Deadline pekerjaan itu rasanya tak ada habisnya. Belum lagi kegiatan kantor itu ada aja. Pas bulan Oktober ini nih, ada dua perhelatan besar yang akan diselenggarakan kantor. Minggu lalu adalah konferensi internasional yang diselenggarakan di ICE BSD. Kebayang dong kita bedol desa dari Jogja. Setelah sebelumnya menyelenggarakan general lecture juga. Dua hari seminar rasanya kaki udah kayak kepotong-potong (halah lebay)! Padahal setelah konferensi ini masih ada perhelatan kantor yang lebih besar lagi, yaitu expo! Memang kalau dari jangkauan wilayahnya, masih lebih kecil, karena expo ini ditujukan untuk warga sekitar kantor dan daerah Yogyakarta. Tapi, persiapannya jauh lebih capek cyn! Karena kami karyawan bukan event organizer yang spesialisasinya menyelenggarakan pameran. Tapi kami tetap kompak dan nekad untuk menyelenggarakan acara ini.
Capek boleh, sakit jangan! Itu yang saling diingatkan sesama panitia. Itu juga yang sempat aku alami, keletihan parah padahal acara belum usai. Seperti yang sudah kusampaikan, saat konferensi kemarin rasanya kakiku udah kayak kepotong-potong. Sepertinya itu pertanda ada yang harus segera diperbaiki. Pijat. Itu mungkin bisa jadi solusi untuk keletihanku agar tidak berakhir sakit. Kalau dulu, untuk bisa menikmati pijat aku harus berkelana dari satu spa ke spa lain, dan nggak bisa milih kapster yang memijat, nah kalau sekarang ada aplikasi Go Life, salah satu menunya adalah Go Massage. Asyiknya pakai Go Massage, tentu saja karena aku nggak perlu keluar rumah untuk menikmati pijat. Kita bisa memilih paket pijat yang diinginkan, mulai dari 50 ribu saja say! Murah banget ya? Kalau mau sambil perawatan, bisa juga pilih paket pijat plus scrub. Pokoknya bisa pilih, mau pijat relaksasi atau refleksi, pijat biasa atau pijat spa.
Awal mencoba Go Massage, udah khawatir kalau nanti tukang pijatnya nggak enak, eh taunya kok ya berjodoh sama temannya yang momong anak. Pijatannya juga kuat, pokoknya enak lah habis dipijat. Asyiknya di Go Massage ada tombol favorit, jadi bisa diprioritaskan mendapatkan tukang pijat favorit. Ini nih buktinya kalau pelanggan bisa memilih terapis favoritnya. History pijatku ke mbak pijat yang juga temennya pengasuh anakku.
Tapi, pas Jumat kemarin aku lagi butuh buat benerin bodi, ternyata langganan tukang pijat yang ketemunya dari Go Massage ini sedang nggak bisa, akhirnya pakai terapis yang tersedia saat itu. Saat memesan, kita akan menentukan dulu waktu mulai pijatnya. Bisanya disetting minimal setengah jam sebelum memulai pijat. Mungkin buat persiapan terapisnya. Belum lagi kalau terapis baru harus cari alamat rumah kita dulu kan. Aku udah pasrah deh, dapat tukang pijat yang kayak apa. Ternyata yang mijat aku juga sudah pengalaman pijat lebih dari 15 tahun! Gara-gara Go Massage aku jadi punya banyak referensi tukang pijat berpengalaman di Jogja. Awalnya sebelum ada Go Massage, pernah coba tukang pijat dekat rumah, tapi ibunya biasa pijat bayi, jadi pas pijat orang dewasa, kurang terasa. Berkat Go Massage jadi punya beberapa kontak tukang pijat enak di Jogja.
Beruntung bisa pilih tukang pijat. Yeay! |
Tapi, pas Jumat kemarin aku lagi butuh buat benerin bodi, ternyata langganan tukang pijat yang ketemunya dari Go Massage ini sedang nggak bisa, akhirnya pakai terapis yang tersedia saat itu. Saat memesan, kita akan menentukan dulu waktu mulai pijatnya. Bisanya disetting minimal setengah jam sebelum memulai pijat. Mungkin buat persiapan terapisnya. Belum lagi kalau terapis baru harus cari alamat rumah kita dulu kan. Aku udah pasrah deh, dapat tukang pijat yang kayak apa. Ternyata yang mijat aku juga sudah pengalaman pijat lebih dari 15 tahun! Gara-gara Go Massage aku jadi punya banyak referensi tukang pijat berpengalaman di Jogja. Awalnya sebelum ada Go Massage, pernah coba tukang pijat dekat rumah, tapi ibunya biasa pijat bayi, jadi pas pijat orang dewasa, kurang terasa. Berkat Go Massage jadi punya beberapa kontak tukang pijat enak di Jogja.
Simpan sebagai favorit ^_^ |
Menenangkan, seperti di kebun bunga |
Sayangnya kotaku belum tercover go life
BalasHapus