Ceritanya langsung ke menjelang persalinan lah ya. Biar gak kepanjangan. Xixi. Jadi, setelah memutuskan mau lahiran di bidan, aku memilih lahiran di puskesmas saja. Nah, pas hari Selasa tanggal 9 Januari 2018 aku periksa USG sekaligus screening untuk memastikan semua kondisi oke untuk persalinan normal. Dari hasil USG, ternyata kata dokter, bayi sudah masuk panggul, posisi sudah mapan dan hasil screening juga oke. Pokoknya dah mantap nih siap lahiran di puskesmas.
Kamis, 11 Januari 2018, aku masih anter Ais ke sekolah, terus sama ibu sesama orang tua murid aku dibilang kalau perutnya udah turun, harus mulai persiapan lahiran. Wew, habis itu aku terus nggak pernah anter Ais ke sekolah lagi. Parno sendiri, xixixi.
Sabtu, 13 Januari 2018, mulai rasa ngilu dan pegal sekitar selangkangan. Tapi rasa sakitnya masih relatif 'enak' dan bisa ditahan, jadi nggak mungkin kontraksi persalinan lah yaw.
Minggu, 14 Januari 2018, Tiba-tiba terasa pegal di punggung, biasanya nggak pernah. Tapi selangkangan gak ngilu. Jadi masih cuekin aja lah.
15 Januari 2018-24 Januari 2018:
Aku terus saja merasa ngilu dan pegal sekitar selangkangan. Kadang-kadang perut kerasa kencang. Tapi karena sakitnya ya gitu-gitu aja, akhirnya ya gak kupedulikan. Kayaknya dulu pas hamil Ais gak gini banget sakitnya, apa karena faktor usia ya? Rasanya lama banget nunggu persalinan. Padahal jelas-jelas HPL terdekat 23 Januari, HPL paling lama malah 1 Februari, terus mau maksa si bayi keluar tanggal berapa? Gara2 tanggal 9 dah dibilang bayi masuk panggul dan perut udah turun nih, hihi...
25 Januari 2018
Pagi-pagi jam 3an, tiba-tiba celana dalam basah karena lendir. Langsung ke kamar mandi dan mendapati lendir berwarna merah muda. Yeay, tanda persalinan tiba! Tapi aku belum terlalu exciting, soalnya teman FB ada yang sudah keluar bercak darah, tetapi nggak juga kontraksi. Ada yang udah kontraksi berhari-hari, eh bayinya lahir 3 hari kemudian. Jadi, aku tetap santai saja.
Sampai ashar aku masih solat seperti biasa, rasa kontraksi sudah terasa tapi masih bisa ditahan. Mengatur pernapasan ternyata sangat membantu mengurangi sakit kontraksi. Nyobain zumba kayak yang lagi happening ternyata nggak bisa. Malah tambah sakit, terus akunya juga lemes. Paling pewe sambil duduk terus atur pernapasan, hirup dalam-dalam oksigen dari hidung dan keluarkan lewat mulut. Sambil dihitung lamanya kontraksi. Ternyata kontraksiku hanya sekitar 39 detik, wah kontraksi betulan bukan ya? Di artikel bilangnya kontraksi lebih dari 40 detik. Perut rasanya kayak diremas-remas padahal. Dan sakitnya semakin intens menjelang magrib. Aku sudah nggak sanggup solat magrib. Diantar akung dan ditemani Mbak Tinah, yang momong Ais, aku menuju ke puskesmas. Sampai di puskesmas langsung masuk ke ruang tindakan, dicek tensi dan suhu tubuh, dan terakhir pengecekan yang ditunggu-tunggu,cek bukaan persalinan. Alhamdulillah ternyata sudah bukaan 5, jadi mungkin melahirkan sebentar lagi!
Kontraksi semakin menjadi, tetapi Allah mudahkan karena aku sangat terbantu dengan teknik pernapasan yang kupelajari otodidak via youtube. Tidak sampai 1 jam dari bukaan 5, bukaan persalinanku lengkap ditandai dengan pecahnya ketuban. Alhamdulillah tak menyangka Allah sangat memudahkanku. Seketika keinginan mengejan timbul, tapi untung masih bisa kutahan.
This is my real gentle birth
Alhamdulillah keputusanku melahirkan di puskesmas adalah keputusan yang tepat. Persalinanku dibantu oleh bidan dan dokter yang semuanya wanita. (Ternyata di puskesmas lahirannya juga dibantu dokter, pokoknya 5 jempol buat puskesmas masa kini deh). Yang paling membuatku nyaman adalah affirmasi positif dari semua yang membantu persalinan, terutama bu dokternya. Aku diberi semangat untuk terus mengejan dan diberi pujian sehingga aku yakin cara mengejanku sudah benar. Rasanya aku mengejan sekitar 5 kali dan
PYOK
Bayi tembem itu keluar. Beberapa bidan terkena semburan dari miss V ku. Baby FREE 2.0 langsung dibersihkan sementara perutku juga dibersihkan dari plaseta dan ari2 yang tertinggal. Selesai dibersihkan, baby FREE 2.0 langsung diletakkan di dadaku. Ya Allah, finally aku bisa IMD!!! Selama IMD sekitar sejam, aku dijahit dengan interval waktu yang sama. Lama ya, mana cekit-cekit waktu jarum ditusukkan di sekitar perineum. Beda obat bius ni kayaknya sama yang lahiran Ais kemarin. Tapi so far nggak masalah sih, kan ada bayi cantik yang sedang kudekap di dadaku.
Setelah dua jam setelah jahit-menjahit selesai, aku dan bayiku masih diobservasi di ruang tindakan. Baby FREE 2.0 sempat menyusu sekali, walo ASI belum keluar. Tapi tetap semangat lah! Setelah itu kami rawat gabung di kamar rawat inap. Dan sampai tengah malam aku tak jua mengantuk karena menatap peri cantikku ini. Makan juga tidak terlalu nafsu, mungkin karena energiku tidak terlalu terforsir selama persalinan. Betul-betul the power of breath tecnique..
Udah ah, mau coba bobo dulu, biar strong mengASIhinya..
26 Januari 2018, jam 01.00 AM
Muka2 habis lahiran dan dilahirkan. Hehe |
Selamat ya Mbak, nama singkatannya kekinian dan kesannya futuristik FREE 2.0. Semoga Baby Free jadi anak sholehah kebanggaan keluarga, tumbuh sehat dan bahagia aamiin YRA. Kasih jempol juga ama pelayanan puskesmasnya.
BalasHapuswahhh ... selamat ya..warbiyasak lg ngeblog hehe, welcom baby FREE
BalasHapusAlhamdulillah, barakallah. Sehat ibunya dan baby-nya.
BalasHapusLuar biasa ya, baru lahir kasih nama, bikin blogpost. Bahagia juga yang melihat ini.
Barakallah, Mbakku ������ aku ngilu banget di paragraf awal2 itu. Serem. Huwaaaaaa. Tapi terus kok bahagia menjelang akhirnya. Pantes wajahmu sumringah banget ya mbak cintakuuuuu. Semoga cepaat pulih dan aku juga bisa ketemu dengan gadis FREE 2.0 iniiiiii
BalasHapusSelamat datang, baby FREE. Semoga menjadi anak seperti yang diharapkan orang tua. Aamiin :)
BalasHapusDibaaaaa, jempolaaaaaaannn.. Alloh memudahkan semuanya yaaa sayang... Welcome to the world kesayangan Onty, Faliha.. Semoga menjadi anak shaliha, sehat dan menjadi pembahagia keluarga besarnya, aaamiinn.. Teriring doa bahagia Manda Panda utk kalian..
BalasHapusCongrats, mak Diba atas launching Baby Free 2.0..so beautiful :)
BalasHapuswahh cantiknyaaaa. Selamat ya dib. Sehat slalu, asyekkkk kamu hebatttt cepet bangettt
BalasHapusmantappppppp
Semoga aku juga dimudahkan saat melahirkan nanti, seperti kelahiran baby FREE ya mba. Jadi makin ga sabar ini.
BalasHapusDibaa selamat yaaa, alhamdulillah dimudahkan yaa..mudah2an besok persalinanku juga mudah, pengen bisa normal ky dirimu meski yg sbelumnya dua kali cesar.
BalasHapusselamat yo mbah , semoga anaknya jadi anak yang berbakti sama orang tua , sholeh dan sholehah.. aamiin
BalasHapusKok mbah wkwkw :v maksudnya mbak... hahaha
HapusMasya Allah, cantik bangeet dedenya... Selamat ya mbaa.. Kok kayaknya aku doang yg ga ngerti Free 2.0 itu apa ya? haha bacanya kayak macam versi aplikasi. Apakah itu singkatan namanya? *deuh kepo* sekali lagi selamaat mbaa
BalasHapusSingkatan namanya. Jadi ayahnya pengen nama anak2nya kl disingkat FREE. 2.0 karena ini anak kedua. Kl adeknya Ais ini namanya Falihah Ranaputri Elvina Ediba. Panjang yo. Wkwkwk
HapusDibaa aah...
BalasHapusUmur kita samaaa...masa faktor U siih?
Tabarakallahu...mama Diba shayaang...
Sekali lagi mendapat amanah dan sekali lagi menjadi Ibu bagi baby FREE 2.0
Semoga Diba sukses mengantarkan kaka Ais dan baby FREE menggapai syurgaNya kelak.
Aamiin.
Alhamdulillah. Aaah, terharu lah pokoknya kalo denger, liat, dan baca soal lahiran.
BalasHapusWelcome, baby Free 2.0 sayang
Mmuuah.
Skrg fix stay di jogja ya? Huhu kapan ke palembang lagi?
Pasti ke palembang lah sesekali. Suami sm ibuku kn masih disana. Hehe..
HapusSelamat ya mba :)
BalasHapusBagus ya puskesmasnya, di deket rmh saya cmn buka sampai jam 1 siang :D