Tau gak kalau Indonesia adalah pengkonsumsi mi instan terbesar kedua setelah Tiongkok menurut World Instan Noodles Association (WINA)? Segitu bucin-nya ternyata rakyat +62 sama mi instan, apalagi produsen mi instan paling berpengaruh di dunia ada di Indonesia. Klop deh! Aku sendiri juga termasuk mi instan lover, habis memang praktis dan enaknya bikin nagih. Setuju kan kalau mi instan enaknya bikin nagih?
Padahal kebanyakan makan mi instan tuh nggak bagus buat kesehatan. Kandungan bahan tambahan makanan seperti pengawet dan pewarna pada mi instan, walaupun food grade bisa berpengaruh buruk bila dikonsumsi berlebihan. Jadi solusinya gimana dong?
Gampang. Nggak usah makan mi instan.
Idih! Makanan enak banget gitu kok nggak boleh dimakan?
Ya, jangan parno terus nggak mau makan mi instan sama sekali juga, karena kadang ada kalanya kita 'terpaksa' menyantap mi instan, seperti misalnya bangun kesiangan saat harus menyiapkan sarapan anak yang akan berangkat sekolah.
Makanya nyiapin bahan masak dari malamnya dong!
Ah, bahagianya kalo bisa pagi sesempurna itu. Tapi kenyataan tidak selalu seperti rencana. Kehadiran mi instan tetap diperlukan.
Terus solusinya gimana?
Sekarang penelitian soal makanan sehat semakin berkembang. Tren kuliner sekarang tidak hanya menekankan pada rasa enak, tetapi juga harus sehat. Selain itu kepraktisan juga dibutuhkan. Makanya, salah satu produk makanan yang banyak diteliti adalah mi instan sehat. Tujuannya tentu saja untuk mengurangi konsumsi bahan tambahan pangan sintetis pada tubuh dan ternyata juga untuk mengurangi ketergantungan tepung terigu lho. Kenapa? Soalnya tepung terigu di Indonesia itu diproduksi dari 100% gandum impor. Ya iyalah, gandum kan nggak bisa ditanam di Indonesia. Jadi sudah sampai mana nih pengembangan mi instan sehat ini?
Sudah sampai produksi massal dong. Tengok saja brand Lemonilo. Itu salah satu pioneer mi instan sehat di Indonesia yang memang brandingnya kuat sebagai mi instan sehat.
Ah, tapi mi Lemonilo mahal banget.
Wah, memang dibandingkan mi instan biasa, harga Mi Lemonilo lumayan mahal. Tetapi sebenarnya itu sebanding dengan kualitas bahan yang digunakan. Dalam konferensi pers virtual tanggal 29 Juli 2020 kemarin, co-founder Lemonilo menyampaikan bahwa misi Lemonilo adalah menyehatkan masyarakat Indonesia. Jadi, produksi Mi Lemonilo hanya akan menggunakan bahan baku berkualitas yang alami sehingga menyehatkan.
Sesehat itukah Mi Lemonilo?
Tahu The Baldy's? Itu loh keluarganya Nola AB Three yang dikenal harmonis dan menjaga hidup sehat. Saat ini The Baldy's jadi Brand Ambassador Mi Lemonilo. Tapi, sebelum jadi ambassador-nya Lemonilo, The Baldy's mengaku telah rutin mengkonsumsi Mi Lemonilo karena mereka adalah penggemar mi. Apalagi saat pandemi gini, ditambah cuaca lagi dingin terus begini, bawaan pingin ngemil aja, ya nggak sih? Tapi demi hidup sehat, cemilan yang dipilih tentu saja cemilan sehat seperti Mi Lemonilo. Ih, seneng banget ya malah kemudian dipinang menjadi ambassadornya Lemonilo.
Mi instan Lemonilo kok nggak seenak mi instan yang biasa kumakan?
Hmm, wajar sih, lidah kita sudah akrab dengan bumbu mi instan. Bumbu Mi Lemonilo bukannya nggak enak, tapi emang lezat alami beda dengan lezatnya bahan sintetis yang cenderung lebih kuat rasa dan aromanya. Menurut Nola, kalau soal rasa kembali ke selera sih. Tapi menurut anak-anaknya yang memang terbiasa makan makanan alami, rasa Mi Lemonilo enak banget.
Iya sih, menurutku rasa Mi Lemonilo yang varian mi goreng itu bumbunya sudah lumayan mirip lah dengan mi instan yang legendaris itu, satu-satunya masalahku adalah harganya yang bikin mikir mau beli. Hihi..
Ya, moga-moga dengan riset yang masih terus dilakukan, mi sehat alami dengan bahan baku lokal Indonesia bisa terus eksis dengan harga yang semakin terjangkau. Aamiin.
Kalo ditambah Spirulina jadi lebih sehat lagi donk kak??
BalasHapusBisa banget. Hijaunya kebiruan ala spirulina yes..hehe
HapusWaiki, cocok buat mendukung gaya hidup sehatku nih.. Pengen cobain Lemonilo jadinya.. Enak rasa apa ya?
BalasHapusAku juga lagi belajar pilih pilih makanan sehat nih. Kayanya bisa dimulai dari mie instan ya
BalasHapusHehe.. Nggak bisa kalau nggak makan mie bund.. Tiap bulan setidaknya sekali makan mie instan.. Tapi masih dimix sama sayur dan bumbu dapur.. Ada juga yg produk sekitar jogja bund.. Kemaren lihat umkm di magelang.. Pakai tepung terigu sama tepung mocaf.. Keren.. Pakai pewarna alami dari sayur2an juga..
BalasHapus