Pagi hari, 8 Oktober 2015, daerah Gedong
Kuning no 161A ramai dengan karangan bunga dan penjagaan polisi. Margaria Group
mengadakan grand opening toko oleh-oleh besutannya, yaitu Jendela Jogja. Ada
filosofinya nih kenapa namanya Jendela. Di sini pusatnya oleh-oleh, lengkap
dengan interior khas Jogja, jadi ibaratnya ‘jendela’, di Jendela Jogja, kita
bisa Melihat Jogja Disini.
Acara grand opening dimulai tepat waktu
yaitu pada pukul 09.00 WIB. Acara dimulai dengan sambutan dari owner Jendela
Jogja yaitu Ibu Dyah Suminar, Ibu Titin, dan Ibu Dina disusul dengan sambutan dari perwakilan desperindakop
DIY, Erka Darmanto Baskoro Adji. Pak Erka berharap kehadiran Jendela Jogja
mampu menggeliatkan industri makanan dan kerajinan khas Jogja yang sedang lesu.
Lalu, mengingat akan banyaknya wisatawan dari kalangan pelajar, diharapkan
Jendela Jogja yang berkesan ‘high end’ juga menyediakan produk dengan harga yang
terjangkau bagi pelajar.
Sambutan dari para founder. |
Setelah sambutan, acara selanjutnya adalah
fashion show dari koleksinya Margaria Group. Ada sekitar enam koleksi busana
wanita dan empat koleksi busana pria yang ditawarkan. Kesemuanya berkesan
elegan.
Peragaan busana yang bikin mupeng |
Setelah mata dimanjakan dengan koleksi
busana (dan modelnya) yang apik, acara selanjutnya tak kalah menarik. Yaitu
Tari Nirbaya yang terinspirasi edan-edanan. Dari awal tari memang sudah
kelihatan ‘edannya’. Sepasang penari dengan dandanan ‘edan’ masuk dari arah
penonton dengan membawa pikulan berisi bermacam-macam barang. Pikulan itu
diletakkan di depan, dan penari mulai menari ‘edan’ kesana-kemari. Yang seru
dari tarian ini adalah saat pembawa acara mempersilahkan pengunjung untuk
mengambil isi dari pikulan yang dibawa penari. Pertama sih belum ramai yang
mengambil, pada jaim semua, tapi setelah ada yang berani mengambil, mulai deh
berbondong-bondong pada mengambil. Aku termasuk yang nggak tahu malu ngambil
banyak buat dibagiin sama teman-teman blogger.
Suasana 'grebegan'!
|
Jendela Jogja hadir tidak semata bertujuan
bisnis, tetapi juga bertujuan untuk memudahkan wisatawan berbelanja dan
mewadahi pemasaran produk makanan dan kerajinan khas Jogja yang umumnya diproduksi
industri kecil dan menengah di kawasan Jogja. Jendela Jogja terdiri dua lantai.
Lantai satu yaitu toko oleh-oleh sedangkan lantai dua untuk restoran.
Jendela Jogja mempersiapkan pelayanan
prima salah satunya dengan menyediakan 12 toilet. Jadi buat rombongan wisata
yang biasanya datang berbis-bis, tidak perlu khawatir antre panjang. Asyiknya lagi, interior disini
full khas Jogja, jadi kalau nggak sempat keliling Jogja, mampir disini saja
sudah bisa merasakan Jogja banget!
Nggak percaya? Ini teaser foto-foto biar
pada tertarik kesini. Hehe.
Suasana toko yang cozy |
Berfoto bareng mantan walikota Jogja, Herry Zudianto. Background miniatur Tugu Jogja |
Berfoto dengan sang owner, Ibu Dyah Suminar. Background kereta kencana |
Toko oleh-oleh Jendela Jogja
Jl. Gedong Kuning no 161A Juru Genthong Banguntapan Bantul
Telp: 0274 4536229
Website: www.jendelajogja.co.id
Twitter, FB, IG: @JendelajogjaID
Koleksi foto: Pribadi, Mak Lusi, Mak Rian, Mak Ima, dan Mak Prima
Butuh referensi kuliner lain? Plis klik:
keren yaaa tokonya..bisa jadi tujuan belanja baru niiy kalau main ke yogya...
BalasHapuswaaahh kece kece pusat oleh-olehnya banyak tempat nyelpie nya ya...
BalasHapusAku heran, ibu2 sosialitanya itu sigap banget ngalap berkahnya, udah sering datang ke acara yang ada rebutan souvenirnya gitu kali ya? Aku aja sampai bengong.
BalasHapusWah, jadi pengen kesana mbak. Kalau lihat-lihat bajunya sih bagus. Tapi kira-kira budgetnya berapa ya?
BalasHapus