Memiliki bayi mungil, selain lucu dan menggemaskan, Anda juga harus siap sedia dengan segala konsekuensinya. Salah satu yang akan sering Anda lakukan adalah mengganti popok yang dikenakan karena seringnya bayi mengompol. Makanan utama bayi yaitu susu membuat bayi lebih sering buang air kecil dari pada buang air besar. Karenanya jumlah popok bayi biasa dibeli dalam satuan yang paling banyak diantara perlengkapan bayi lainnya.
Seiring dengan perkembangan jaman dan kesibukan para ibu yang terkadang juga menjadi seorang pekerja, diciptakan popok yang bisa menampung air seni bayi lebih banyak. Hal ini akan mengurangi frekuensi ibu untuk mengganti popok karena popok modern bisa menyerap air dengan baik dan tidak membuat bayi merasa kurang nyaman. Bayi yang merasa popok nya basah akan menangis karena risih atau gatal dibagian bawah. Jika popok tersebut tak segera diganti, bisa mengakibatkan ruam hingga timbul masalah iritasi di kulit bayi akibat seringnya bersentuhan dengan lapisan basah.
Popok modern memiliki bagian dengan daya serap tinggi sehingga air seni bayi bisa diubah menjadi gel dan disimpan di dalamnya. Meski begitu popok modern tetap memiliki batas maksimal tampungan sehingga tetap harus diganti setelah popok menyerap dalam batas maksimalnya. Popok yang sudah menyerap air dalam jumlah banyak akan mengalami pengembangan dimensi sehingga bisa dilihat dari bentuknya yang semakin besar dan berat. Jika tak segera diganti, bayi pun bisa merasa kurang nyaman karena berat popok akan menyulitkan gerakan kaki bayi.
Popok modern meski memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan yaitu:
- Harga yang lebih mahal.
- Sekali pakai sehingga menyebabkan limbah.
- Memiliki faktor pengiritasi lebih tinggi dibandingkan popok kain.
Karena kekurangannya itulah, popok bayi modern tidak selalu digunakan sehari-hari tetapi hanya saat-saat tertentu saja. Anda sebagai orang tua sebaiknya tetap memiliki 2 jenis popok yaitu popok kain dan popok modern untuk kegiatan yang berbeda sehari-harinya. Berikut ini adalah jenis popok untuk bayi dan waktu yang tepat untuk menggunakannya.
1. Popok kain.
Merupakan jenis popok yang lebih dahulu digunakan oleh bayi sejak jaman dahulu. Terbuat
dari kain yang nyaman dan menyerap air sehingga bisa digunakan sehari-hari karena aman
dari faktor iritasi. Tetapi kekurangan dari popok kain ini adalah langsung basah setelah
terkena air kencing bayi sehingga harus langsung diganti dengan popok baru. Bentuknya
yang minimalis memungkinkan terjadinya sirkulasi udara pada area bawah bayi.
2. Popok modern.
Ada yang berbentuk seperti popok kain untuk bayi yang belum bisa duduk, ada juga yang
berbentuk popok celana untuk bayi berusia di atas 6 bulan. Memiliki wadah resapan yang
bisa dijadikan tempat untuk menyimpan air seni bayi sehingga tak mudah basah di bagian
permukaannya. Popok jenis ini sebaiknya hanya digunakan untuk kegiatan tertentu saja
misalnya saat membawa bayi Anda menghadiri acara tertentu yang sulit untuk melakukan
ganti popok seperti yang sering dilakukan jika menggunakan popok kain.
Itulah beberapa jenis popok bayi beserta waktu yang tepat untuk menggunakannya. Yang harus lebih diperhatikan adalah kenyamanan dan kesehatan bayi sendiri karena itulah yang menjadi tujuan utama pemakaian popok. Jangan sampai karena kegiatan Anda atau malasnya mengganti popok, kulit bayi yang masih sensitif justru terkena iritasi atau ruam yang menyebabkan bayi sulit tidur karena gatal atau sakit pada bagian bawah. Untuk pembelian jumlah banyak, Anda bisa langsung memanfaatkan pembelian melalui situs belanja online yang menyediakan pembelian secara grosir.
Sekali ngerasa bersalah karena si kecil kena ruam popok,itupun gara2 dia kena diare. Jadi gonta ganti pospak terus
BalasHapussemuanya ada kelebihan dan kekurangannya ya.. tapi jaman sekarang memang lebih dimudahkan dgn adanya berbagai macam popok
BalasHapusPenggunaan popok memang harus diperhatikan ya mbak agar tidak timbul ruam atau iritasi. Kulit bayi kan sensitif
BalasHapus