By Maya Adam
1. Kenapa home cooking?
Banyak dari kita memberikan makanan olahan(processed food)
kepada anak dan keluarga kita. Padahal, banyak bahaya mengancam, seperti gula,
garam, dan lemak berlebih pada makanan olahan demi memperpanjang umur simpan
dan menarik konsumen. Perusahaan makanan tentu akan lebih mementingkat profit dibanding dampak buruk pada kesehatan dalam jangka panjang. Coba perhatikan label
komposisi makanan olahan anda? Semakin banyak komposisinya, berarti semakin
panjang proses pengolahannya, semakin tinggi juga resiko buat kesehatan.
Yang paling aman adalah membuat sendiri olahan makanan,
menggunakan bahan alami.
2. Kenapa banyak sekali makanan olahan?
Perusahaan makanan tentu ingin keuntungan. Mengolah makanan
akan menambah umur simpan, memperbaiki tekstur, dan meningkatkan rasa. Satu
bahan, misalkan jagung, bisa diolah menjadi sirup, snack, roti, dll. Jadi
konsumen merasa banyak pilihan, padahal aslinya ya itu-itu saja.
Dewasa ini iklan makanan olahan merajalela, ga salah kalau
anak jadi tergoda. Solusinya, kita sebagai orang tua, minimalkan terekspose
iklan-iklan tersebut (minimalkan nonton TV kali ya?), dan ajak anak untuk
menyukai buah sejak dini. Ajak anak berbelanja buah, menanam buah, lakukan
banyak aktivitas menarik sehingga anak senang makan buah dan tidak lagi tergoda
makanan olahan.
3. Makanan lebih dari sekedar nutrisi
Fungsi nutrisi:
Fungsi komunikasi saat makan bersama dan menyusui:
4. Petunjuk USDA nutrisi
5. Smoothies
Kenapa smoothies? Anak-anak perlu 3-5 penyajian buah per
hari. Smoothies kaya nutrisi buah dan susu yang sangat bagus untuk sarapan.
Cara membuatnya sangat mudah:
Gosok gigi anak setelah sarapan, karena kandungan gula pada
smoothies(meski alami) dapat merusak gigi anak.
6. 6 bahan wajib di dapur
7. Stocking
Makan sederhana dengan pasta dan saus tomat masih jauh lebih
baik daripada makan fast food. Jangan menunggu sempurna untuk mulai memasak.
Belajarlah dari kesalahan dan pengalaman memasak itu.
8. Vegetable stir fry-Tumis sayuran
Sayur diperlukan sama banyaknya dengan buah, tapi rasa sayur yang hambar seringkali membuat kita malas makan sayur. Anak juga begitu,sebenarnya sayur tidak harus dibiarkan plain, dikasih butter or garam dikit
gak papa, biar anak punya pengalaman positif makan sayur. Salah satu olahan sayur yang mudah dan lezat adalah vegetable stir fry alias tumis sayuran. Untuk menumis sebaiknya menggunakan lemak baik seperti olive oil ataupun butter. Untuk menambah selera makan sayur, tumisan ini boleh ditambahkan saus favorit, seperti kecap, saus tiram, ataupun saus tomat.
Hanya 36% anak 2-11 tahun makan sayur sesuai rekomendasi
USDA.
Allium vegetable(bawang putih, bawang merah) , selain memberi rasa lezat pada tumisan, dapat pula membantu detoksifikasi,
menstimulasi fungsi imun, dan mengurangi inflamasi.
Baca keseruan lain seputar Food Technology. Plis klik: I'm proud to be food technologist!
Simak juga resume kuliah online yang pernah kuikuti: Kuliah Online
|
23.1.14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...