Berpikiran Positif, Bekal Anak untuk Sukses
Sebagai orang tua pastinya ingin anaknya sukses di masa depan. Untuk itu, orang tua akan mengusahakan yang terbaik untuk buah hatinya. Termasuk dalam hal pendidikan untuk bekal kehidupannya kelak. Nah, sebenarnya bekal pendidikan yang terbaik itu yang seperti apa sih?
Ilmu agama? Matematika? Keterampilan? Ya, semua itu memang penting, tetapi di balik semua ilmu tersebut, ada satu hal terpenting yang harus dimiliki anak: mindset untuk berpikiran positif.
Coba bayangkan, betapa banyak orang pintar dengan segudang talenta ternyata hidupnya tidak bahagia. Setelah ditelusuri hal itu dikarenakan mereka berpikiran negatif, takut gagal, dan memandang skeptis suatu kesempatan.
Oke, waspada itu perlu. Tetapi waspada berlebihan justru akan menyusahkan kita. Senantiasa berpikir positif dan optimis akan membuat hidup bahagia. Dalam menghadapi berbagai kompetisi kehidupan, selalu positif dengan apa pun hasil yang ditakdirkan Sang Pencipta. Kalau ternyata gagal, bukan malah terpuruk dan meratapi nasib, tetapi justru semakin bersemangat untuk berhasil di lain kesempatan. Bukankah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda?
Dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan ini, sikap optimis dan berpikiran positif perlu selalu dijaga. Sebab dengan banyaknya tantangan dalam kehidupan, diperlukan mental yang kuat. Salah satu yang membentuk mental yang kuat adalah pikiran yang senantiasa positif. Dengan pikiran positif terhadap takdir Allah, mau musibah atau masalah seperti apa, maka yang bersangkutan akan tetap kuat.
Tak mudah memang untuk bisa selalu berpikiran positif, di tengah kehidupan yang kadang ada kebohongan, penghianatan, fitnah, dan lainnya. Tetapi selama semua hal negatif tersebut bisa disikapi dengan pikiran yang positif, maka hidup akan lebih tenang dan bahagia.
Pendidikan adalah bekal penting untuk masa depan anak. Tetapi, agar anak dapat menyerap pendidikan dengan lebih baik, yang terpenting adalah mengajarkan anak untuk berpikiran positif. Berpikir positif dengan kemampuan dirinya sendiri membuatnya enggan untuk mencontek atau pun berbuat curang dalam persaingan. Berpikiran positif dengan orang tuanya, membuat anak senantiasa patuh dan tidak banyak menuntut orang tuanya. Berpikiran positif dengan takdirnya, membuat anak senantiasa optimis menjalani kehidupan, walaupun mungkin sering gagal dan terkadang merasakan pengkhiananatan.
Be positive, be success!
*postingan dalam rangka collaborative writing KEB dengan trigger post dari Mak http://www.novanovili.com/
hiks, makasih sharingnya mba..memang seharusnya karakternya yg diperkuat sebelum mata pelajaran ini itu..berfikir positif salah satunya
BalasHapusBetul sekali, Mbak. :) Jadi terenyuh, dan membuka hati para orang tua,
BalasHapusBetul. Perlu pikiran positif untuk mendidik anak.
BalasHapusPiye kabare mbak diba ? ais udah umur berapa ?