English Revolution for Blogger bersama Indonesia Tera dan Desa Bahasa Borobudur

Buku saku cas-cis-cus Bahasa Inggris!

Pas ada pengumuman di KBJ tentang acara English Revolution for Blogger di Desa Bahasa Borobudur bersama Mr Hani Sutrisno, aku langsung daftar dan berharap bisa jadi satu diantara lima belas blogger yang diundang buat mencicipi Desa Bahasa Borobudur.

Sejenak pikiranku terbayang akan suasana Desa Bahasa seperti di Pare, Kediri. Disana secara intensif belajar Bahasa Inggris selama sebulan. Nah, Desa Bahasa Borobudur ini programnya lebih kece, cukup enam hari saja, tapi materi pembelajarannya jauh lebih padat dan lebih fun. Ada outboundnya plus bisa praktek langsung ke wisatawan mancanegara di Borobudur. Mupeng nggak tuh?

Alhamdulillah akhirnya bisa terpilih diantara 15 blogger Jogja yang kece-kece. Tambahan lagi, ternyata dari Magelang bakal nyusul Gus Mul. Udah pada kenal Gus Mul kan? Blogger Jomblo dari Magelang yang sempet ngehits banget gegara foto bareng banyak artis(walau editan photoshop). Pokoknya yang ikutan ke Desa Bahasa Sabtu ini gokil dan asyik punya semua.

Blogger Jogja berangkat dari kantor penerbit Indonesia Tera yang terletak di Jl. Wora Wari, Pengok Kidul. Blogger yang berangkat berjumlah 14 orang. Seharusnya ada Mak Prima juga, jadi pas 15 orang. Sayangnya Nathan sakit muntah-muntah, jadi mau nggak mau Mak Prima mengundurkan diri, hiks.

Perjalanan ke Magelang cukup jauh. Aku sendiri sampai ketiduran dan kemudian di-candid sama Rian(syebel deh).

Sesampai di tempat acara, kita langsung disambut oleh iringan musik calung lengkap dengan penyayinya. Psst, nggak nyangka ternyata mas2 kece pemain musik ini baru lulus SMA loh.

Musiknya ceria dan rancak bana!

Acara English Revolution for Blogger kemudian dibuka oleh Mas Tri Prasetya, pemimpin redaksi Indonesia Tera yang saat itu berperan sebagai pembawa acara. Kemudian pada saat inti acara, Mr Hani Sutrisno lalu menjelaskan tentang Desa Bahasa sekaligus launching buku terbarunya "How to Master Vocabulary for Daily Conversation". Buku ini ibarat buku pegangan untuk bisa cas cis cus berbahasa Inggris. Intinya ngomong Bahasa Inggris adalah percaya diri. Mr Hani sendiri mengawali belajar bahasa Inggris sebagai pedagang asongan.

Beliau mengamati bahwa dengan bisa berbahasa inggris maka omset penjualan bisa meningkat, karena bisa jual ke turis asing yang dokunya biasanya lebih gede. Selama berjualan dengan Bahasa Inggris Mr Hani nggak pernah diprotes turis. Padahal kalau dari tata bahasa kata-kata Mr Hani suka salah, bayangkan aja menjajakan oleh-oleh bilangnya "buy me", emangnya gigolo? Hihi. Untungnya sih para turis asing paham aja sama kata-katanya. Dari situ Mr Hani merasa bahwa mahir berbahasa itu yang penting pede.

Blogger gak bisa jauh-jauh dari kamera, hihi!

Pada acara English Revolution for Blogger yang cuma berlangsung sehari itu, para blogger ibarat mendapatkan paket lengkap. Blogger mendapatkan buku "How to Master Vocabulary for Daily Conversation", plus mendapatkan teaser pembelajaran di Desa Bahasa Borobudur. Jadi kita seharian itu diajari Jari Tenses dan belajar pronoun. Semua dengan lagu dan gerakan sehingga pelajaran menjadi fun. Mas Jarwadi sempat mengabadikan momen blogger belajar Jari Tenses dan Pronoun seperti anak-anak TK. Pinjem ya Mas videonya, hihi.

Jujur aku baru hafal 16 jenis tenses saat di Desa Bahasa kemarin. Rupanya ada 4 keterangan waktu dengan 4 keterangan kejadian, sehingga tenses berjumlah 16.

Setelah belajar tenses dan pronoun, kita kemudian diajak berkeliling desa bersama Mr Miftah. Di jalan kita diajak bernyanyi sambil menyebutkan anggota tubuh dalam Bahasa Inggris. Fun banget.

this is head!

Kita diajak ke kandang sapi dan kepada si sapi kita diminta bertanya dalam Bahasa Inggris. Terus ada yang pura-pura menjawab sebagai si sapi. Kemarin yang kebagian dubbing suara sapi si Arief sama aku, hihi.

Dian semangat banget pengen pegang 'forehead' sapi biar dapet buku.

Puas ngasih makan sapi, Mr Miftah mengajak kita ke lokasi yang direncanakan bakal jadi tempat wisata terpadu. Lokasinya agak di atas, di bawahnya kita bisa melihat sungai. Kalau beruntung bisa lihat ibu-ibu mandi di sungai. Menuju lokasi kita melewati labirin mini, sayang nih Sutoro main lompat labirin aja, jadi sama Mr Miftah Si Sutoro diberi hadiah coretan lipstik, hihi

Harusnya tuh bibir yang dilipstikin biar seksieh

labirinnya sependek ini, enak banget diloncati, hihi

Sesampai di lokasi, kita diajak bermain mencari kelompok. Cara mainnya nanti Mr Miftah menyebutkan angka dan kita harus mencari anggota kelompok sebanyak yang diminta Mr Miftah, kalau sampai lebih atau kurang anggotanya, maka satu kelompok dicoret mukanya.

Permainan selanjutnya adalah menentukan arah. Jadi sekelompok sekitar 7 orang akan diberi instruksi untuk "go left", "go right", "go ahead", atau "go back". Permainan semakin sulit ketika kita harus melakukan gerakan berlawanan dengan instruksi, seperti "go right" tapi kita gesernya ke kiri.

Bermain outdoor. Foto by Mr. Jarwadi

Sayang sekali hari mulai beranjak sore, kita harus pulang tepat jam 3, karena malamnya Blogger Jogja mau ada acara lain*sok sibuk bok. Jadi setelah coffee break sore dan joget bareng(aku menang lomba joget loh), kita langsung siap-siap pulang. Tapi tak lupa untuk foto bareng dong pastinya.

Foto by indonesiatera.com

Nah buat teman-teman yang penasaran dengan Desa Bahasa, bisa hubungi kontak di bawah ini. Darpada jauh-jauh ke Kediri, ya kan? Aku sendiri jujur pengen ikutan belajar bareng Ais, tapi kayaknya Ais masih terlalu kecil buat ikutan. Sabarin dua tahun lagi pas Ais SD mungkin ya. Soale harganya mihil bo, sekitar 3 jutaan rupiah per orang. Hehe..

Salah satu homestay di Desa Bahasa Borobudur. Hommy!

Desa Bahasa

Dusun Parakan Kidul Desa Ngargogondho, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

www.desa-bahasa.com

087734150594 (Mr. Azis ) atau 087834294749 ( Mr. Miftah )

email. desabahasa@gmail.com.

Jadi blogger seru kan? Simak kisah lain sebagai blogger di tagline Blogger's

Simak review produk lain di tagline Review