Startup. Apa yang kamu pikirkan mendengar kata ini? Kalau aku sih sebelumnya keingetan Gojek, tapi gara-gara drama Korea Start Up, sekarang jadi kepikirannya sama Pak Han *eh kenapa?
Di era globalisasi seperti sekarang, usaha/bisnis harus efisien. Itulah kenapa startup kian digalakkan saat ini. Ibaratnya sih, mulai aja dulu, perbaikan dan pengembangan dilakukan seiring dengan berjalannya perusahaan. Nah konsep ini yang diadopsi Program Dayamaya untuk mengembangkan potensi daerah 3T (terluar, tertunggal, dan terdepan). Program besutan BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan digital melalui program yang terintegrasi dan berkelanjutan dengan mewujudkan layanan bidang telekomunikasi dan informasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah 3T.
Keterbatasan akses secara offline diatasi dengan pengembangan kompetensi digital sehingga masyarakat 3T mampu mengembangkan UMKM digital. Pengembangan kompetensi digital berfokus pada:
1. Pelatihan SDM
2. Eksekusi survey pasar
3. Infrastruktur teknologi
4. Sosialisasi dan pemasaran
Sektor yang dikembangkan antara lain sektor kesehatan, pendidikan, agribisnis, pariwisata, logistik, fintech, dan e-commerce. Pada tahun 2019 lalu sudah terpilih 18 inisiatif/startup dan 3 diantaranya sudah diluncurkan ke masyarakat yaitu Atourin, Cakap, dan Jahitin. Ketiga startup ini terpilih untuk dikembangkan terlebih dahulu karena berfokus pada bidang yang paling strategis dikembangkan untuk daerah 3T yaitu sektor pariwisata, pengembangan sumber daya manusia, dan pemberdayaan masyarakat.
Atourin adalah platform digital di bidang pariwisata dengan terobosan berupa virtual tour. Di masa pandemi seperti sekarang, sektor pariwisata sedang lesu. Akan tetapi, hasrat masyarakat untuk berwisata sebenarnya masih sangat tinggi. Oleh karena itu, Atourin membuat terobosan berupa virtual tour, sehingga semua orang tetap bisa berwisata selama pandemi. Pemandu tour di Atourin telah melewati serangkaian pelatihan dan sertifikasi. Natuna menjadi salah satu daerah 3T yang telah mengikuti pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata pada tahun 2019.
Selain Atourin, startup lain yang dikembangkan adalah Cakap. Sesuai namanya, Cakap bertujuan membuat masyarakat menjadi cakap, dalam hal ini adalah cakap berbahasa asing. Kemampuan berbahasa sangat diperlukan di era digital seperti saat ini. Peserta dari berbagai daerah termasuk dari daerah 3T dapat mendaftar kursus bahasa Inggris online secara gratis di website www.cakap.com. Melalui platform ini, peserta kursus akan mendapatkan materi berupa akses kelas webinar, materi dalm bentuk e-book, akses video pembelajaran, serta kuis dan evaluasi untuk mengukur kemampuan peserta selama kursus. Ada sertifikatnya juga apabila telah menyelesaikan kursus.
Jahitin academy juga merupakan rintisan yang didukung oleh program dayamaya. Platform ini berfokus pada pengembangan keterampilan menjahit dan memasarkan produk pada masyarakat di NTT khususnya di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Ada dua pelatihan yang telah dilakukan, yaitu pengolahan limbah kain tenun dan pembuatan masker sesuai standar kesehatan. Hasilnya, masyarakat di Sumba berhasil membuat kreasi cushion pillow dan orderan membuat 5000 masker, serta akses langsung ke Dinas Perdagangan.
Kemajuan teknologi digital dapat menghilangkan hambatan ruang dan jarak. Dukungan infrastruktur yang baik akan membuka akses daerah 3T untuk menikmati akses pendidikan yang sama dengan di kota, dan juga peluang usaha yang sama besarnya, walaupun terletak di daerah terpencil. Atourin, Cakap, dan Jahitin Academy besutan Program Dayamaya diharapkan bisa menjadi kendaraan bagi masyarakat di daerah 3T untuk mendapatkan akses pendidikan dan berwirausaha yang sama baiknya dengan penduduk di kota. Yuk, dukung startup dan komunitas inisiatif anak bangsa ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...