdulillah, layangan berhasil diturunkan dengan kolaborasi ayah dan anak. Ekornya ditinggal karena susah buat nuruninnya. 

Pelajaran keempat: Intropeksi diri sebelum menyalahkan orang lain. 

Saat itu anak lanang mengira ada yang curi layangannya. Padahal nggak mungkin ada orang sebodoh itu nyuri layangan gede. Mending nilep HP, wong di warung banyak yang nitip ngecas HP, kalau memang niat maling, mending maling itu. Ternyata memang layangannya putus. Anak lanang sudah ngiket talinya dengan benar, namun kurang mitigasi soal kekuatan tali layangannya. Sebuah pelajaran untuk penerbangan layangan selanjutnya.

Pelajaran kelima: Baiklah sama keluarga dan mereka yang memperhatikanmu. Kalau kamu ada masalah, merekalah yang akan bantu. 

Tanpa keyakinanku bisa menemukan layangan itu, adiknya yang gak rewel dan bersedia ditinggal buat cari layangan kakak, dan bantuan ayahnya untuk nurunin layangan adalah bukti bahwa keluarga adalah penyelamat kita. Ayahnya bahkan sampai sakit pinggang karena harus manjat pohon buat ambil layangannya, tapi ya gpp demi anak lanang. Semoga kita semua dipenuhi rasa cinta dan syukur ya. Peluk jauh buat para orang tua dan anak2 di dunia (sejatinya semua yang sudah punya anak pasti memerankan 2 hal ini kan?) 


14.9.25

Ngobrolin Homeschooling Bareng Founder PT Ihsan Solusi

Hari ini coba resume podcast Mas Syauqi Robbani untuk dibaca lagi nanti. Kali ini tamunya adalah Kang Ismir dan Teh Patra, founder PT Ihsan Solusi sekaligus ortu yang punya 5 anak homeschooler. Luar biasa banget! Ini podcast utuhnya. 



 Kendala parenting di Indonesia.

1. Tidak punya visi jelas. Udah takut duluan bermimpi dan memulai langkah (mental block). Temen2 Teh Patra banyak yang ngeluh soal sekolah anaknya, tapi juga gak berani memutuskan homeschoololing (misalnya), karena takut keluar dari sistem

2. Belajar cuma di sekolah. Kadang para ortu terlalu sibuk menjalankan tanggung jawabnya dan merasa kalau udah nggak sekolah ya nggak perlu belajar. Padahal hidup itu tentang belajar seumur hidup. Mau penghasilan lebih atau hidup lebih bermakna, ya satu-satunya cara harus belajar. Banyakin baca dan menyimak hal bermanfaat. 

3. Invest terlalu banyak di pendidikan dasar, begitu kuliah, energi dan dananya kurang. Menurut Teh Patra, saat ortu masih bisa handle, handle-lah anak sendiri. Nanti makin gede baru outsource ke orang lain

Concern untuk orang tua:

Fokus pada karakter dan kapasitas anak.

Karakter utama: 

Kemerdekaan. Anak adalah pribadi utuh yang bebas menentukan arah hidupnya 

Visi misi. Sebagai muslim, tugas kita sebagai abdillah (beribadah) dan khalifah (pemimpin). Breakdown apa yang harus dilakukan untuk dua peran ini. 

Kapasitas: ortu pasti lebih tau, dan harus berani menentukan langkah.

Semoga kita dimudahkan selalu dalam setiap peran kita. Aamiin



Tips menjaga kewarasan dalam berumah tangga

 Menjalani rumah tangga itu banyak tantangannya. Gak usah heran, soalnya ini ibadah seumur hidup, yang mana akan selalu ada ujiannya. Tapi jangan takut menikah juga, karena kalau pasangannya tepat, setiap cobaan bakal lebih mudah kalau dijalani bersama. Berikut beberapa tips dalam menjaga rumah tangga tetap waras. 

1. Pastikan kita sudah selesai dengan diri kita sendiri

Capek kerja terus pengen nikah biar ada yang menafkahi, atau nikah biar ada yang ngurusi? Buang jauh2 mindset ini! Kitalah yang harus bertanggungjawab pada diri kita. Jangan pernah menaruh tanggung jawab ke orang lain. Yang ada setelah menikah tanggung jawabmu bertambah. Sebagai suami, akan ada istri dan anak-anak yang bergantung padamu. Sebagai istri, akan ada suami dan anak-anak yang butuh sentuhan kasih sayangmu. 

2. Pastikan pasangan sefrekuensi dan sekufu

Aku kenal banyak teman yang punya kepribadian baik. Tapi satu sama lain kadang berselisih. Kok bisa? Ya karena walaupun baik, tapi orang yang gak sefrekuensi akan rentan berselisih. Bayangkan kalau kita berumah tangga sama orang yang nggak sefrekuensi? Sekufu juga penting. Karena itu akan mempengaruhi cara pandang terhadap masalah ataupun uang. 

3. Fokus pada kewajiban tanpa adu nasib

Jangan menuntut hak, tapi fokuslah pada kewajibanmu. Kalau ada satu dua hal dari pasangan yang tidak kamu sukai, coba dikomunikasikan, kalau tidak berhasil, pasrahkan saja pada jalur langit. Kalau poin satu sudah sama-sama terpenuhi maka seharusnya nggak perlu ada drama laki mokondo atau istri durhaka. 

4. Jangan membandingkan pasangan atau nasib rumah tangga dengan orang lain. Syukuri apa yang ada

Pernikahan kita pasti bahagia. Kadang yang bikin gak bahagia itu ketika kita membandingkan pasangan atau nasib rumah tangga dengan orang lain. Padahal mereka yang terlihat lebih baik dari kita belum tentu beneran lebih baik lho. Lebih baik syukuri saja apa yang kita punya, dan untuk hal-hal yang belum kita punya, itu berarti kita belum siap untuk dapatkan hal itu. 

5. Tirakat. Saling mendoakan satu sama lain. 

Poin terakhir ini adalah poin utama. Apa sih kita tanpa bantuan Allah? Makanya penting banget tirakat dan berdoa untuk diri sendiri, pasangan, dan keluarga. Percayakan perlindungan pada diri dan keluarga pada Allah SWT.

Semoga sakinah, mawadah, warahmah semuanya.. 



11.8.25

Belajar Parenting ala Ayah Ryu

Suatu hari suami share video anak seusia fafa yang memberi motivasi supaya nggak main game aja. Keren. Walo dalam hati berpikir, kok too much ya ni bocah. Kayak dewasa sebelum waktunya gitu.

Beberapa bulan kemudian ternyata bocah yang bernama Ryu ini jadi viral. Gara-gara dia mengklaim dirinya perintis, padahal jelas dia dari keluarga kaya, jadi netizen menganggap motivasi yang dia kasih nggak masuk akal. Gak sesuai dengan realita. Karena penasaran, aku nontonlah podcastnya Densu. Di podcast ini Ryu ditemani ayahnya, jadi sedikit banyak aku jadi tau kenapa Ryu bisa seperti ini.

Aku pribadi salut sama Ryu. Tapi memang di banyak hal aku nggak relate sama keluarga Ryu. Tapi bukan berarti aku gak bisa mencontek sisi positif dari parenting ortunya Ryu. Beberapa hal yang bisa dicontoh antara lain:

1. Anak dilibatkan di pekerjaan ortu

Latar belakang Ryu yang lahir dari bayu tabung membuat ayahnya tidak mau meninggalkan Ryu. Jadi sejak kecil Ryu ikut ayahnya kerja. Posisi ayahnya sebagai pemilik usaha memang gak relate sama aku si umbi negara ini. Suami walau juga pemilik usaha tapi ya belum sebesar ayahnya Ryu ini. Tapi memang dari kebiasaan ini yang lalu membentuk Ryu jadi pemilik bisnis jamu dan content creator yang cukup sukses. Ryu selalu memperhatikan ayahnya berinteraksi dengan anak buahnya, dengan pelanggan, dengan suplier, dan sebagainya. Ngga cuma diperhatikan, tapi dia beneran mempraktekan. Memang gifted kok ni anak, atau mungkin ya pas aja interestnya sama ayahnya. Karena aku juga sempat menerapkan hal ini ke Faris, tapi ya nggak ngefek, karena interest Faris nggak kesana.


2. Anak rutin diajak deeptalk

Ketika Densu tanya, kok bisa ngomong terstruktur gitu. Apa dibuatin skripnya? Ternyata ya si Ryu memang ada tim kontennya. Tapi pembawaan Ryu kalau ngomong memang seperti baca skrip gitu. Dia sendiri bilang motivasi yang dia kontenkan itu adalah hasil deeptalk dengan kedua ortunya. Yah, deeptalk sebelum tidur memang penting buat menjaga bonding kita ke anak sekaligus menanamkan nilai kehidupan yang sesuai kepada anak. So, jangan remehkan membaca cerita sebelum tidur ya. Faris dulu bahkan suka bikin cerita sendiri. Tapi setelah pra-remaja, kreativitas di bidang itu kayak gak tersalurkan lagi. Hobinya yang lain banyak dan lebih asyik buatnya.

3. Anak dilatih tanggung jawab tapi tetap menghargai fitrah anak yaitu bermain

Umur 7 tahun dikasih franchise ayam goreng buat hadiah ulang tahun! Gile ni ayahnya gokil banget. Anak sekecil itu sudah disuruh kelola usaha. Etapi dengan potensi Ryu ternyata usaha ayam goreng ini nggak jalan. Justru ketika Ryu mendevelop usahanya sendiri malah berhasil.

Disini poin  perintis yang dimaksud Ryu. Untuk usaha jamu yang dijalankannya, dia nggak dimodali sama sekali sama ayahnya. Modalnya dari pendapatannya sebagai kreator konten. Buat yang nyiyir, ya kan dia gak beneran mulai dari nol. Padahal definisi perintis itu bisa apa saja yang dimulai dari nol. Terus ketika Ryu bilang yang paling seru adalah ketika berusaha mencapai target, malah dapat komen salty dari netizen. Mereka bilang Ryu bisa bilang seru karena nggak pada posisi kalau usaha gagal terus keluarga makan apa. Padahal poinnya, Ryu menganggap hambatan usaha sebagai tantangan. Jadi segalanya dijalani dengan optimis. Seharusnya mereka yang dewasa bisa paham hal ini. Jangan pernah meminta pemakluman atas kegagalan kita. Gagal ya berarti harus usaha lagi dan usaha terus. Sesulit apapun kendala usaha kita, selama kita yakin pertolongan Allah, pasti usaha kita akan berkembang juga.

4. Nggak gengsi mengakui salah

Yang aku salut sama Ryu di podcast Densu ini adalah kesantunannya meminta maaf pada netizen karena kontennya membuat banyak yang salah paham. Kalau lihat bapaknya sih memang kesopanannya nurun dari ayahnya.

5. Memfasilitasi minat anak tapi tidak memanjakannya

Ryu bisa sukses sebagai kreator konten juga tidak lepas dari support keluarganya. Ayah dan ibunya selalu mengkurasi konten Ryu sebelum tayang. Ryu juga diberi tim untuk sosial medianya. Kalau sekarang mungkin usaha Ryu bisa menggaji tim sosmednya, tapi sebelumnya pasti ada support finansial dari ayahnya. Ketika dapat undangan podcast, Ryu sempat tampil sendiri. Tapi ternyata mentalnya belum siap dan sebagai ayah yang baik, akhirnya di podcast selanjutnya ayahnya menemani. Disinilah letak kekuatannya. Ayah Ryu membiarkannya menyelesaikan persoalannya sendiri. Kalau istilah ayahnya Ryu, dia tidak akan menganggu arena bermain Ryu yang dalam hal ini dunia kretaor konten. Jadi buat ayahnya, usaha Ryu itu sekedar permainan buat Ryu. Gile ya, usaha dianggap permainan. Tapi bagus juga sih, karena yang namanya anak-anak, dunianya ya bermain.

Ternyata, aku masih on track dan beberapa kebiasaan ayah Ryu juga aku lakukan  ke anak-anakku. Walaupun hasilnya beda. Duo FREE diminta bantuan ngadmin toko online ayahnya aja harus diingetin terus, kalau Ryu bahkan sudah usaha sendiri. Tapi, aku sama sekali tidak insecure karena yang aku kedepankan adalah caranya. Hasil mah hak preogatif Allah dengan Qoda dan Qodarnya. Semangat keluarga indonesia hebat!

Faris kecil sudah menunjukkan bakat bisnis

26.2.25

Welcoming Ramadan 1446 H bersama Dompet Dhuafa Yogyakarta

Perjalanan ke Jogja pagi itu sangat menenangkan. Hawanya sejuk ditambah rasa bahagia karena akan bertemu teman-teman blogger pada acara Dompet Dhuafa bertajuk, "Welcoming Ramadan 1446 H". Aku memacu motorku dari jam 10 pagi karena aku ingin menikmati perjalanan dan mampir ke rumah sahabat bloggerku, Mak Aya. Ternyata sampai rumah Mak Aya pas jam setengah 12, artinya sudah waktunya berangkat. Jalanan Jogja cukup ramai tapi untungnya kita bisa sampai di Kaktus Cafe, tempat acaranya, dengan selamat dan tepat waktu. Acara gathering diawali dengan solat zuhur dan makan siang. Karena aku dan Mak Aya pesan menu yang berbeda, jadi kita bisa saling icip dong. Makasih Dompet Dhuafa, kita makan enak siang ini, hihi!

Suasana maksi


Acara dimulai tepat pukul 1. Salut sih nggak ngaret mulainya. Tambah salut setelah menyimak pemaparan dari narsum. Ternyata saat bulan puasa, kerja Dompet Dhuafa malah lebih panjang lho. Dompet Dhuafa menyadari bahwa tren bersedekah pada anak muda atau Young philantropist meningkat. Oleh karena itu Dompet Dhuafa ingin memupuk kedermawanan sedini mungkin. Supaya lebih mengena pada generasi muda saat ini,saat ini Dompet Dhuafa punya tagline:

Berzakat kerennya nggak ada obat

Eh, bener lo, memang zakat kerennya nggak ada obat. Dari POV donatur, kuitansinya bisa untuk mengurangi pajak. Dari POV mustahik, penyaluran zakat akan membantu memperbaiki kehidupan mereka sehingga dapat keluar dari kemiskinan. Penyaluran zakat dan sedekah di dompet dhuafa antara lain pemberian beasiswa kursus, pendampingan masuk PTN dengan UKT minimal, dan beasiswa kuliah. Selain itu program Dompet Dhuafa lainnya antara lain Kado pejuang tangguh, Ramadan di Palestina, Tebar Berkah Iftar, Muliakan anak yatim melaui program Remember (Ramadan meriah penuh berkah), Zakat fitrah, dan Sedekah Qur'an

Narsum yang kerennya gak ada obat

Alan Effendi. Local heroes from Gunungkidul..

Salah satu narsum yang kutunggu adalah Mas Alan. Sebagai sesama warga Gunungkidul, bener-bener mengikuti sepak terjang Mas Alan dari 2018. Usaha minuman aloe vera yang dirintis dan dibantu salah satunya oleh Dompet Dhuafa membuat usaha minuman aloe veranya tidak sekedar UMKM biasa, melainkan berkembang menjadi eduwisata. Mulai 2023 dilaunching Aloeland, sebagai pusat eduwisata kerjasama dengan Dompet Dhuafa. Melaui wadah eduwisata ini, perekonomian warga Desa Katongan,Nglipar khususnya para ibunya menjadi semakin membaik. Karena para ibu ini selain membantu produksi minuman aloe vera tetapk juga membuat olahan aloe vera lain seperti dodol, keripik, dll

Bagi temen-temen yang masih bingung mau berzakat dimana, bisa banget menyalurkan melalui Dompet Dhuafa. Penerimaan dana dan penyalurannya transparan di kanal publikasi.dompetdhuafa.org. Selain itu sebagai lembaga zakat, Dompet Dhuafa rutin dilakukan audit keuangan oleh lembaga audit keuangan independen untuk alur keuangannya dan juga audit syariah oleh Kemenag untuk kepatuhan syariah, tata cara penyaluran zakat, dll.


Dompet Dhuafa Jogja bisa dihubungi WA/telpon di: 0811 2646 625

IG dan X:dompetdhuafadiy

Youtube dan Tiktok: Kemanusiaan TV

Facebook: Dompet Dhuafa Diy

Web: www.kemanusiaan.org

Lebih detail mengenai program Dompet Dhuafa Yogyakarta



7.12.24

Tiga Kebiasaan Kecil untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Sepanjang tahun 2024 ini boleh dibilang tahun tersehatku. Bangga banget bilang kalau dalam setahun ini nggak pernah mengalami demam dan flu berat. Padahal dulu, sebulan sekali ada aja jatah sakit. Nah, jadi kepikiran buat menuliskan ini buat refleksi akhir tahun. Disclaimer ya, postingan ini bukan untuk sombong atau gegayaan, tapi murni untuk mengajak teman-teman buat hidup lebih sehat. Setidaknya kondisiku setahun terakhir ini bisa jadi bukti bahwa untuk hidup lebih sehat, cukup lakukan kebiasaan kecil saja lo. Apa saja sih?

1. Menghindari air manis dan membiasakan minum teh tawar
Sebenarnya dari awal aku memang bukan penyuka manis, apalagi teh manis. Nggak tau kenapa kalau minum teh manis maagku suka kambuh, terus kayaknya tetep haus aja habis minum. Tapi, kalau lagi makan di luar rasanya nggak enak aja kalau minumnya cuma air putih. Karena air putih biasanya gratis jadi kesannya aku pelit banget. Dan aku juga paham kalau keuntungan warung terbesar dari minuman. Kalau pelanggan warung kayak aku semua apa nggak tekor pedagangnya, wkwkwk. Jadi aku coba biasain pesen teh tawar. Seringnya es teh tawar biar seger. Sempat khawatir, bakalan kambuh nggak ya maagku kalau minum teh? Ternyata nggak! Baru sadar kalau yang bikin kambuh tu gula dari tehnya. Kalau kadang harus ke kafe (itupun jarang banget sih), yang aku pesan juga es teh tawar.
Nah, gara-gara pesen es teh tawar melulu jadinya dikira aku lagi diet, sok sehat, dan pelit. Tanggapan orang memang suka bikin ragu memulai apa yang kita yakini lebih baik untuk tubuh kita ya. Tapi aku nggak peduli sih dianggap pelit atau sok sehat. Karena yang ngerasain efeknya kita sendiri kok. Dengan rutin minum teh tawar, aku merasa kekebalan tubuhku lebih baik, mungkin sugesti juga karena taunya teh mengandung antioksidan kan. Lalu, dengan menguangi gula, aku merasa alarm tubuh jadi lebih sensitif. Setiap mau sakit, alarm tubuhnya langsung bunyi, jadi sebelum benar-benar sakit sudah bisa sembuh karena langsung digempur dengan nasi padang, madu, vitamin, dan tidur😁.

2. Membatasi gorengan berminyak
Selain gula, gorengan berminyak kalau berlebihan memang bikin daya tahan tubuh menurun. Yang aku amati, beberapa kali aku hampir sakit, penyebab utamanya karena kebanyakan makan gorengan berminyak. Memang tergantung minyaknya, tapi goreng sendiri pun juga berpotensi menimbulkan radang tenggorokan kalau berlebihan. Karena ya proses penggorengan sendiri bukan proses pemasakan makanan yang sehat. Kandungan kalori makanan akan meningkat signifikan bila digoreng, padahal saran maksimum asupan minyak yang bisa konsumsi dalam sehari hanya 67gram atau setara 6 sendok makan. Nah kandungan minyak dalam 1 gorengan berapa? Mana cukup makan 1 doang pula!

3. Target aktivitas fisik
Aku sangat percaya kalau aktivitas fisik dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental kita. Ada yang bilang, healing sesungguhnya itu bukan piknik atau jalan-jalan ke tempat instagramable, tapi dengan olahraga/aktivitas fisik. Dengan aktivitas fisik, hormon dopamine akan terpacu sehingga timbul fasa bahagia. Yang aku rasain sih ketika keringat bercucuran, rasanya hepi banget. Sama sensasi hepinya kayak waktu lihat Gunung Bromo langsung untuk pertama kalinya. Hehe..
Aktivitas fisik nggak melulu dari olahraga. Tapi mengerjakan pekerjaan rumah juga aktivitas fisik yang perlu dikerjakan dengan hati gembira. Misal mencuci dan gosok baju sambil karoke atau drakoran. Pokoknya no mager-mager. Mager cuman bikin hati tambah suntuk. Nanti kalo udah beres semua kerjaan, baru deh mager dengan tenang (yang biasanya berujung dengan ketiduran, kalo aku sih)
Ternyata, untuk hidup sehat itu nggak perlu mahal kok. Cukup dengan pengendalian diri terhadap apa yang kita makan dan semangat beraktivitas. Tetap berpikiran positif dan fokus memperbaiki diri. Semangat!


Dengan badan sehat, mau aktivitas apapun jadi nikmat. Jalan-jalan bisa seru tanpa kehilangan momen❤️

2.10.24

Breaking Stereotypes: Empowering Women to Embrace Their Curves with Feelingirl Shapewear

Shapewear is one of the best ways of feeling secure in your body. That’s because it can improve your confidence levels by giving shape to your body. However, not everyone wears the tummy shapewear or other clothes to appear slim. There are times when they wear shapewear to accentuate their curves only.

It’s time that we break the stereotypes that everyone needs to have an hourglass body. For this reason, we are choosing the Feelingirl shapewear because it’s suitable for every body shape and size. So, let’s have a look at some amazing pieces!

Backless Shapewear Bodysuit

This bodysuit is a perfect option for women who need a complete transformation. That’s because it promises sculpting and it is made from a breathable and lightweight material. This means you will feel refreshed all day long. In addition, it has a special elastic layer around the stomach. It helps increase the tummy control and target the tummy rolls.

There is an open gusset to make bathroom rips easily. Also, it has leg openings, so the bodysuit won’t show under your regular clothes. The best thing about this bodysuit is that it has a non—compressive bust design, so it is suitable for women with different bust sizes. 

Tummy Control Shapewear

This is a type of slimming bodysuit and we love the range of colors it’s available in. This shapewear is designed with a contoured bust and it is made from stretchable fabric, so the fitting will be better. In addition, it comes with adjustable straps to make sure you get personalized support. What we love about this piece is the double-layered design, which promises proper waist shaping.

The buttocks re 3D cut, which is perfect for women with huge hips. In addition, there is a crotch opening, which makes it easy to use the loo. All in all, it is made from seamless fabric, so it will not show under your clothes. 


Smoothing Thong Bodysuit

This thong bodysuit is a perfect option if you want to have a flattering figure. It has a square neckline, which helps show off the collarbone nicely. In addition, there are high-cut leg openings to ensure the bodysuit doesn’t show under the clothes. The best part is that it is made from eco-friendly material. It has a seamless construction for easy and comfortable use.


Tummy Control Shapewear

If you need to try a combination of seamless wireless bra and shapewear, this is the best option. It is made from a comfortable fabric, which is breathable as well. This means you can wear the bodysuit for a long time. In addition, it has a versatile design, which means it can be used with jeans and jackets easily.

It can help slim your legs and control the tummy rolls. That’s because Feelingirl has the high-stretch fabric. Last but not least, it promises a supportive underbust, so your breasts will look amazing. Also, your butt will be lifted.





Posted in