Pelatihan Sekolah Siaga Bencana Kota Yogyakarta 2015

Secara mendadak, Rabu tanggal 11 November 2015 ini TKnya Ais mendapat undangan buat acara Pelatihan Sekolah Siaga Bencana di SMK Koperasi. Hanya 10 anak yang diutus tiap sekolah, Alhamdulillah Ais terpilih, padahal Ais masih TK kecil, murid lain yang terpilih rata-rata TK besar. Ais terpilih karena diantara teman-temannya dia cukup mandiri. Persyaratan awal adalah siap ditinggal orang tua. Ais sudah menyanggupi, tapi ternyata sekolah tidak siap akomodasi ke SMK Koperasi, jadi deh Ais harus diantar-jemput. Daripada bolak-balik (apalagi pas kesanaya pakai acara nyasar pula), mending sekalian aja ikut acara pelatihan sampai selesai. Psst, ternyata ortu juga boleh ikutan, tapi malu sih kl mau nyobain simulasinya, wong anak TKnya aja pada ngantri mau nyobain.

Simulasi pertama adalah tanggap gempa bumi. Instruktur mengajarkan kalau ada gempa, sebaiknya cari perlindungan seperti di bawah kursi atau meja. Anak-anak pada nurut tiarap di bawah kursi begitu diinstruksikan.

Berbaris rapi untuk mengikuti pelatihan tanggap bencana

Instruktur senior ini kece banget deh suaranya!

Simulasi kedua adalah tanggap bencana banjir. Ada dua simulasi, yaitu meniti jembatan dan menolong teman yang tenggelam. Sayang sih, airnya diganti pasir, jadi kurang seru!

Alat safety-nya kegedean

Anak-anak gak paham kalo pasir itu gantinya air, cuek aja deh berdiri di atas 'air', hihi.

Simulasi ketiga adalah tanggap bencana letusan gunung berapi dan tanah longsor. Ada simulasi bola plastik yang diibaratkan puing batu yang harus dihindari para murid TK. Kisruh dan sempet ada yang jatuh juga di simulasi ini. Tapi nggak sampai cedera sih untungnya. Di permainan ini Ais mulai bosan. Beberapa temannya menyerah males ikutan. Tapi untung Ais nggak terpengaruh dan tetap dalam barisan.

Anak-anak berbaris menunggu 'dihujani' batu-batuan berwujud bola plastik.

Simulasi terakhir adalah tanggap bencana kebakaran. Ada dua kegiatan pada simulasi ini. Pertama adalah simulasi penggunaan APAR dan kedua simulasi memadamkan api dengan air dari ember. Simulasi terakhir ini Ais paling suka, karena dia bisa bermain air. Oh ya, gara-gara simulasi ini, jadi tahu kalau setiap rumah itu harus punya APAR minimal satu. Duh.

Nyemprot APARnya mantap Le!

Nyiramnya harus sampai jendelanya membuka, susah nih.

Ternyata, keputusan menyekolahkan Ais di tahun ini sudah tepat. Sudah dua kali kegiatan di luar sekolah yang diikuti Ais. Sebentar lagi kabarnya bakal ikut lomba drum band. Tiap Jumat juga selalu rutin latihan menari. Jujur sih aku masih berharap bisa lebih banyak waktu belajar sambil bermain bersama Ais, Bermain dengan bebas tanpa ada kewajiban mengerjakan peer (baca: Ais dan Peer di Sekolahnya). 

Tapi aku sadar keterbatasanku, yang terpenting Ais berada di lingkungan yang tepat untuk perkembangannya. TK Pasiraman memang yang paling tepat buatnya. Muridnya tidak terlalu banyak dan masih berasal dari lingkungan Jetisharjo, sehingga sangat memudahkan Ais untuk beradaptasi.

Baca keseruan lain seputar keluarga. Plis klik: Housewife's diary