Solat yang Baik

Kutbah di sela Sholat Isya dan Tarawih biasanya aku manfaatkan untuk tilawah. Demi target One Day One Juz yang masih sulit kupenuhi. Selain itu untuk mencegah aku tertidur saat mendengarkan kutbah (serius, aku gampang tertidur, bahkan di posisi sedang berdiri sekali pun). Tapi, walau disambi tilawah, sebisa mungkin aku menyimak kutbah. Kutbah beberapa hari yang lalu ini cukup menarik, tentang solat dan solat yang baik.

Solat adalah Rukun Islam kedua dan merupakan ibadah yang istimewa. Istimewa karena dalam melaksanakan ibadah solat, tidak ada keringanan untuk tidak dikerjakan. Perhatikan saja, bahkan dalam kondisi sakit sekalipun, kita tetap dianjurkan solat dalam keadaan duduk atau pun berbaring. Sama halnya ketika dalam perjalanan jauh, sebisa mungkin tetap diusahakan untuk solat dengan jamak atau pun qashar. Berbeda halnya dengan puasa yang dapat digantikan dengan fidyah, ibadah solat tidak ada ibadah penggantinya. Sebegitu istimewanya ibadah solat, bahkan saat seorang umat solat dengan baik maka akan tercermin dari perilaku umat tersebut. 

Ciri solat yang baik sebenarnya sangatlah sederhana. Sederhana untuk dikatakan, tetapi tidak sesederhana itu dilakukan. Ciri solat yang baik adalah solat dengan ikhlas. Keikhlasan diibaratkan dengan bagai air yang bening, tidak terdapat kotoran, bagaikan kertas bersih yang belum ternoda oleh setetes tinta pun. Akan tetapi untuk mencapai keikhlasan tidak sesederhana yang diucapkan. Apalagi bila tidak memahami bahwa solat adalah kebutuhan, tidak meresapi firman Allah bahwa solat adalah penolong selain sabar. Tidak semudah itu.

Sayangnya siraman rohani sekitar tujuh menit ini tidak membahas lebih dalam bagaimana mencapai keiikhlasan solat itu. Yang jelas sih pasti ada kaitannya dengan kekhusyukan solat. Menyerahkan diri seutuhnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Ah, semudah itu dikatakan, tetapi tidak semudah itu pelaksanaannya. Mudahkanlah kami Ya Allah. Aamiin.