Sore itu tikus dan kura-kura tidak ada kegiatan. Perut mereka sudah kenyang makan sisa hajatan manusia. Akhir-akhir ini banyak sekali hajatan yang makanannya bersisa sehingga mereka sangat mudah mendapat makanan. Akhirnya perut mereka menggendut dan bergelambir.
"Ya ampun tikus. Lama-lama cangkangku kesempitan nih kalau kita makan enak terus. kayaknya kita harus berolahraga deh."
"Olahraga apa?" Tanya tikus.
"Bagaimana kalau lomba lari?" Timpal kura-kura.
"Oke."
Mereka pun bersiap untuk lari. SUING...
Rupanya tikus melaju sangat cepat.
"Yah. Gimana sih kura. Kamu lari sama jalan sama aja."
"Aduh. Ini aku udah lari tahu." Jawab kura-kura terengah-engah. Kakinya coba berlari lebih cepat, tetapi tak berhasil. Cangkangnya yang berat tidak bisa diajak kompromi.
"Waduh. Kalau gini caranya aku nggak lari dong." Tikus mengeluh.
Tiba-tiba tikus punya ide. Dia punya ide untuk memasangkan roda di kaki kura-kura. Tikus lalu bereksperimen membuatkan roda untuk kura-kura.
Roda itu terbuat dari besi bekas berbentuk silinder. Dibuatkan menyerupai sepatu roda. Kura-kura memakainya, tapi ternyata kura-kura kesulitan berjalan. Rodanya terlalu berat.
Tikus lalu bereksperimen membuat roda dari paralon bekas. Begitu dinaiki kura-kura, KREK. Paralon itu pecah, tidak kuat mengangkat kura-kura.
Akhirnya tikus mendapatkan ide membuatkan semacam skateboard untuk kura-kura. Bahannya dari triplek bekas bongkaran gudang. Cukup kuat menahan beban kura-kura. Rodanya dia ambil dari roda mobil-mobilan anak yang sudah rusak, lengkap dengan sumbu rodanya.
Wah. Kura-kura pasti senang dengan pemberianku ini. Pikir tikus.
Waw. Berkat skateboard bikinan tikus. Kura-kura sekarang bisa berlari bersama tikus. Mereka msekarang sering balapan. Tikus senang mendapat lawan berlari yang sepadan, kura-kura senang tidak lagi lambat.
Pesan moral: membantu teman akan membawa kebahagiaan buat teman dan diri sendiri.
"Ya ampun tikus. Lama-lama cangkangku kesempitan nih kalau kita makan enak terus. kayaknya kita harus berolahraga deh."
"Olahraga apa?" Tanya tikus.
"Bagaimana kalau lomba lari?" Timpal kura-kura.
"Oke."
Mereka pun bersiap untuk lari. SUING...
Rupanya tikus melaju sangat cepat.
"Yah. Gimana sih kura. Kamu lari sama jalan sama aja."
"Aduh. Ini aku udah lari tahu." Jawab kura-kura terengah-engah. Kakinya coba berlari lebih cepat, tetapi tak berhasil. Cangkangnya yang berat tidak bisa diajak kompromi.
"Waduh. Kalau gini caranya aku nggak lari dong." Tikus mengeluh.
Tiba-tiba tikus punya ide. Dia punya ide untuk memasangkan roda di kaki kura-kura. Tikus lalu bereksperimen membuatkan roda untuk kura-kura.
Roda itu terbuat dari besi bekas berbentuk silinder. Dibuatkan menyerupai sepatu roda. Kura-kura memakainya, tapi ternyata kura-kura kesulitan berjalan. Rodanya terlalu berat.
Tikus lalu bereksperimen membuat roda dari paralon bekas. Begitu dinaiki kura-kura, KREK. Paralon itu pecah, tidak kuat mengangkat kura-kura.
Akhirnya tikus mendapatkan ide membuatkan semacam skateboard untuk kura-kura. Bahannya dari triplek bekas bongkaran gudang. Cukup kuat menahan beban kura-kura. Rodanya dia ambil dari roda mobil-mobilan anak yang sudah rusak, lengkap dengan sumbu rodanya.
Wah. Kura-kura pasti senang dengan pemberianku ini. Pikir tikus.
Waw. Berkat skateboard bikinan tikus. Kura-kura sekarang bisa berlari bersama tikus. Mereka msekarang sering balapan. Tikus senang mendapat lawan berlari yang sepadan, kura-kura senang tidak lagi lambat.
Pesan moral: membantu teman akan membawa kebahagiaan buat teman dan diri sendiri.
Rangkaian cerita Dongeng Kura-kura dan Tikus by Faris
(bila logikanya rada ngaco harap dimaklumi ^_^)
Wah wah... pinter juga bikin dongeng ^^
BalasHapus