Prinsip pendidikan ala Charlotte Mason sangat identik dengan living book. Hal ini karena CM sangat memprioritaskan soal keluhuran akal budi. Kenapa buku? Karena akal budi sifatnya spiritual, maka harus disentuh dengan sesuatu yang sifatnya spiritual. Hal tersebut bisa didapatkan dari buku. Pemikiran penulis hebat terefleksikan lewat tulisan bukunya. Pikiran bertemu pikiran. Sehingga anak akan lebih berpikir.
Penulis living books biasanya adalah seseorang yang mempunyai passion dan cinta yang mendalam pada topik tersebut, tahu detail topik yang ditulis, dan yang paling utama adalah penyampaian topiknya dengan bahasa naratif. Sehingga bila dibuat poin-poinnya, syarat living book antara lain:
1. Naratif dan sastrawi
2. Ada ide hidup
Living book ibarat imunisasi. melalui living book anak bisa merasakan berbagai pengalaman hidup tanpa mengalaminya langsung. Seperti contoh buku tentang kehilangan hewan. Disini akan ikut merasakan kehilangan tanpa benar-benar kehilangan.
Melahap living book ada tata caranya, yaitu:
1. Dibaca perlahan
2. Dibaca bertahap
Referensi soal living book bisa dilihat di:
Rilis Rekomendasi Tim Kurikulum CMid Tahap #1 – CMIndonesia.com
Daftar living book tidaklah mutlak. Orang tua perlu mengasah sendiri sense-nya terhadap living book. Lebih banyak membaca agar lebih banyak ide yang bisa disajikan kepada anak.
Fafa dan Living Book Favoritnya |
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...