Awal tahun ini aku memulai kehidupan di tempat baru. Nggak pindah kerja, cuma pindah tempat tinggal, supaya lebih mendekat ke kantor. Harapannya sih biar lebih banyak waktu bersama anak, karena kalau rumahnya dekat kantor kan bisa menghemat waktu perjalanan.
Sebenarnya tidak ada syarat khusus ketika mencari kontrakan. Tetapi saat melihat calon rumah kontrakan ini suami langsung sreg. Rumahnya memang kecil, hanya tipe 36 yang bersubsidi. Akan tetapi, pemilik rumah yang akan mengontrakkan rumahnya ini sudah banyak melakukan perubahan dari rumah aslinya. Jadi rumahnya sangat homy, rapih, dan nyaman. Jujur ini jadi motivasiku untuk mempertahankan kerapian di rumah ini. Selain itu, kami ternyata dapat 'bonus' seekor kucing yang oleh pemilik rumah diberi nama Tini. Jadi Tini ini adalah kucing liar yang sering mendatangi rumah ini. Tentu saja anak-anak suka sekali ada kucing di rumah, apalagi sebelumnya memang tidak ada kucing di rumah. Eh, nggak lama setelah kami menempati rumah ini, tiba-tiba ada anak kucing liar sering berkunjung ke rumah.
Kiri anak kucing new comer, kanan si Tini |
Mengenalkan hewan liar pada anak? Amankah?
"Hati-hati main sama kucing, apalagi kucing liar, kan nggak tau dia bawa virus atau kutu atau nggak." Nasehat salah seorang rekan.
Jujur, memang aku khawatir soal kesehatan anak kalau dia sering bermain dengan kucing. Apalagi kucing tersebut tidak secara khusus kami pelihara. Tetapi melihat kecintaan mereka terhadap kucing, ditambah kucingnya juga penurut, rasanya nggak tega juga kalau harus melarang mereka bermain dengan kucing. Jadi sebenarnya aman nggak sih kalau anak bermain dengan kucing liar?
Ternyata, membiarkan anak berinteraksi dengan hewan justru akan meningkatkan kekebalan tubuhnya. Secara mental juga bermain dengan hewan akan membuat anak lebih bahagia dan empatinya terhadap hewan lebih terasah. Memang sebagai orang tua jadi harus lebih awas menjaga kebersihan.
Lebih sering mencuci tangan
Semenjak pandemi ini, kami memang lebih sering mencuci tangan. Nah, setelah sering bermain dengan kucing di rumah, aku menjadi lebih cerewet mengingatkan untuk mencuci tangan. Apalagi anak bungsuku yang belum ada 3 tahun, masih harus lebih sering diingatkan karena masih sering langsung memegang makanan padahal sebelumnya baru saja memegang kucing.
Lebih sering membersihkan rumah
Konsekuensi ada hewan di rumah adalah harus lebih sering membersihkan rumah. Apalagi kucing kecil masih suka buang air sembarangan. Nggak boleh males bersihin kotoran kucingnya, karena kotoran tersebut kalau tidak segera dibuang akan membuat penyakit. Ajak anak untuk ikut membersihkan rumah, karena biar bagaimanapun hewan ini adalah tanggung jawab mereka.
Memeriksakan kesehatan kucing
Kalau memungkinkan aku akan membawa kucing tersebut ke dokter hewan untuk memastikan kesehatan kucing liar tersebut.*tapi ini masih sebatas angan-angan karena kondisi lagi pandemi begini. Aku sendiri hampir nggak pernah cek kesehatan, jadi kayaknya opsi cek kesehatan kucing masih belum terealisasikan. Mudah-mudahan kucingnya sih sehat-sehat terus. Aamiin.
Memilih pembersih lantai yang aman
Rutin membersihkan lantai rumah adalah suatu keharusan, apalagi karena kucing kadang berkeliaran di rumah. Rumah yang kami tempati ini minimalis (ukurannya), jadi kami nggak punya meja makan, kau nggak mau rutinitas makan dilakukan di atas lantai. Jadi kebayang kan pentingnya kebersihan lantai rumah buat keluarga kami saat ini? Memang sih area makan kami terpisah dari area yang biasa dilalui kucing, tetapi ada kalanya anak tanpa sadar makan di area bermain kucing. Jadi, sebisa mungkin area lantai di rumah harus selalu bersih.
Awalnya, aku kira cairan pembersih lantai semua sama saja. Ternyata pada cairan pembersih lantai terdapat bahan mengandung toksin yang dapat tidak sengaja terhirup oleh manusia, apalagi anak-anak. Dampaknya tentu pada kesehatan jangka panjang. Apa saja sih bahan berbahayanya?
1. SLS
Bahan pembuat busa ini ternyata memiliki efek samping dapat membahayakan pada sistem pernapasan, endokrin, reproduksi, pencernaan dan saraf terutama pada bayi.
2. Chlorine
Bahan yang berfungsi sebagai pemutih ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, sensitivitas kulit, iritasi kulit, permasalahan pada organ paru-paru, mata dan mulut.
3. Paraben
Umumnya produk pabrikan memerlukan pengawet, salah satu yang digunakan adalah paraben. Bayi yang terpapar paraben dilaporkan memiliki masalah pertumbuhan pada beberapa tahun pertama kehidupan. Selain itu, bagi orang dewasa, paraben bisa menambah prevalensi terjadinya kanker payudara dan memiliki pengaruh terhadap masalah kesuburan.
4. Alkohol/etanol
Penggunaan etanol marak digunakan semenjak pandemi ini karena kemampuannya yang sangat baik sebagai bahan anti bakteri. Padahal penggunaan etanol bisa memberi efek iritasi terutama pada kulit bayi yang sensitif. Bahan alami seperti lavender, rosemary, dan chamomile dapat menggantikan etanol.
5. Triclosan
Bahan ini juga berperan sebagai bahan anti-bakteri. Akan tetapi penggunaan bahan ini bersifat karsinogenik. Penggunaan bahan ini dapat digantikan dengan tea tree extract.
6. Pengharum sintetik
Produk pembersih pasti perlu pengharum. Namun penggunaan pengharum sintetik dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan alergi pada kulit. Solusinya bisa dengan menggunakan pengharum alami seperti lavender.
Untungnya ada Pembersih Lantai Mama's Choice, pembersih lantai ini diklaim aman, natural, bebas toksin dan halal.
Kenapa aman dan natural?
Karena pembersih lantai Mama's Choice menggunakan Decyl Glucoside sebagai pengganti SLS, dan ekstrak bahan alami seperti ekstrak lavender yang berfungsi sebagai anti bakteri dan pengharum, serta ekstrak rosemary dan chamomile sebagai anti bakteri. Chamomile juga berperan sebagai anti iritasi dan pelembab kulit sehingga formulanya baby friendly sekali.
Formulanya baby friendly! |
Efektif membunuh kuman dan bakteri di lantai
Walaupun formulanya lembut untuk bayi, Mama's Choice pembersih lantai tetap efektif membunuh kuman dan bakteri di lantai. Telah diuji di lab terakreditasi mampu mengurangi populasi bakteri Staphylococcus Aureus, Escherichia Coli, Pseudomonas Aeruginosa.
Formula Food Grade
Nah ini yang paling penting, karena aktivitas makan kami tidak di meja makan, maka memilih pembersih yang food grade adalah keharusan. Karena kemungkinan pembersih akan kontak langsung dengan mainan anak dan makanan mereka.
Dengan pembersih lantai Mama's Choice, #KurangiWorry karena pembersih lantai ini aman untuk bayi dan anak-anak. Semoga saja kesehatan dan keceriaan selalu meliputi anak-anakku dan hewan peliharaan mereka. Walaupun saat kecil aku tidak pernah punya hewan peliharaan dan tidak tahu bagaimana seharusnya merawat hewan peliharaan, tetapi dengan kemudahan akses informasi saat ini, mudah-mudahan aku bisa membersamai anak-anak membesarkan hewan peliharaannya. Aamiin.
Cari tahu selengkapnya kelebihan pembersih lantai Mama’s Choice di sini yuk
Cara mendapatkan pembersih lantai Mama's Choice lewat website ini: www.mamachoice.id
Atau bisa lewat IG @mamaschoiceid
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...