Aku adalah penggemar film Indonesia. Salah satu alasannya adalah, karena aku nggak perlu repot-repot baca subtitlenya. Hahaha. Selain itu juga, menurutku Film Indonesia itu jalan ceritanya mengena dengan kehidupan sehari-hari. Dan walaupun beberapa bilang kalau Film Indonesia itu suka lebay dan nggak masuk akal, hmm, lihat-lihat dulu filmnya kayak apa. Kalau film yang sutradaranya sekelas Hanung Bramantyo sih, rasa-rasanya pasti bagus deh. Nggak tahu kenapa aku selalu suka sama plot-plot cerita yang dibangun, dan yang paling penting adalah adanya 'moral story' dari setiap filmnya.
Nah, kebetulan aku dapat gratisan akun sebulan di genflix. Wah apa itu genflix? Jadi genflix adalah layanan video on demand yang menyajikan berbagai jenis film, mulai dari film Indonesia, Blockbuster, serial, sampai tayangan pertandingan olahraga. Kualitas gambarnya bagus, dan bisa disesuaikan juga dengan kecepatan internet untuk streaming. Aku sendiri pilih auto biar nggak ribet.
Pas buka menu di genflix, aku langsung buka menu Film Indonesia. Biar kata beberapa film sudah pernah ditayangkan di televisi, tapi banyak yang belum aku tonton karena kalau di televisi kan terikat jam tayangnya, kalau disiarkannya siang kadang masih di luar rumah, kalau disiarkan malam biasanya kemalaman. Aku pengen banget nonton Gending Sriwijaya. Film ini pernah ditayangkan di SCTV, tapi jam tayangnya pas waktuku menemani anak tidur (dan berujung ikutan tidur, haha).
Gending Sriwijaya adalah film semi kolosal besutan Hanung Bramantyo dengan dukungan dari pemerintah provinsi Sumatera Selatan. Kabarnya ada kesulitan sendiri dalam membuat setting kerajaan Sriwijaya. Tak lain tak bukan adalah karena tidak terdeteksinya reruntuhan Kerajaan Sriwijaya. Yah, lokasi pasti Kerajaan Sriwijaya sendiri kan tidak diketahui pasti. Tapi dengan dukungan pemeran yang berpengalaman di perfilman seperti Mathias Muchus,Slamet Rahardjo, Jajang C Noer, dll, plus banyak pemain asli Palembang yang katanya Hanung, mereka cukup ekspresif. Lihat film ini benar-benar membuatku bernostalgia saat masih tinggal di Palembang dulu. Bahasa yang digunakan di film ini menggunakan Bahasa Palembang. Bahasonyo Wong Kito Galo lah ye.
Sumber: indonesianfilmcentre.com |
Dulu, aku mengenyam TK sampai SMU di Palembang. Saat SMU aku tergabung di ekstrakulikuler teater. Aku suka sekali berakting dan membuat skenario cerita. Banyak pentas yang kujalani semasa SMU, beberapa pentas mengangkat tema tentang kebudayaan Palembang. Nah, tembang Gending Sriwijaya ini seolah wajib diperdendangkan setiap peserta pementasan. Rata-rata memilih lagu ini untuk menghidupkan suasana kerajaan yang megah dan mewah. Padahal setelah nonton film Gending Sriwijaya, aku baru tahu kalau para gending yang menciprakan dan mendendangkan lagu ini adalah sekelompok perampok (the robber) wanita yang sebagian besar keluarganya meninggal akibat diserang prajurit kerajaan.
Cerita Gending Sriwijaya menurutku cukup memilukan. Ada banyak adegan berdarah yang tidak layak ditonton anak-anak. Namun pesan moral dari film ini adalah, gunakanlah otakmu, bukan hanya ototmu. Betapa akhirnya Awang tumbang di tangan Purnama akibat hanya mengandalkan ototnya semata. Selain itu, terlihat bahwa pemimpin yang ambisius dan menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaannya, maka akan menyengsarakan masyarakatnya. Persis deh kayak zaman sekarang, puncak pimpinan sering bersiteru demi kepentingan masing-masing, sampai nggak ada yang mikirin kaum miskin dan kelaparan di negeri ini.*Ups, puasa-puasa nggak boleh nyinyir, wehehehe.
Selesai nonton film ini, pas deh jamnya anakku pulang dari sekolah. Owh, nikmatnya menonton streaming via genflix. Oh ya, buat teman-teman yang mau nyobain genflix bisa buat akun di genflix.co.id terus pakai kode ROADBLOGYGY di menu redeem gift buat streaming gratis selama sebulan non-stop!
Sepertinya seru nih mbak filmnya saya belum pernah nonton nih, apakah saya boleh untuk menontonnya.
BalasHapusboleh banget Kang. Bikin saja akun di Genflix terus pake kode voucher itu. Kualitas videonya bagussss
HapusFilm bertemakan sejarah yang menarik. Tetapi begitulah umumnya kerajaan di mana pun untuk keekspansi lebih mengedepankan otot belaka dan bukan otak... Dan soal pucuk pimpinan di negeri duh,,,, duh males ngomentarinya juga hahaha
BalasHapusAku pribadi tidak mendikomoti film dalam negeri ataupun luar negeri, sejauh menarik ya pasti ditonton, kecuali film horor kali ya, nggak pernah secara sengaja nonton film horor... kecuali dtraktir hahaha
Sama. Malesnya nonton film horor kadang suka kebayang2, padahal cuma perasaan aja, hehe
HapusYah kukiro namo aku di sebut di blog ini...
BalasHapusAku baru tau kau jg ado blog baa... Yg sering aku baco tu blognyo rika...
Sukses lah ye samo blog ini...
Aku jg ado bloig tp jarang di update.. Search be katak dalam tempurung... Sapo tau nak gantian sanjo... Haaaa..
Siap. Saling sanjo kito..mun aku blognya ttg emak2..hehe
HapusAsiiikkk nemu web streaming buat film indonesia. Tapi klo lokasi aku di luar gini bakal ngaruh gak ya kak? Soalnya ada bbrapa yg gak bisa. Nanti aku mo coba pake kode yg kk kasih deh. Hehehehe..
BalasHapusCoba aplikasinya be. Mun pacak Alhamdulillah. Mun idak, balik ke website streaming sejuta umat. Hehe
Hapus