"Kalo suka sama orang, kenapa ya kita jadi gampang
kecewa sama orang itu?"
Winda temanku menggulirkan pertanyaan ini padaku.
Bener banget. Virus merah jambu memang selalu bikin kita
berbunga-bunga, bahagia, tapi juga galau, sedih, sampai kadang marah-marah.
Salah satu yang bagai dua sisi mata uang adalah kita menjadi berharap lebih
dari orang yang kita sukai. Berharap itu memang perlu, apalagi kita mahluk
sosial yang tentu butuh orang lain. Berharap dengan orang yang kita sukai itu
wajar banget. Sayang kadang kita jadi lebay, berharap diperlakukan lebih.
Padahal ya gebetan juga manusia. Ga selalu bisa memenuhi mau kita. Apalagi kalo
ternyata cinta kita bertepuk sebelah tangan.*hag desh
Dalam sebuah film Thailand 'a crazy little thing called
love', diceritakan bahwa kekuatan cinta bisa membawa seseorang menjadi lebih
baik. Terbukti, tanpa sebuah ikatan bernama 'pacaran', kalau memang udah jodoh
mah pasti ketemu lagi.
Susah ya mempercayai hal seperti itu? Mudah sih kalau kita
hanya berharap pada Allah, pasrah pada apa yang ditakdirkan Allah. Tapi kadang
manusia suka sok keminter(termasuk aku). Kita berlagak menyusun skenario hidup
kita, skenario cinta kita. Padahal sebenarnya skenario Allah itu paling luar
biasa. Paling terbaik buat kita. Cuma kitanya aja yang terlanjur punya mindset
tertentu tentang 'bahagia', akhirnya ketika ga dapat kekasih yang kita damba,
ga dapat kehidupan impian kita, langsung deh berasa dunia jahat, ga berpihak
pada kita. Parahnya mengumpat Allah. Hiii, tobat, tobat!
Jangan ngimpi kisah cinta kita sedramatis FTV, film drama,
ataupun novel. Karena hidup kita bukan drama, hidup kita adalah untuk beribadah
pada Allah dan menyebarkan manfaat sebesar-besarnya pada kehidupan sosial dan
lingkungan kita. Jauhin diri dari angan-angan bakal hidup mewah dan diberi
kejutan bunga dan coklat. Yang di cerita cuma nampilin sisi indahnya aja. Ga
bakal deh diceritain gimana mereka bisa hidup mewah, kali aja dapet dari
korupsi? Hehe. Kayaknya ga kerja tapi kok harta berlimpah? Seolah-olah enak ya jadi
bos, cuma mikirin percintaan doank.Padahal jadi bos mah ribet, salah-salah
malah kesandung kasus dan dapet ancaman pembunuhan. Tapi sayang, ‘sisi kelam’ dari kehidupan
mewah yang kayak gitu ga komersil buat dibahas. Bisa anjlok ratingnya kalo yang
dibahas terlalu 'real'. Karena terkadang kita memang mengikuti fiksi
semata-mata untuk melampiaskan angan-angan dan khayalan. Dari angan-angan punya
cowok tampan dan kaya, punya wajah rupawan, sampai hidup serba nyaman dan
mewah. Makanya film yang mengisahkan drama gadis miskin dapet cowok kaya pasti
banyak peminatnya. Bisa dibilang kisah 'Cinderela' seperti ini memang mewakili
sebagian besar khayalan orang di dunia.
Sayang ya, mungkin ga sih yang kayak begini gara-gara kita
sedari kecil didongengin tentang drama yang kurang mendidik? Semua orang
digambarkan hitam dan putih, padahal aslinya semua orang punya sisi baik dan
sisi jahat. Porsinya aja yang beda-beda. Terus kita dicekoki dengan pandangan
bahwa cantik itu harus putih, langsing, hidung mancung, dll. Yang ga punya
semua itu jadi minder dong? Semua dipandang fisik semata. Ya pantes aja banyak
yang frustasi punya wajah kurang menawan. Banyak dongeng yang beredar menggambarkan
gadis yang baik itu berwajah cantik, kalo yang jahat wajahnya jelek kayak
kakaknya Cinderela itu. Lah, semakin ditindas nih yang mukanya jelek.
Stereotipenya wajah jelek:hati jelek. Parah! Untung sih aku tengah-tengah.
Cakep banget kagak, jelek juga kagak, kalo ga bisa minta oplas aku, hehe..
Coba deh, yang banyak diceritakan itu lagenda, kisah nyata.
Lagenda para nabi, sahabat nabi, dan kisah-kisah dalam Al-Quran. Selain nyata
dan sangat mungkin terjadi dalam diri kita, tentu saja dongeng seperti ini
tidak akan 'mempersuram' dan 'mempertakut' anak-anak yang kebetulan tidak
dianugerahi wajah rupawan. Dongeng seperti ini Insya Allah akan mendekatkan
mereka pada Allah dan menyadari esensi mereka hidup di dunia. Kisah cinta
antara lelaki dan perempuan hanyalan sebagian kecil dari romantika kehidupan
kita. Lebih banyak 'cinta' lain yang harus dipikirkan. Dan hanya cinta kepada
Allah lah kita berharap.
*gampang ngomongnya, tapi susah nerapinnya. Sama-sama
ngingetin ya Sobat!
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...