Tinggal di kota besar seperti di Yogyakarta terkadang memaksa diri untuk berjibaku dengan kemacetan di jalanan. Bukannya pengen jadi Anak Jalanan, tapi emang kadang waktu habis buat di jalan. Kalau sudah begini, makin mundur deh niat buat belajar mobil *alesyan. Padahal sebagai mamak tangguh masa kini, kadang dihadapkan pada situasi harus bepergian bersama anak, padahal suami sedang tidak di sisi*sok puitis amat kata-katanya.
Bepergian mengendarai motor bersama anak itu sebenarnya mengasyikkan. Memang cukup ribet kalau anaknya masih terlalu kecil, apalagi bila bepergian di siang hari, wah, dijamin panasnya menantang jiwa dan raga, kasihan juga kan kalau anaknya kepanasan. Salah satu teman blogger dari Aceh, Mbak Ayi merasakan asyik sekaligus rempongnya membawa anak bepergian naik motor. Berikut sedikit tips membawa anak bepergian naik motor ala aku dan Mbak Ayi. Postingan ini disarikan dari postingan 'Safety Riding, Walking, Driving' di blogku dan 'Tips Membawa Bayi Jalan-Jalan Naik Motor' yang diposting Mbak Ayi di blognya www.cutdekayi.com.
1. Bonceng anak di belakang, bukan di depan.
Pelajaran ini aku dapat di kuliah online Bunda Cekatan tempo hari. Ternyata membonceng anak di depan itu salah. Karena kalau terjadi apa-apa anak nanti yang kena dulu. Jujur saja, kalau anak duduk sendiri di belakang aku masih khawatir. Solusinya sih, ketika membawa anak kecil, sebaiknya ada dua orang dewasa, yang satu fokus mengendarai motor, yang satu lagi menjaga posisi duduk anak yang dibonceng.
2. Pilihlah gendongan atau sabuk bonceng yang aman untuk anak.
Ini poin penting dalam membonceng anak naik motor. Soalnya namanya anak-anak kan seringnya tertidur di jalan, jadi pengaman seperti gendongan atau sabuk bonceng mutlak diperlukan di perjalanan. Sebaiknya dihindari juga mengendarai motor dengan satu tangan karena akan mengganggu keseimbangan naik motor.
3. Pilihlah waktu yang tepat untuk berkendara.
Waktu yang tepat untuk berkendara adalah pagi hari atau di sore hari. Hindari berkendara di siang hari saat matahari sedang terik-teriknya. Selain kasihan anaknya kepanasan, biasanya kita juga jadi lebih mudah emosi kan? Hehe. Tapi kalau berkendara ke tempat yang dekat sih nggak apa-apa sih kepanasan sebentar.
Berkendara di malam hari juga kalau bisa diminimalkan. Kalau terpaksa harus berkendara di malam hari, pastikan jaket dan kaos kaki supaya anak tidak kedinginan sepanjang perjalanan.
4. Gunakan pakaian yang nyaman dan aman.
Yes. Ini poin penting untuk diperhatikan. Jangan pakai pakaian yang ribet dan terlalu panjang, karena gahaya loh kalau bajunya sampai tersangkut ke roda motor. Oh ya, kalau pakai selendang kain, perhatikan juga ujung selendangnya, karena banyak kasus selendangnya nyangkut ke roda dan nggak jarang berujung kematian, hiiyy syereem.
5. Perhatikan amunisi selama di perjalanan.
'Amunisi' disini lebih ke makanan. Karena namanya bawa anak-anak, kan kadang suka lapar atau haus di perjalanan. Tapi biasanya sih anak-anak lebih mudah haus kalau di perjalanan. Jadi jangan lupa membawa amunisi air putih atau pun susu favorit anak. Kalau masih menyusui, bisa juga membawa ASIP atau membawa celemek menyusui, jadi sewaktu-waktu anak ingin menyusui nggak repot cari tempat menyusui.
6. Istirahat bila perlu.
Limit capek anak berbeda dengan orang dewasa. Jangan memaksakan melanjutkan perjalanan bila anak terlihat tidak nyaman dan bosan. Untuk poin terakhir in aku sendiri jarang melakukan, karena di atas motor pun, anakku bisa tertidur pulas. Sampai di tempat tujuan ibunya tepar eh anaknya malah full charge. Hehe.
Demikian 6 tips naik motor bersama anak ala ardiba.com dan cutdekayi.com. Semoga membantu.
Sekilas tentang Mbak Ayi (www.cutdekayi.com).
Mbak Ayi bernama lengkap Sri Luhur Syastari adalah emak blogger asal aceh yang usianya masih cukup belia. Yes, usianya memang boleh belia, tetapi Mbak Ayi ini sudah berkeluarga loh. Kadang mupeng deh lihat romantisme Mbak Ayi sama suaminya *ealah baper. Yang menarik dari blognya adalah nama domainnya. Kenapa namanya cutdekayi? Berikut jawaban Mbak Ayi:
Cutdekayi itu asalnya dari
Cutdek : cut adek : adek.
Nah, saya seorang kakak dari dua adik laki-laki. Karena kedekatan dengan orang tua jadi saya kadang-kadang dipanggil cutdek sama mereka.
Ayi : dulu awalnya panggilan saya di rumah Ayi, dan di luar Tari. Karena saya tidak bisa bilang R, jadi agak susah bilang Tari, trus minta izin sama ayah dan bunda biar teman-teman juga panggil saya Ayi.
Tidak ada niche tertentu di blognya, tetapi kalau dilihat dari postingannya sih, blognya Mbak Ayi ini termasuk lifestyle blog. Ada logo khusus untuk tulisan cutdekayi.com-nya. Bagus tuh untuk identitas blog. Saran untuk blognya Mbak Ayi, menu author coba lebih dieksplor lagi tentang Mbak Ayi-nya, jadi kalau ada agency mau kepo blognya untuk kerjasama jadi bisa tahu banyak tentang Mbak Ayi sendiri. Ya kan?
Akhir kata, sukses terus buat ngeblognya ya Mbak Ayi.
Salam kenal buat Mba Ayi blogger muda dari Banda Aceh..
BalasHapusHaduh jadi ingat pengalaman pahit. Boncengan bertiga, si bungsu didepan, sulung di belakang, aku ikat pake jarik jadi satu dg badanku. Semua pakai helm. Ditabrak pemuda frontal. Aku blackout bbrp detik krn kepala menghantam aspal keras bgt. Alhamdulillah helm nggak lepas. si bungsu jidatnya benjol kyk pak ogah. Si sulung nggak terluka tp shock smp gak bisa nangis, susah napas. Memang bener, Ais di belakang saja.
BalasHapusYa Allah Mak Lus. Pasti masih mak deg kalo inget kejadian itu. Alhamdulillah semua masih selamat.
HapusYa Allah Mak Lus. Pasti masih mak deg kalo inget kejadian itu. Alhamdulillah semua masih selamat.
HapusUlasannya ciamik
BalasHapusemg klo udh pnya anak pasti selalu di prioritasin segalanya buat anak
BalasHapusmantap kak....
Masih muda banget ya, aku jadi ngrasa tuwir hihi. Padahal masih 17th
BalasHapusTipsnya bermanfaat ni., saya dulu raja jalanan kl naik motor.. Jogja enaknya emang montoran, yg penting hati2 ya semua.. Pengguna jalan orgnya macam2, ada yg sim nembak dan ada yg pake ujian, wkwkwkwkwk..
BalasHapusTips yang bermanfaat Mbak :) harus hati" saat membawa anak yaaa
BalasHapusBetul ya, logis juga alasan kenapa membonceng anak kecil harusnya di belakang.
BalasHapusmakasih tipsnya
BalasHapusKalau bayi sih emang musti pake gendongan ya mbak. saya kadang2 suka takut liat anak2 yg dibonceng sudah dlm kondisi tertidur.
BalasHapusJagoan ah, bisa naik motor sambil bawa anak.
BalasHapusDan yang terakhir tetap fokus dan jangan lupa berdoa dulu mbak biar selamat sampai tujuan :)
BalasHapusSuaminya kemana mak :3
BalasHapusKalau boleh tahu
Waah terimakasih Mba Diba. Meskipun sering naik kendaraan sepmor, tapi banyak juga kadang ibu-ibu yang krg memperhatikan keselamatan. Smg Allah slalu lindungi kita , aaamiin.
BalasHapusIya mba, aku awalnya ngerasa lifestyle sih. Cuma keburu bilang yg lain, jadi yaudahlah gapapa :'D sial about me, sedang dalam tahap penyelesaian mba, sekalian liat-liat contoh biar agency jadi ngelirik. Hihi thankyu mba diba *kiss dari aceh*
Kalo anaknya udah 2 gimana Dib? Enaknya naik mobil sih ya. Tapi..tapi..mobilnya belum ada *deritague*. Jadi tetep aja si sulung di depan, si kecil di belakang sama emaknya. Nggak berani jauh-jauh tetep, kesian.
BalasHapuskeren banget jaket motor honda hebat
BalasHapus