Membiasakan Anak Suka Menggambar

foto by Mak Liya

Pelajaran apa yang paling menyenangkan untuk anak TK? Jawaban pertama pasti, pelajaran istirahat. Sampai besar nanti itu juga bakalan jadi pelajaran favorit, ya kan? Tetapi ada loh pelajaran di kelas yang pasti disenangi anak, yaitu pelajaran menggambar. Ais sendiri lebih memilih menggambar daripada harus menulis. Makanya peer menulisnya suka nggak dikerjakan, haha!

Baca: Ais dan Peer di Sekolahnya

Sebagian besar anak-anak pasti menyukai menggambar dan mewarnai, nggak percaya? Coba tengok saja rumah yang ada anak balitanya, pasti dindingnya penih coretan, ya kan? Jadi sejatinya menggambar itu sudah fitrahnya anak-anak. Sayangnya, nggak semua membawa 'fitrah' ini ketika besar. Ada yang memang sudah menemukan keasyikan lain selain menggambar, ada juga yang sebenarnya berpotensi untuk suka menggambar, tetapi orang tua tidak memfasilitasi. Aku sendiri sewaktu kecil suka sekali bikin gambar orang. Zaman dulu sukanya bikin Sailor Moon. Tetapi selain gambar orang aku menyerah, kalau gambar pemandangan pasti standar dengan dua gunung, matahari di tengah gunung, jalan setapak menuju gunung, plus rumah kecil dengan hamparan sawah di sampingnya. Nggak kreatif sama sekali! Pas tes kerja saja aku malu kalau masuk sesi tes gambar. Gambaranku jelek sendiri biasanya, hiks! Aku berpikir pasti aku jelek menggambarnya karena kemampuan menggambarku nggak pernah diasah. Padahal kemampuan menggambar ini penting banget buat dunia kerja. Coba kalau lagi bikin konsep sebuah acara atau desain tata letak, pasti butuh gambar kan? Visual kita lebih mudah mencerna sesuatu yang disambaikan dalam bentuk gambar, iya kan? Makanya ide-ide yang disampaikan dalam tuk gambar cenderung lebih mudah ditangkap dibading dalam bentuk tulisan.

Sebegitu pentingnya kemampuan menggambar, makanya aku pengen Ais menyenangi dunia menggambar. Sejauh ini Ais suka menyampaikan imajinasinya dalam bentuk gambar. Belum bisa dibilang bagus sih menurut standar yang ada, tetapi yang terpenting adalah dia bisa menyalurkan pemikirannya dalam bentuk gambar. Dalam rangka membiasakan Ais suka menggambar, aku pun berkaca pada pengalaman teman bloggerku yang sekarang menekuni dunia menggambar dan mewarnai. Namanya Mak Liya Suwandari. Konon katanya, awalnya dia tidak menyukai mengambar, tetapi saat dia mengikuti lomba menggambar, kebetulan dia menang. Semenjak itu menjadi ketagihan deh ikut lomba menggambar dan menjadi getol mengasah kemampuan menggambar, sekali pun terkadang hanya lewat layar kaca. Kalau menurut Mak Liya sendiri, supaya anak suka menggambar, ada 6 (enam) poin penting yang bisa diakukan. Sumber asli ada di link berikut ini: http://www.senyumbahagia.com/2016/06/cara-melatih-anak-suka-menggambar.html

1. Boleh menggambar apa saja

Anak-anak paling gak suka diatur, ya kan? Jangankan anak-anak, kita yang sudah dewasa saja kalau diatur orang masih suka berontak. Oleh karena itu, supaya anak suka menggambar, langkah pertama adalah bebaskan anak untuk berekspresi dengan gambarannya. Jangan pernah dibatasi dengan aturan, misalkan jerapah itu harus berwarna kuning, atau mobil itu harus mempunyai roda bulat. Biarkan saja anak berkreasi sesukanya, jangan batasi imajinasnya. Siapa tahu imajinasi anak hari ini akan menjadi penelitian revolusioner di masa depan nanti, ya kan?

"Ibu bisa bikin Kapal Titanic?" Tanya Ais. "Waduh. Ibu nggak bisa gambar." Jawabku. "Ya udah Bu. Sini Ais ajarin. Biar ibu pinter kayak Ais." Sahut Ais penuh percaya diri *lebih baik daripada doi minder kan? Dan, inilah goresan tangan anak lanang. Walau belum lancar menulis, dia minta diajarin nulis 'Kapal Titanic'. Buatku sih lumayan buat anak 4 tahun yang jarang bisa anteng duduk nulis/gambar. Alhamdulillah. Fabiayialairobbikumatukadziban.

A photo posted by Ardiba Sefrienda (@ardibars) on May 11, 2016 at 4:20pm PDT

2. Bertahap

Tidak ada yang instan di dunia ini, ya kan? Sama halnya dengan proses menggambar. Terus support dan apesiasi aktivitas menggambar anak. Ikutkan sanggar atau kelompok menggambar agar kemampuan menggambar anak berkembang.

3. Make it fun (cara asyik)

Menggambar itu ngga melulu di kertas menggunakan pensil atau krayon lo. Menggambar bisa menjadi sesuatu yang asyik dan bikin ketagihan juga loh. Seperti cara Mbak Liya ini. Mewarnai dengan cat air menggunakan bermacam-macam kuas. Wih, pasti seru dong ya?

Menggambar itu menyenangkan. Photo by Mak Liya.

4. Ikutkan lomba

Apalah arti hobi tanpa apresiasi. Waktunya tunjukkan pada dunia kalau anak bisa menggambar. Selain anak menjadi bangga karena karyanya bisa 'show up', dengan ikut lomba maka anak akan berlatih untuk berkompetisi dan mengasah sportivitasnya.

Foto saat Mak Liya kecil menang lomba. 

5. Sarana refreshing

Jangan pernah menjadikan menggambar sebagai beban. Sebaliknya, menggambar itu seharusnya menjadi sarana refreshing yang fun. Ajak anak menggambar bersama-sama. Kalau ditemani oang tua, pasti anak-anak semangat menggambar. Lebih seru lagi kalau sambil diselipkan dengan cerita-cerita. Kayak yangbiasa aku dan Ais lakukan bersama-sama.

6. Niatkan untuk berbagi

Nggak usah mikir berbagi yang muluk-muluk. Kalau kayak Mbak Liya kan memang sudah expert di dunia menggambar dan mewarnai, jadi berbaginya dalam bentuk mengajar dan membuat buku. Oh ya, buku Mak Liya ini recomended loh buat berlatih mewarnai *ikutan promo.

foto boleh nyomot dari bukalapak, so pesen kesana ya kalau minat, hihi

Nah, kalau selevel aku sama Ais, paling ya buat ucapan ke Uti pakai gambarnya Ais. Kadang-kadang juga gambarnya Ais aku bagi di instagram *itu mah berbaginya dengan niat terselubung, haha! Tapi pokoknya intinya berbagi. Jadi menggambar pasti lebih asyik. Ya kan?

Tuh kan. Menggambar itu memang asyik dan perlu!