Mimpi anda?
Semua orang punya mimpi
Mimpi adalah cara kita membuat peta hidup
Mimpi perlu di share dan dituliskan
Hasil adalah hak Allah--> Pasrah
Ilmu sama seperti rezeki. Belajar adalah cara menjemput 'rezeki' itu.
Orang yang tidak punya mimpi berarti sedang mengejar mimpi orang lain. Contohnya orang tua yang meminta anaknya menjadi dokter.
Seperti juga di dunia kerja, bila tidak ada mimpi berarti sedang menyukseskan goal/mimpi orang lain.
Oleh karena itu, jangan hidup seperti air mengalir, karena nanti kita akan jenuh.
Bingung memilih sekolah? Artinya anda masih bingung dengan mimpi anda.
Termasuk Bu Septi yang dulu menjadi PNS karena anjuran (mimpi) ibunya.
Setelah menikah, Bu Septi mengikuti mimpi suaminya, yaitu menjadi ibu rumah tangga.
Ibu rumah tangga di Indonesia 2nd class, jadi ketika menjadi ibu rumah tangga biasanya dibodoh-bodohi.
Makanya biar keren Bu Septi buat kartu nama.
Orang yang mempunyai mimpi biasanya mencurahkan pikirannya untuk mewujudkan mimpi tersebut. Pasang target, bangun bersama, lalu berpisah sebagai manusia merdeka yang telah meraih mimpi.
Begitu juga kita yang bergabung di Ibu Profesional, Ibu Septi menghendaki kita semua nantinya akan merdeka meraih mimpi. Aamiin.
Inilah mimpi Bu Septi di tahun 2002.
Alhamdulillah, sepertinya sudah tercapai semua ya bu? Subhanallah.
Pesan Bu Septi: Kuatkan ranah domestik(Bunda Sayang, Bunda Cekatan) sebelum mengarah ke ranah publik(Bunda Produktif, Bunda Shalihah).
Saat kita belajar, lalu bersungguh-sungguh, maka Allah pasti pasti akan membantu. Pasrahlah pada keputusan Allah. Jangan ngeyel (seperti mengeluh ya? huhu)
Contoh konkret Bu Septi, sebenarnya Jarimatika dirintis di Depok. Namun Bu Septi sempat redup mimpinya saat dihadapkan kenyataan bahwa harus kembali ke Salatiga untuk merawat mertuanya yang sakit.
Tapi ternyata dari situ mimpi-mimpi Bu septi menjadi nyata. Ada wartawan Tempo yang meliput Bu Septi hanya karena anak tetangganya yang pintar berhitung dengan metode Jarimatika Bu Septi. Jadilah Bu Septi justru terkenal setelah tinggal di Salatiga
Kuncinya konsisten pada mimpi dan doa. Jangan mengubah-ubah mimpi!
Saat belajar tetapi tidak berubah lebih baik? Intropeksi, Belajarnya sudah sungguh2 belum? Atau jangan-jangan yang dipelajari bukanlah kebenaran?
- Umur 0-8 tahun anak dibiarkan main, dibebaskan untuk bermimpi dan jangan mendoktrin, menjadi dokter keren, pegawai kantoran keren, dll
- Biarkan anak bermimpi semuluk apapun, jangan sekali pun mengecilkan mimpinya. Didoain terus, Insya Allah akan diwujudkan Allah SWT.
- Sekalipun bermimpi menjadi superhero superman.
- Sebaiknya beri dongeng yang mendidik dari Al Quran dan Hadist sehingga mindset anak juga sesuai tuntunan Islam. Janganlah dikasih dongeng Cinderella, dll.
- Bangunlah mimpi dengan vision board.
- Bagikan!Jangan pernah mengevaluasi share mimpi seseorang. Setiap minggu ada sesi share. Kalo seminggu ga ada perubahan kan malu ya?
- Lakukan! Kalau sudah share ga ada tindakan konkrit. Kan malu ya? Buat project keluarga.
- Kembangkan!
- Kalau anak 0-16 tahun masih boleh berganti-ganti mimpi. Kalo sudah 16 tahun keatas sudah harus fokus dengan sebuah mimpi.Maksimal tiga.
Jangan pernah larut dalam pikiran negatif, sebab pikiran adalah doa. Optimis saja. Lihatlah Mimpi anak-anak Bu Septi dan pencapaiannya. Subhanallah.
- Home Team
- Personal Grooming
- Membangun Mimpi Meraih Masa Depan
- First Aid Emergency First
- Mengatur Rumah dengan Prinsip 5R
- Menyusun Menu 10 Hari
- Manajemen Keuangan
- Learn How to Learn
- Manajemen Waktu
Seri buku Ibu Profesional, Bunda Cekatan ini sudah tersedia lho! Bisa pesan ke saya (WA=085327858828). Cuma 55 ribu aja!
Baca keseruan lain seputar keluarga. Plis klik: Housewife's diary
Simak juga resume kuliah online yang pernah kuikuti: Kuliah Online
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...