"Tidak ada murid yang bodoh, yang ada hanyalah murid yang belajar tidak sesuai dengan kecerdasannya."
Saat masih SMP, mana ngerti aku masalah seperti itu. Kebetulan saja aku anak dengan kecerdasan logika lumayan(IQ 131), jadi selama SMP aku selalu masuk kelas unggulan. Kelas kami memiliki julukan. Kelas kuper julukannya. Kenapa dijuluki demikian? Karena satu kelasku adalah mereka yang bernilai akademik tinggi, tapi saking seriusnya sehingga sebagian besar kami lupa bersosialisasi, terlalu asyik dengan komunitas sendiri.
Untunglah saat beranjak SMU aku masuk ke sekolah unggulan di kotaku. SMU+N 17 Palembang. Saat itu sekolah baru berumur lima tahun. Jadi, nama angkatan kami keren sekali, V generation alias angkatan kelima. Walaupun baru berusia lima tahun, tapi sekolah ini mampu menyematkan sebutan '+' alias plus di tahun ketiga setelah berdirinya sekolah ini. Apa makna '+' disini? Tidak lain karena sekolah ini menawarkan sesuatu yang lebih dibanding sekolah lain. Tidak salah aku menyebutnya sebagai sekolah impian.
Penasaran apa saja nilai 'plus' tersebut? Yuk kita kulik satu persatu:
1. Kegiatan belajar-mengajar menggunakan sistem moving class
Kegiatan belajar mengajar sekolah kami menggunakan sistem moving class. Seru deh! Buat siswa yang pengantuk sepertiku, sistem moving class ampuh mengusir ngantuk. Karena setiap ganti jam pelajaran harus pindah kelas. Paling seneng kalau pas pindah kelas ketemu gebetan. Wih, ngantuk langsung sirna!.
Siswa mendapatkan pelajaran tambahan selama tiga kali dalam seminggu. Pelajaran disesuaikan kebutuhan. Beberapa siswa 'banci lomba' alias mereka yang sering ikut lomba di luar sekolah, mengejar ketertinggalan belajar lewat KBM plus ini. Diharapkan dengan KBM plus, prestasi belajar siswa tetap prima. Terutama juga buat mereka yang ikut kelas akselerasi(hanya SMU 2 tahun).
Demi menjamin makan siang siswa sebelum KBM plus, sekolah menyediakan makan siang dengan biaya sudah termasuk dalam SPP. Bagi siswa yang biasanya sembarangan makan, paling tidak tiga kali dalam seminggu makan makanan bergizi yang disediakan katering ini. Karena menu makanannya benar-benar memperhatikan gizi seimbang.
Foto minjem danishacatering.weebly.com |
Aku ingat betul, Kamis sore adalah hari ekstra kulikuler. Pada hari itu seluruh kegiatan ekstra kulikuler mengadakan pertemuan rutin. Pertemuan itu biasanya lebih sering lagi bila akan mengikuti lomba. Banyak ekstra kulikuler di sekolah kami dan rata-rata mampu unjuk gigi minimal di tingkat kota.
Oh ya, semenjak 2013, sekolah kami rutin mengadakan kompetisi ekstrakurikuler SMU/SMK/MA se-Sumatera Selatan dengan tajuk Extracurricular Competition atau disingkat X.Com. Tujuan mengadakan kompetisi ini adalah sebagai ajang silaturahmi antar siswa SMU/SMK/MA se-Sumatera Selatan, sarana unjuk kreativitas antar siswa SMU/SMK/MA se-Sumatera Selatan serta melatih kemampuan manajerial siswa SMU+N 17 dalam mengatur sebuah acara setingkat kotamadya.
Sekolah sangat permisif dengan lomba apapun selama itu positif. Izin untuk meninggalkan pelajaran sangat mudah didapat. Sekolah percaya para siswa dapat memilih mana yang terbaik buat mereka. Setiap upacara sekolah pasti ada saja pengumuman kami menang lomba. Pernah juga satu hari siswa di satu kelas tinggal sisa empat orang, karena sebagian besar izin ikut lomba. Asyik banget deh, sekolah jadi terasa seperti privat.
6. Pentas kesenian dan malam drama masuk kegiatan rutin yang didanai sekolah.
Ingat pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tentang drama? Cuma bagian kecil dari pelajaran Bahasa Indonesia yang mungkin cuma dua jam pelajaran seminggu. Tapi, kalau di sekolah kami, drama, seni musik, dan tarik suara bukan menjadi sesuatu yang dipandang sebelah mata. Sekolah menganggap penting kegiatan seperti itu. Kami belajar banyak hal dari proses mempersiapkan pertunjukan tersebut. Seru kan? Setiap siswa wajib mengasah kreativitas dan kekompakan minimal dua kali dalam setahun. Hadiah lombanya juga bikin mata berbinar. Psst, karya kami keren-keren lho...
8. Setiap tahun rutin mengadakan pertukaran pelajar.
SMU+N 17 Palembang rutin mengadakan pertukaran pelajar setiap tahun. Bahkan saat ini SMU+N 17 dipercaya sebagai sekretariat Yayasan Bina Antar Budaya chapter Palembang dan saat ini sedang menjamu dua orang siswa pertukaran pelajar program AFS(American Field Service) yaitu, Ruben Gabriel Rupprath(Jerman) dan Kris Tse Ching Ngai(Hongkong).
Psst, seru deh sekolah kalau ada mahasiswa pertukaran pelajar begini. Bisa uji nyali ngomong Bahasa Inggris sama teman dari negara lain. Dijamin cepet pinternya deh!
Taken from: http://www.sman17plg.sch.id/ |
9. Busana sekolah kami sopan.
Terkait masalah akhlak dan kesopanan, sekolah kami menerapkan peraturan rok siswi harus di bawah lutut. Celana pria harus standar, tidak boleh dimodel cut bray ataupun pensil. Baju seragam harus dimasukkan. Kayaknya culun banget ya? Weits, jangan salah. Lihat dulu seragam kami ini. Kece banget kan?
Setelan jas untuk acara resmi. |
Masa SMU memang masa hidup yang paling indah. Apalagi diriku termasuk beruntung mendapatkan sekolah yang mensupport maksimal minat dan bakat siswanya. Aku masih ingat betul bagaimana rasanya begadang mempersiapkan lomba dance untuk acara kesenian yang bertajuk 'Pesta Hitam Putih' itu. Bagaimana serunya mempersiapkan drama untuk malam kesenian dan show dari satu panggung ke panggung lainnya. Atau betapa bangganya menang lomba drama dan puisi. Pernah juga pulang paduan suara dengan mobil bak terbuka karena tidak ada carter mobil.
Sungguh, aku mendapatkan paradigma baru dalam belajar setelah SMU ini. Bahwa otak kanan dan otak kiri haruslah seimbang. Kreativitas dan kecerdasan logika harus dikembangkan sama baiknya. Terbukti dengan sebarek kegiatan non akademik, siswa di SMU+N 17 tetap berprestasi, termasuk salah satunya peraih nem terbaik se Sumatera Selatan.
Sosok di balik 'sekolah impian'ku. Dialah sosok pemimpin impian.
Saat ini, sudah lebih dari sepuluh tahun aku meninggalkan bangku sekolah. Tetapi rasanya seperti baru kemarin aku apel bersama. Apel bersama yang selalu dipimpin oleh Ibu Kepala Sekolah kami, Ibu Wien Sukarsi.
Foto dari FB Mbak Sumarni |
Ibu Wien adalah wanita yang luar biasa. Dedikasinya begitu tinggi demi kemajuasn anak didiknya. Beliau selalu berdisiplin namun tetap dekat dengan para siswanya. Kalau diibaratkan tokoh masa kini, beliau seperti Ibu Risma. Kebetulan Ibu Wien juga dari Jawa Timur, sama seperti Bu Risma. Ibu Wien memimpin dengan tindakan. Siapa yang terlambat sekolah pasti dijemur. Siapa yang tidak mematuhi aturan sekolah seperti rambut tidak mengikuti aturan 21(dua inci di atas, satu inci di samping) pasti langsung dicukur di tempat. Setiap ada pengumuman penting kami dikumpulkan di lapangan. Tak terhitung berapa kali kami dikumpulkan di lapangan di luar jam upacara. Beliau selalu menerapkan apel seperti itu agar semua informasi sampai ke telinga warga sekolah(siswa, guru, dan petugas sekolah) langsung dari beliau, bukan dari orang lain. Dengan begitu, kemungkinan miss komunikasi sangat sedikit.
Semoga kelak, sekolah plus kepala sekolah impian seperti ini tidak hanya ada di sekolahku saja. Aku yakin saat ini banyak sekolah yang sudah menyadari pentingnya 'character building', seperti yang banyak diajarkan sekolah ini.
Ibu Wien, menerima cake singkong keju saat reuni akbar Ikatan Alumni 17 |
*********************************************************************************
Terima kasih untuk Moomylicious karena telah mengadakan Give away bertema sekolah impian. Give away ini sukses membuatku bernostalgila(nostalgia sampai gila). Oh ya, teman-teman lain kalau mau ikutan boleh banget lho. Baca info lombanya disini.
Penasaran dengan Mommylicious? Cek this video...
Smu nya keren banget mak diba...jd kangen juga sm sma ku dulu. Sukses ya mak buat kontesnya :)
BalasHapusiya nih. dibanding masa kuliah, masa SMU itu paling seru. Banyak hura-huranya
HapusAku kemaren abis menyelinap ke sekolah plus asrama malam-malam, ba. La besak nian sekolah mak ini ari. Katek lagi tapi lapangan panahan samo takraw. Sedih anak mudo :(
BalasHapusnyamar jadi anak SMU masih biso ka..kau kan imyut..haha
HapusWah keren banget, terutama bagian moving class dan catering. Dulu SMA ku nggak seketat itu untuk masalah seragam. Dulu aku bandel banget, sok sinetron gitu deh. Rok SMA kubuat pendek banget model hipster terus dikasih sabuk gede. Terus tindikan lidah segala. Duh agak malu juga kalo inget, tapi emang SMA itu masa yg selalu terkenang ya, Mak. Btw, IQ nya tinggi banget. Kereeennn. Aku berapa ya, lupa deh, yg jelas gak sampai segitu :p Sukses ya lombanya, Mak. Dukung banget tulisan ini supaya juarak :D
BalasHapustinggi ga ngefek mak..kalo dites EQ mungkin rendah, makanya masih gini2 aja..hahaha
Hapuswah sekolahnya keren....btw, IQ tertinggi itu berapa mak kisarannya ...#kepo nih..:D good luck ya mbak
BalasHapusWidiiiiih... ini mah nostalgilaaaa segila-gilanyaaa, hahahah.... Semoga sukses ya jeuuung....
BalasHapusSekolahnya keren ya. Meski sekolah luar Jawa nggak kalah sama yang di Jawa
BalasHapusSeandainya semua sekolah di Indonesia seperti itu, ya, Mak.
BalasHapusbenar2 memiliki nilai plus ya sekolahnya :)
BalasHapusAaaaak, kangeeeeeeen baaaa :')
BalasHapusmak nurul:sama2 nostalgia kita mak..
BalasHapusmak Ika: ada hikmahnya aku kemaren ga smu di jogja, ternyata di palembang ada sekolah keren ini
@kiki: sukses bikin berkhayal ke masa alay, haha
@mak susi: iq kagak ngefek kl males belajar, hehe..di tempatku iq 145 baru bisa ikut program akselerasi mak
@mak santi:plus jam belajarnya yang jelas, hehe
@M. Lutfi, Aamiin. betewe salam kenal, pak apa mas ya?
waah..ada blognya mba dib..lumayan melepas kangen nih :)
BalasHapusentah knp, tiba2 aq kangen banget pake "baju kebesaran" yg dulu siy dipake setiap selasa & kamis..iya,seragam hijau itu..yg kalo dipake dri kejauhan sdh ketahuan "aku anak 17" hehehe..
gak kerasa yak aku sdh jd emak (eh,mba dib jg,weee)
entah kpn nih bisa main ke 17 lagiii..jg kangen sm guru2 disanaa..
waah..ada blognya mba dib..lumayan melepas kangen nih :)
BalasHapusentah knp, tiba2 aq kangen banget pake "baju kebesaran" yg dulu siy dipake setiap selasa & kamis..iya,seragam hijau itu..yg kalo dipake dri kejauhan sdh ketahuan "aku anak 17" hehehe..
gak kerasa yak aku sdh jd emak (eh,mba dib jg,weee)
entah kpn nih bisa main ke 17 lagiii..jg kangen sm guru2 disanaa..