Sotoy alias sok tahu. Sebenarnya dua sisi mata uang. Sok
tahu memang berkonotasi negatif. Kesannya orangnya tukang bohong dan selalu ga
mau kalah gitu. Padahal orang yang jujur dan rendah hati bisa aja punya sifat
sok tahu(yang ini sih beneran tahu). Banyak dampak positif dari orang-orang
yang vokal membagikan pengetahuannya-sok tahunya-ini. Tapi untuk menjadi sok
tahu yang positif itu ga gampang. Salah-salah malah terkesan menggurui. Niatnya
berbagi ilmu, malah berbagi musuh.
Seperti contohnya aku. Aku ini super duper sotoy. Gimana
ngga, ilmu cetek secetek selokan di musim kemarau aja lagaknya berbagi ilmu.
Niatnya sih, yang ada aja dibagi, biar ilmunya bertambah besar dan semakin barokah,
*tsah…gombal gojis!. Tapi, berhubung aku ada sifat melankolisnya, terkadang aku
merasa seolah menggurui. Bener ga ya caraku? Tersinggung ga ya mereka? Tapi,
berhubung niatku berbagi lebih besar, perasaan itu selalu kutepis. Kalaupun ada
yang tidak senang dengan ke-sotoy-an ku, aku anggap itulah penyeimbang hidup.
Ga mungkin aku bisa membuat senang semua orang. Yang aku bisa lakukan, adalah
berusaha lebih baik dan lebih layak dicintai. Hmm, ini nih bebebrapa batasanku
biar ga sotoy tingkat akut:
1. Sharing pengetahuan lewat media yang relevan. Kalo
ngomongin tentang penelitian ilmiah ya jangan di forum ibu-ibu.
2. Selalu berpikir untuk memberi, bukan untuk pamer
3. Jangan lupa mengapresiasi teman. Royal berbagi pujian
secara jujur.
4. Upgrade diri selalu dengan pengetahuan terkini. Malu dong
kalau berbagi ilmu yang udah so last year?
5. Next... ?
oke,tipnya yahud....memang kalo ketemu orang yg sotoy itu berasa banget deh sesuatunya hehe
BalasHapusmending makan soto ayam mak..hehe
Hapus