Subhanallah. Hari itu aku merasakan
kebesaranMu ya Allah. Lewat mata bening anak yang hampir berusia tiga tahun.
Faris anakku sudah berumur 33 bulan pada 13
Agustus lalu. Sampai akhir Agustus, kebiasaannya nenen/minum ibu/ngASI masih saja
belum hilang. Yang paling berat saat malam hari, yaitu saat akan tidur dan saat
terbangun di tengah malam. Proses penyapihan yang berjalan hampir setahun
mangkrak begitu saja. Padahal keluarga sudah mendukung sekali proses
penyapihan. Mendukung tetapi tidak memaksa, jadi ya semua keputusan kembali
kepada kami berdua, aku sebagai ibunya dan juga Faris.
Jujur terkadang iri dengan mereka yang
anaknya bisa WWL,weaning with love, alias menyapih dirinya sendiri. Kayaknya
indah dan menyenangkan sekali untuk diceritakan. Sedangkan aku? Melihat keras
kepalanya Faris saat minum ibu, membuatku pasrah tentang waktu menyapih Faris.
No target. Forget about what people talking
about.
Biasalah, buat banyak orang anak usia dua
tahun wajib stop ASI. Banyak yang menyarankan mengolesi lipstik, brotowali,
minyak kayu putih, bahkan minyak but-but yang baunya minta ampun. Sejujurnya
aku malas melakukan itu semua. Malas dalam arti sebenarnya, bukan karena aku
sok idealis pingin WWL. Nggak. Tapi akhirnya aku coba oleskan minyak but-but
dan minyak kayu putih dengan pertimbangan minyak tersebut aman dikonsumsi.
Kenyataannya, bau minyak but-but ataupun semriwing kayu putih tidak menyurutkan
keinginan Faris untuk minum ibu. Bahkan Faris tidak protes sedikit pun dengan
bau-bauan tersebut.
Kecewa? Biasa aja sih, aku sih masih
percaya nanti ada momen yang membuat Faris stop nenen.
29 Agustus 2014, the moment come..
Malam itu aku iseng menempelkan plester ke
puting. Cara ini dilakukan atas saran tante. Faris kan pernah lihat omnya
pakai plester waktu luka, jadi kalau ibunya pakai plester dia bisa percaya
kalau itu sakit.
Aku sih sebenarnya kurang suka cara yang
sedikit 'berbohong' ini. Tapi sejak dua tahun, Faris tidaklah benar-benar
nenen, lebih seringnya ngempeng ibu. Kan sebel tuh, kalo nenen bisa lama banget
sampe boyok pegal.
Ajaib! Setidaknya cara itu berhasil sampai
pagi ini. Faris tidak minta nenen sampai pagi. Sempat menunjuk-nunjuk nenen,
tetapi dia nggak berani buka plesternya. Aku bilang sakit.(ya iyalah kulitnya
ketarik ya pasti sakit). Agak kasian sih melihatnya. Kebiasaannya mencubit
leher saat nenen semakin menjadi. Sepertinya itu menjadi pelariannya karena
tidak lagi bisa nenen. Proses tidur kembali setelah terbangun di tengah malam
berlangsung cukup lama. Faris agak gelisah, minta dikeloni, dan setelah merem
masih saja sesekali terbangun.
30 Agustus-3 September 2014
Alhamdulillah. Tidak diduga cara plester ini berhasil begitu cepat. Sampai hari ini Faris sudah sukses meninggalkan 'dot' nya dengan penuh damai. Sesekali Faris sempat 'frustasi' kehilangan kenyamamannya menjelang tidur. Tapi tidak sampai dua hari Faris sudah menemukan kenyamanan baru menjelang tidur: Cubit leher ibu. kebiasaan ini memang selalu dilakukannya saat nenen, sekarang cara itu terbukti cukup menenangkan Faris untuk tidur tanpa nenen.
Pada 31 Agustus 2014 plester aku lepas. Gatel. Setelah itu Faris hanya bertanya, "Susu ibu kenapa?", lalu kujawab, "Susu ibu mau istirahat.","Sakit ya?"
Hmm, jujur nggak ya... Kenyataannya kan putingku tidak sakit. Tapi kalau boleh jujur, memang puting ini suka sakit kalau dinenen Faris, soalnya doi ngempeng. Jadi kujawab saja.
"Iya. Kalau dinenen sakit."
"Ooo.." Faris hanya bilang begitu. Untunglah Faris mengerti. Ternyata beginilah ending kisah menyusui Faris.
Yah, cerita WWL Faris memang tidaklah seindah drama WWL anak lain. Bahkan menurut beberapa orang, caraku ini mungkin tidak WWL karena ada 'upaya manipulasi' menggunakan plester. Tetapi aku yakin semua ibu punya kisah penyapihan yang indah. Betapa haru melihat anak yang baru disapih. Oh, anakku sudah besar dan siap mandiri.
Sepotong pesan untuk ibu pejuang ASI dan pejuang sapih
Teruntuk para ibu yang masih galau dengan sapih anak seperti yang kualami, saranku, trust your heart. Ga perlu memaksakan diri mentarget masa sapih anak, atau justru terlalu idealis harus WWL. Setiap ibu pasti menyapih dengan cinta, bagaimanapun caranya. Kuncinya hanyalah keikhlasan dan kerelaan dari ibu dan anak untuk meninggalkan ikatan bonding terindah bernama menyusui.
Sepotong surat kecil saat sapih dari ibu untuk Faris.
Dear Farisku sayang, kalau nanti besar kamu
baca kisah sapihmu, kamu jangan benci karena ibu memisahkan kamu dengan nenen.
Percayalah sayang, tanpa nenen pun kasih sayang ibu tidak akan berkurang. Kamu
boleh peluk ibu kapan pun kamu mau. Tak ada sedikit pun yang berubah, kecuali
tidak ada nenen di antara kita.
Ibu bangga padamu Nak. Tak mudah pastinya
melewati hari-hari kehampaan tanpa nenen. Tapi Faris pasti bisa. Bahkan mencuci
baju sendiri saja bisa, lepas nenen mah keciiil. Ya kan...
Terima kasih sudah menjadi kado terindah
buat ibu.
Love
Ibu
Menyapih memang mengharukan ya.. *jadi inget masa-masa menyapih Ganesh dulu.. sediiih.. tapi harus kuat :)
BalasHapusSelamat untuk Faris yaaa.. sudah bisa jadi kakak dong kalo gitu.. hihi :D
emaknya yang belum siap Faris punya adek..hehe
HapusPas Al dah ga mau nenen padahal usianya baru 8 bulan, Fenny yang meraung-raung nangis. Menyalahkan diri sendiri sampai akhirnya pasrah :(
BalasHapusiya, selama anak sehat, ga perlu menyesal. Itulah yang terbaik
Hapusproses menyapih selalu membuat setiap emak mengharu biru... seringnya gak tega... tapi ya harus bisa.
BalasHapusSelamat buat Faris... besok-besok makin rajin cuci baju sendiri ya... hihihi
Haha..Iya, hobi kok cuci baju, malem2 lagi
HapusAku koq gak pernah menyapih yaaa...anak2ku pada bosen nenen aq mak hihihiii... yg anak pertama umur setahun berhenti sendiri, yg anak kedua malah parah lagi, umur 4 bulan blas ndak mau nenen, padahal ASIku masih keluar.
BalasHapushaha, tiap anak memang unik, seperti namamu mak, hehe
HapusIyes setuju, nggak usah terlalu idealis. Nikmati aja prosesnya. Faris hebaatt. Udah jadi abang-abang nih, siap jadi anak besar yippie! Ubii disapih paksa kemarin pas opname. Terus dia menggila ahahahaha. Sekarang aku suka kangen nenenin Ubii. Aku sodor2in, eh Ubii nya yg ogah. Siyaaal. I feel rejected -_- *lebay
BalasHapusUbii wis kagol, hehehe
Hapusmakasih gan infonya dan salam sukses selalu
BalasHapusterimakasih gan tentang infonya dan salam sukses
BalasHapusmantap bos buat infonya dan salam kenal
BalasHapus