Gerakan Tanpa Setrika

Sekarang ini ibu-ibu lagi heboh GTS. Wah, apa itu GTS? Apa masih temenan sama GTM alias gerakan tutup mulut alias anak susah makan? Ternyata nggak ada hubungannya sodara-sodara! Karena GTS ini singkatan dari gerakan tanpa setrika.

Yes. Gerakan ini menganjurkan ibu-ibu buat seminimal mungkin menggunakan setrika. Kalo bisa nggak setrika sama sekali. Haha. Jujur ini bisa jadi senjata buatku yang memang paling bete sama setrika-menyetrika. Nggak papa deh cucian segunung. Wong pake mesin cuci ini. Lah, kalo setrikaan? Belum ada tuh teknologi canggih yang bisa dengan instan menyetrika semua pakaian. Jujur saja sih, tanpa gerakan ini ada juga aku sudah minimal mungkin pakai setrika. Nggak mikir jauh sampai ke penghematan listrik seperti yang digauangkan gerakan ini. Lebih karena faktor ketiadaan waktu (dan kemauan).

Dari zaman gadis dulu, aku selalu menjemur baju dengan rapi. Tujuannya, biar ketika kering bisa langsung dilipat, nggak usah disetrika deh. Beli baju juga diusahakan yang bahannya nggak mudah kusut. Apalagi baju seragam kantorku dulu modelnya 'sudah setrika atau belum tak ada yang tau', hehe...klop lah! Dibanding teman-teman serumahku, aku yang paling jarang pegang setrikaan n paling nyantai kalau pagi-pagi berangkat kerja. Haha!

Setelah punya suami, tentu kudu rada pencitraan sedikit lah ya. Baju seragam suami modelnya kemeja, kalau kurang beruntung kadang masih kusut habis dicuci. Jadi deh ritual menggosok aku utamakan buat baju seragam suami tersayang. Buat kaos, dalaman, dan baju rumah kayaknya nggak ada yang kena setrikaan. Haha! Untungnya my dearest husband memahami. Daku sangat diuntungkan dengan tameng sebagai istri bekerja saat itu. Haha!

Nah, belum punya anak aja malasnya setrika kayak gitu. Kebayang dong gimana nasib baju anakku. Yups! Aku banyak memakaikan Faris dengan baju dan celana berbahan kaos. Tujuannya ya biar 'sudah setrika atau belum tak ada yang tahu'. Pernah ditegur teman kantor masalah ini. Katanya kasihan kalau anak bayi bajunya nggak disetrika. Katanya menyetrika itu tetap harus dilakukan karena dapat membunuh kuman. Sempet sih 'insyaf' menyetrika baju-baju Faris, tapi itu hanya berlangsung satu siklus mencuci. Haha! Karena kupikir Faris tidak mengalami masalah kulit, jadi aku asumsikan baju Faris cukup aman dari kuman walau tidak disetrika (sepertinya toleransi alias kekebalan kulit Faris terhadap kuman di baju sudah tinggi, hehe).

So, dengan segala pengalaman di atas. Tentu saja aku menjadi pendukung garis keras GTS. Ini bukan masalah malas, ini bukan masalah lifestyle. Ini tentang hemat energi. Hemat energi yang berarti hemat uang, waktu, dan tenaga. Agree?