Setelah sebelumnya bertemu teman-teman yang menyadarkanku Tilawah satu juz sehari. Alhamdulillah semakin banyak semangat-semangat baru dari postingan teman-temanku.
1. [Sharing Pengalaman] Keajaiban Tilawah Quran Dua minggu, seperti biasa setelah shalat
zuhur berjamaah di mes jid UI depok diadakan kajian berupa kuliah tujuh menit
(Kultum). Pada siang itu, yang memberikan materi kajian adalah seorang ustadz
hafiz quran tamatan salah satu universitas khatamul quran di Jakarta. Tidak
seperti biasanya, kultum siang itu diisi dengan sharing pengelaman ustadz
tersebut dengan seorang biasa yang bersikap luar biasa. Di ceritakan oleh sang
ustadz, dia memilii seorang kenalan yang hingga saat ini kerja di Bank
Indonesia. Kita tau bahwa untuk masuk ke BI bukan hal yang mudah, setidaknya
kita punya kepintaran diatas rata-rata. Tapi, tidak dengan te,man sang ustadz -
sebut namanya Budi. Budi bukanlah orang yang pintar secara akademik, bukan juga
orang yang kaya secara ekonomi, tapi dia adalah orang yang memiliki tekad yang
besar untuk maju. Budi diterima di BI ketika dia tamat SMA, bukan karena
beasiswa, tapi cuma karna keahlian dia menjadi seorang cleaning service. Ketika setahun sudah dia lewati aktifitas
sebagai karyawan BI sebagi cleaning service. Di BI, di mesjidnya, ada kajian
rutin yang diadakan setelah shalat zuhur. dan budi tidak pernah melewatkan hal
tersebut. Hingga suatu ketika dia bertemu dengan seorang ustadz yang memberikan
ceramah tentang keajaiban tilawah al quran. Setelah mendengankan ceramah, budi
menghadap sang ustadz dan menceritakan keluh kesahnya. Nasehat sang ustadz cuma
satu, dekatlah dengan al quran, jangan sampai kurang dari 1 juz bacaanmu sehari
dengan al quran. Mulai saat ini, budi
menjalankan apa yang di nasehatkan sang ustadz kepadanya, hingga 1 tahun sudah
ia lewati hari-hari dengan tilawah 1 juz setiap hari. Dengan kata lain dia
mengkhatamkan al quran sebulan sekali. Keajaiban mulai muncul, setelah satu tahun amalannya tersebut. Dari
pihak BI memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk melanjutkan pendidikan,
syaratnya mengikuti seleksi dari tempat pendidikan dan dinyatakan lulus. dengan
niat tulus budi mengikuti tes. Satu hal yang tidak pernah dia tinggalkan
walaupun dirinya di sibukkan dengan persiapan mengikuti tes, yaitu tilawah 1
juz setiap hari. singkat cerita budi diterima di perguruan tinggi dan bisa
menikmati bangku kuliah. Kerja sambil
kuliah, bukanlah hal yang gampang untuk dilalui. Ditengah kesibukan tersebut
hingga dia selesai kuliah tidak pernah seharipun dia lewati tanpa tilawah 1 juz
setiap harinya. Kaarena dia yakin, ini semua nikmat yang allah berikan
kepadanya karena kedekatannya dengan al quran. tiada yang dapat dia lakukan
kecuali syukur dengan cara tetap istiqomah dengan tilawah al qurannya. Singkat cerita, pendidikan S1 telah dia
lalui. Kembali dari pihak BI memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
bagi karyawannya. tanpa pikir panjang budimengikuti tes untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang S2 di London. tahukah persiapan apa yang dilakukan oleh
budi? bukan les private, bukan begadang untukmembahas soal-soal tes, tetapi dia
malah memperbanyak tilawahnya. karena yang dia tahu semua yang akan terjadi
adalah kehendak Allah, jadi kalau mau mengejar dunia kejarlah Allah. Maka tanpa
sulit untuk diprediksi budi diterima untuk menjutkan S2 hingga S3 di
london. Tidak ada yang berubah dari budi
ketika mengikuti pendidikan di London. tilawah 1 juz setiap hari tidak pernah
dia tingalkan sebagai konsekuensi dan keistiqomahannya pada agama ini. Hingga
akhirnya dia menyelesaikan pendidikan S3 dengan prediket cumlaude. ada hal yang
menerik ketika dia mengikuti ujian doktor, malam sebelum ujian, semua kandidat
doktor menghabiskan waktu untuk belajar. tapi tidak dengan budi, dia
menghabiskan waktu dengan bermanja dengan sang kholiq di tahajudnya, dan
berkomunikasi dengan sang kholiq melalui al quranNya. Dan hasil akhir dapat di
lihat melalui predikat cumlaude yang dia peroleh., jadi tunggu apa lagi...ayo
kita tingkatin smangat tilawahnya..karena klau kita mengejar allah..maka dunia
akan mengejar kita...
2. @irfan_beik : Di bbrp buku yg saya baca, orang termalas di
zaman Umar bin Abdul Aziz itu baca Qurannya 1 juz 1 hari @irfan_beik : Tidak heran kalau kemiskinan di
zaman Umar bin Abd Aziz bs dientaskan dlm kurun waktu 22 bulan @irfan_beik : Khalifahnya hebat, rakyatnya
produktif : produktif ibadah, produktif baca Quran, dan produktif mu'amalahnya @irfan_beik : Itulah profil pemimpin dan rakyat
di zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz tak heran kalau mereka sangat maju dan
kuat #share dari grup ODOJ 740, happy
berdekat2 dgn Qur'an..
3. Mengapa One Day One Juz
Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah SAW beliau
berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku
berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai
Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau
mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an
(khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari
itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus melarang hingga batas tiga hari. (HR.
Bukhari). Dari hadist di atas,
Rasulullah menyuruh kita mengkhatamkan Alquran dalam sebulan, artinya jangan
lebih dari itu. Bila kita mengkhatamkan Alquran lebih dari sebulan atau bahkan
berbulan-bulan lamanya, dapat dipastikan hati kita tidak dekat dengan Alquran.
Sejarah mencatat bahwa para sahabat dan salafush shalih banyak yang menyikapi
sebagai sesuatu yang minimal saat mendengar sabda Rasulullah SAW “bacalah
Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Sebutlah Usman bin Affan Ra, Abdullah
bin Amr bin ‘Ash Ra, Imam Abu Hanifah, dan Imam Asy Syafi’i. Mereka adalah
contoh orang-orang yang terbiasa khatam dalam tiga hari atau maksimal satu
pekan. Karena khatam satu kali dalam sebulan terlalu lama bagi mereka untuk
bertemu dengan ayat-ayat Allah.
Maksudnya, jika seseorang khatam sekali sebulan berarti hanya satu kali
dalam sebulan ia bertemu dengan masing-masing surat dalam Alquran. Mereka, para
sahabat dan salafush shalih ingin lebih sering bertemu dengan surat-surat
itu. Karena sentuhan tarbawi surat al Baqarah berbeda dengan surat Ali Imran.
Begitu juga dengan surat an Nisa, al Maidah, dan surat-surat lainnya. Boleh
jadi ketika seseorang membaca surat an Nisa, dia merindukan surat al
Maidah. Lalu, bagaimana dengan kita yang
sengaja berlama-lama dalam mengkhatamkan Alquran? Itu berarti kita akan sangat
jarang bertemu dengan setiap surat di dalam Alquran. Kita harus waspada, jangan
sampai hidup kita berakhir saat kita lalai tilawah satu juz perhari. Hidup kita
pun berakhir dengan penyesalan. Padahal sesungguhnya kita mampu jika saja mau
menambah sedikit ikhtiar dalam mencapainya.
Berikut kiat-kiat untuk bisa tilawah one day one juz: Berusahalah melancarkan tilawah jika belum
lancar, karena normalnya tilawah satu juz dapat dilakukan dalam waktu
30-40 menit. Sehingga sangat mungkin bagi kita untuk tilawah one day one juz
dari 24 jam waktu yang kita miliki. Carilah tempat dan waktu yang kondusif
untuk berkonsentrasi dalam tilawah. Lakukan qadha (mengganti) target tilawah
yang terlewatkan pada hari itu di hari berikutnya. Sering-seringlah mengadukan
keinginan untuk bisa tilawah sehari minimal satu juz kepada Allah SWT, Pemilik
Alquran. Pengaduan kita yang sering kepada Allah menunjukkan kesungguhan kita
dalam melakukan ibadah itu. Pertolongan Allah SWT pun akan datang sehingga
memudahkan kita melaksanakan tilawah. Perbanyaklah amal sholeh karena setiap
amal sholeh menghasilkan energi baru untuk amal sholeh berikutnya, seperti
halnya satu maksiat yang akan menghasilkan maksiat lain jika kita tidak segera
bertobat kepada Allah SWT Kendala yang harus dihadapi diwaspadai: Perasaan menganggap sepele saat sehari tidak
tilawah sehingga berdampak pada tidak adanya keinginan untuk segera kembali
kepada Alquran Lemahnya wawasan tentang Alquran Tidak memiliki waktu wajib
bersama Alquran Lemahnya keinginan untuk tilawah, tidak pula memohon kepada
Allah agar diberi kemudahan tilawah setiap hari Terbawa lingkungan. Tidak tertarik
dengan majelis yang menghidupkan Alquran “Tidaklah suatu kaum berkumpul di
salah satu rumah Allah lalu di antara mereka membaca kitab Allah dan
mempelajarinya kecuali turun kepada mereka ketenangan yang diliputi rahmat,
dikelilingi malaikat, dan Allah SWT menyebut nama-nama mereka di sisi makhluk
yang ada di dekat-Nya.” (HR Imam Muslim)
Sumber: Tarbiyah Syakhsiyah Quraniyah (Abdul Aziz Abdur Rouf, LC) 2006
Subhanallah. Dapat lagi penyemangat untuk melahap satu juz
sehari. Memang masih bolong nih beberapa hari. Tapi aku harus semangat. Insya
Allah ada banyak kemudahan buatku. saat ini aku merasa bagai target oriented.
Seharusnya kan mengaji itu jadi kebutuhan. Kalaupun awalnya dipaksakan, tetapi
jangan sampai mengorbankan yang hak. Terkadang malu sendiri, kadang saking
takutnya ga bisa satu juz, sampai melewatkan azan begitu saja, bukannya
langsung sholat, malah berlama-lama tilawah. Memang tilawah berpahala, tapi
sholat kan lebih wajib. Apalagi sunahnya sholat tepat waktu. Kadang nyambi
momong sambil ngaji. Takut jadi kurang awas sih. Tapi kalo ga gitu aku ga bisa
rampung satu juz. Sebenarnya bisa aja dengan mengurangi waktu tidur satu jam,
dan waktu tersebut buat tilawah kilat 1 juz, tapi belum kuat bo.
Keep fighting..aku percaya Allah akan memberikan pertolonganNya.
Insya Allah hidupku yang bahagia ini akan semakin bahagia. Aamiin.
Subhanallah..
BalasHapus