Aku termasuk golongan irit garis keras. Pernah, bahkan sering orang-orang disekelilingku, termasuk keluargaku, mencibir sifat iritku yang menurut mereka berlebihan. Merek bilang,
"Kasian amat sih hidupmu?"
"Hidup cuma sekali, jangan susah-susah lah!"Tapi nggak tahu ya, aku pribadi malahan sangat menikmati keiritanku ini. Menurutku bisa merasa enak dengan sepiring sayur dan tempe yang hanya seharga enam ribu rupiah itu sangat membahagiakanku. Tapi kok ya orang selalu bilang itu memprihatinkan ya? Padahal apanya yang diprihatinkan sih? Wong badanku gendut dan sehat begini kok, hahaha! Terus aku punya kebiasaan unik, yaitu menghabiskan makanan dari piring teman! Ya, aku akui ini lebih pantas disebut aneh ketimbang unik, dan mungkin rada memalukan buat sebagian orang. Tapi jujur aku begitu karena aku suka risih lihat orang kalau makan nggak habis. Rasanya selama perut ini masih kuat menampung makanan dan lidah ini masih bisa menerima rasa dari makanan itu, pasti aku habiskan. Mungkin aku hanya satu level lebih tinggi saja dibandingkan tong sampah, hahaha!
Punya perasaan risih ketika menyisakan makanan itu seharusnya menjadi budaya di negara kita. Sayangnya, kebanyakan malah sepertinya bangga bila bisa menyisakan makanan. Setiap kenduri atau acara prasmanan lain seperti berlomba-lomba mengambil sebanyak-banyaknya makanan. Ujung-ujungnya nggak habis. Digeletakkan begitu saja deh. Miris. Bahkan gara-gara fenomena itu, ada satu hotel yang bikin pengumuman begini:
Foto diambil dari Fb Om NhHer |
Selain masalah makanan, di rumah aku juga yang paling rewel masalah peralatan elektronik yang lupa dimatikan atau pun keran air yang tidak tertutup rapat. Masalah kendaraan apalagi, waktu dulu cari mobil buat keluarga, pertimbangan utama mobil itu harus hemat bahan bakar dan banyak muatannya. Nggak mikir style atau apalah, pokoknya kudu seefisien mungkin. Kalau bisa mobilnya bisa buat cari duit, tapi karena endingnya beli mobil orang tua sendiri, jadinya nggak jadi deh diomprengin. Apalagi sampai detik ini aku belum juga bisa menyetir mobil. *parah
Intinya, walau tindak tandukku, walau pun dianggap 'menyedihkan' bagi sbagian orang, tetap dengan bangga aku menyatakan bahwa aku 100% bahagia. Lagian, bahagia itu diciptakan kan?
kalau ngerasa bahagia yah harusnya gpp kan ya :)
BalasHapusSama kaya tempat makan jepang, harus abis apa yang diambil. Ga boleh sisa. Jadi ya kudu tau seberapa kuat perutnya.
BalasHapuskalau saya tipikal ambil dikit tapi terus...aka ga berenti :p
@Mb Noni. Iya. Aku coba cuek sama omongan orang, tp kadang masih risih. Hehe
BalasHapus@Mb Ipeh. Aku sih udh ambil banyak, sering pula, malu2in beud. Haha
Yes true, create our own happiness.
BalasHapusBabaaa blognya udah dot com ya, tambah apiiik. Sepakat Ba, kadang hati lbh ayem kalo kita berhasil ngirit sesuatu ketimbang menghambur-hamburkannya (pengalaman pribadi). Iya, asal kitanya happy g masalah ^_^
BalasHapus