Minggu Galau dan Happy Endingnya...

Ini sebenarnya sebuah postingan curcol. Tapi curcol ini sekedar menunjukkan bahwa sesudah kesulitan memang pasti ada kemudahan.

Minggu ini aku menggalau untuk dua hal, yaitu masalah nama domain blog dan masalah tesis. Ealah, galau ala anak muda banget ya? Tapi ternyata ibu beranak satu juga bisa menggalau untuk hal seperti ini, maklumlah aku kan ibu unyu nan imyut *minta dikeplak!

Untuk masalah domain, sebenarnya aku sudah lama aku pingin punya domain sendiri. Biar terlihat profesional aja. Apalagi tahun ini katanya bakal banyak job review buat blogger. Suka mupeng kalau ada temen nawarin job review eh ga jadi dapet karena yang diminta yang sudah domain pribadi. Semakin membaralah keinginanku buat beli domain pribadi. Nah, dengan alasan kenyamanan aku memilih beli domain pribadi di kakak ipar tercinta, Naevaweb.com. Yang bikin galau adalah pemilihan nama domain. Karena nama domain mencerminkan branding seseorang, iya kan? Semua orang aku tanyain pendapatnya tentang calon nama domain. Sampe aku buat kontesnya di FB. Pokoknya nama domainku harus sudah mendapat pertimbangan dari seluruh keluarga, teman, handai taulan..*halah

Penampakan kegalaunku akan nama domain di FB. Alhamdulillah banyak yang kasih saran.

Alhamdulillah, tanggal 5 Maret 2015 (catet!), blog ini sudah resmi pakai nama domain www.ardiba.com. Yippiiiee!!!

Nah, galauku tak berhenti sampai disitu. Ada galau yang lebih seru lagi (taelah), yaitu galau dengan topik penelitian alias tesis. Memang diriku baru kuliah semester 2, tapi teman-teman seangkatan banyak yang sudah fix penelitiannya. Jadi greget galau nggak jelas gitu deh.

Awalnya sih memang sudah fix mau penelitian bareng Ayun, kembaran beda bapak-ibu dan beda umur. Dari awal semester 2 aku sama Ayun yang udah sibuk cari literatur buat topik tesis. Awalnya mau ikutan proyek Pak Chusnul, tentang isolasi beta karoten minyak sawit pakai epoksidan, tetapi karena penelitian ini lebih menjurus ke perkebunan, maka aku sama  Ayun pun akhirnya skip sama penelitian ini. Diskusi berdua, akhirnya mau mengangkat tentang minyak lokal, minyak bekatul alias rice bran oil. Sudah fix bahan pangan yang akan diteliti, list parameter-parameter apa yang akan diuji, kemudian diskusi dengan calon dosen pembimbing. Namun, akhirnya aku sampai pada satu kegalauan yang tidak bisa dihindari, yaitu galau masalah biaya!

Bu Pudji, calon dosen pembimbing yang kami tuju untuk penelitian tesis kami cukup aware masalah biaya. Beliau mengkhawatirkan diriku yang akan penelitian tanpa bantuan dana dari pihak manapun. Penelitian tentang minyak relatif mahal dan lama. Memang sih, bisa saja aku mendompleng Ayun yang dapat beasiswa LPDP atau mengajukan proposal ke LPDP untuk pembiayaan tesis. Tapi semua masih gambling, pembiayaan tesis Ayun bersifat reimbursement, artinya harus siap dana di depan. Sealin itu, seleksi proposal baru bisa September besok karena aku belum selesai teori. Akhirnya dengan berat hati, minggu ini aku harus cari proyek dosen biar nggak ketinggalan banget sama teman lain. Ada banyak penelitian yang menarik hatiku, mulai dari etanol jerami padi sampai gelatin halal (dua penelitian yang kontras ya? haha). Gelatin halal sempat membuatku galau akut. Soalnya, memang prospektif banget. Ibaratnya dapat ilmu dunia-akhirat cuy. Tapi, ilmuku nol di bidang gelatin. Ah, mungkin inilah penyakit golongan darah B, gampang galau dan susah fokus. Untung diingatkan sahabatku, Wikan, buat ambil penelitian yang memang benar-benar disenangi dan ingin ditekuni, bukan hanya karena ingin tahu saja.

Karena minat awalku adalah tentang minyak, maka aku putuskan untuk kembali menghadap Pak Chusnul. Kebetulan beliau ada proyek pembuatan surfaktan dari ester gula, penelitian bareng Ayu, sohib gokilku. Ya sudah, akhirnya samber aja. Alhamdulillah, setelah menghadap Pak Chusnul dan diskusi dengan calon teman satu tim, aku semakin mantap untuk penelitian ini. Bismillah.

Ya Allah, terima kasih kau jawab semua kegalauanku minggu ini. Alhamdulillah.