Di perjalanan naik jet foil ke Bangka, kami disuguhi film
Asia (ternyata karyanya Stephen Chow bo) yang bercerita tentang Tong Sam Chong, gurunya kera
sakti itu loh.
Cerita diawali dengan pendeta gadungan yang menangkap pari.
Dibilangnya pari itu silumannya. Warga mengelu-elukannya. Tiba-tiba ada seorang
cowok kriwil yang mengaku pemburu siluman betulan. Dia bilang itu mah pari
biasa cuma gede aja. Siluman aslinya belum muncul. Pendeta gadungan ga terima
dan menghasut warga untuk menyingkirkan si kriwil. Si kriwil jadi bulan-bulanan warga deh.
Warga akhirnya bisa melaut lagi. Untuk merayakannya para
warga berenang di air. Tiba-tiba siluman betulan muncul,kriwil memburu siluman.
Dengan keterampilan seadanya dan sedikit memaksa pendeta gadungan untuk
membantu, akhirnya siluman berhasil ditaklukan. Seharusnya ketika siluman
dilumpuhkan, langsung saja dibasmi, tapi kriwil berkeras utk mengembalikan
kebaikan siluman seperti buku 300 myth rhymes. Eh, doi gagal, dan silumannya
hampir saja kuat lagi. Untunglah ada pemburu siluman profesional yang datang.
Si siluman langsung dilumpuhkan dan diperangkap dalam sebuah tempat kecil.
Pemburu siluman profesional ini adalah seorang wanita
cantik, bisa ditebak kalo nanti ada romansanya.
Benih-benih cinta pun muncul saat mereka tak sengaja bertemu
kembali dalam pertempuran melawan siluman babi. Selain kuat, siluman babi ini
punya banyak anak buah siluman. Pemburu siluman cantik-kita sebut saja si
cantik ya- berhasil melawan pengikut siluman babi satu per satu. Si kriwil
disuruh nunggu di belakang, habisnya doi kayak orang bingung gitu sih. Sampai
akhirnya saat pertarungan satu lawan satu dengan siluman babi. Cincin pengikat
siluman si cantik ga berhasil melumpuhkan siluman babi dengan mudah. Sampai
akhirnya si cantik berhasil melingkarkan cincin ke leher siluman babi. Namun,
karena kuat, mutiara setan yang ada di mulut siluman ga bisa diambil si cantik
dengan mudah. Si cantik pun meminta pertolongan kriwil. Kriwil pertamanya ngeri
banget harus ciuman sama babi biar bisa ngambil mutiara tersebut. Namun kriwil
ga ada pilihan lain. Bisa-bisa mereka mati di tempat kalau ga langsung
bertindak. Setelah berciuman dengan babi, mutiara itupun merasuki tubuh kriwil,
si cantik langsung mengambil mutiara tersebut dengan cara mencium kriwil, lalu
mutiara itu dimuntahkan ke karung kecil. Sayangnya siluman babi masih bisa
pulih dan malah berubah ke wujud yang lebih menyeramkan. Kriwil dan cantik
akhirnya melarikan diri.
Setelah kondisi aman, barulah cantik menyadari lengannya
terluka. Langsung saja dibuka bajunya sebagian, dan kriwil diminta menekan
lukanya. Tentu saja kriwil ga mau, karena kriwil penganut Budha yang taat. Tapi
karena ga ada pilihan lain, akhirnya Kriwil pun menyentuh si cantik.
Si cantik malah jadi penasaran dengan kriwil. Hari gini gitu
malah takut grape-grape cewek? Penasaran itu pun berubah menjadi kekaguman,
saat kriwil bercerita bahwa dia memburu siluman bukan dengan tujuan uang, tapi
dengan tujuan menyebarkan kebaikan. Ibaratnya kalo muslim, soleh banget deh ni
orang.
Karena kesolehannya, si cantik jadi tergila-gila dengan
kriwil. Sampe kriwil pun dijebak dengan bantuan anak buahnya si cantik.
Pura-puranya si cantik dan kriwil ditawan maniak pemburu siluman yang ga mau
tersaingi pemburu siluman lain. Si cantik mengajak kriwil berakting layaknya suami istri. Tapi ujung-ujungnya ketahuan deh. Ngambek deh si kriwil. Romansa si cantik dan kriwil dikemas lucu. Atas
saran anak buah yang ga lain adiknya, si cantik disuruh feminin di hadapan
kriwil. Tetapi, si cantik mah ga ada lembut-lembutnya. Akhirnya pakai jimat
peniru, dimana nanti si cantik akan menirukan gerakan feminin adiknya.
Cerita menjadi lucu ketika ternyata si adik malah bertingkah
di luar kendali gara-gara ada temannya yang minta tolong. Jadilah malah si
cantik pukul-pukul kriwil. Begitu sadar, si cantik pun pergi kaena malu. Eh,
jimatnya nempel di kriwil, jadi deh kriwil malah grape-grape anak buah si
cantik yang cowok.
Lalu, tiba-tiba siluman babi muncul kembali. Kereta si
cantik pun dikemudikan dengan kecepatan penuh, pakai tenaga manusia lagi. Huhu.
tiba-tiba siluman babi menghadang dari depan, dan si cantik pun melempar kriwil
keluar. Kereta pun hancur berkeping-keping saat menabrak babi.
Saat itu terlihat kriwil cemas dengan si cantik. Tapi sampai
disitu kriwil masih tidak mengakui, sepertinya sesuai ajaran Budha ya? Tidak
boleh terpikat wanita. Padahal aslinya suka tuh.
Saat sedang melawan siluman babi, tiba-tiba datang si kaki
besar, siluman macan yang baik, terus ada tokoh pangeran menarik-tapi impoten-.
Aku ga begitu paham, mereka ini Dewa atau apa. Yang jelas, saat itu mereka
bertiga berhasil melumpuhkan siluman babi, sayangnya babi belum bisa
dikalahkan, habis mereka egois sih. Masing-masing ga mau kerjasama buat
melumpuhkan babi. Maunya dapet nama sendiri.
Lalu, si kriwil diberi nasehat gurunya untuk ke bukit
teratai. Disana doi disuruh minta tolong siluman kera(sun go kong) yang
diperangkap disana untuk membantu mengalahkan siluman babi. Berbekal keyakinan
pada nasehat gurunya, kriwil pun ke bukit teratai. Aslinya sih doi ga percaya
lagenda kera sakti itu beneran ada.
Sampai di sana, ternyata benar ada kera saktinya. Kera sakti
ini punya kebencian mendalam terhadap Budha karena Budha mengurungnya selama
lebih dari 500 tahun. Ada pesan filosofis dalam perbincangan kera dan kriwil.
Dibilangnya bahwa, Budha akan percaya dan membebaskan kera, asalkan kera mau
tulus berbuat kebaikan. Tapi dasar kera ini ndableg, doi masih aja ga percaya.
Dia bilang, ga mungkin lah mau berbuat sesuatu tanpa ada pamrihnya. Lah,
padahal kriwil melewati segala perjuangan itu juga tanpa pamrih lo. Semua demi
Budha. Akhirnya melihat ketulusan kriwil, kera sakti setuju membantu.
Disusunlah rencana untuk membuat siluman babi keluar dengan
tarian cewek cantik di bawah bulan purnama. Siluman babi kan masih sangat
mencintai istrinya, jadi pasti bakalan keluar kalau diumpankan begitu. Nah,
masalahnya siapa cewek cantiknya? Masak iya kriwil mau menyamar. Terus
tiba-tiba si cantik yang sedari tadi mengikuti kriwil pun muncul. Dia pun
menawarkan diri.
Saat si cantik menari di bawah bulan purnama. Terlihat
sekali bahwa kriwil terpesona. Lalu, siluman babi pun muncul. Mereka berdua,
kriwil dan cantik bersatu melawan siluman babi. Si kera ga bisa ngapa-ngapain,
wong dia terjebak di gua. Kali ini siluman babi benar-benar lenyap dan berubah
menjadi gantungan kunci babi.
Akhirnya. Si cantik lagi-lagi menggoda kriwil. Kali ini
cantik melamar kriwil dihadapan kera sakti dengan cincin pelumpuh siluman
sebagai mas kawinnya. Kriwil ga mau, tapi cincin itu ga bisa dilepaskan. Kriwil
malah mau potong jari tangannya.
Si cantik akhirnya menyerah dan pulang dengan patah hati.
Kriwil sebenarnya juga patah hati. Hatinya jadi melow,
sehingga tanpa sadar dijebak untuk memetik teratai yang merupakan segel alias
pengurung tidak nampaknya kera sakti.
Kali ini kera sakti menunjukkan sifat aslinya yang apatis
dan tidak percaya Budha, bahkan sangat membencinya. Dia benci sama kriwil yang
sangat percaya Budha. Ditantangnya Budha untuk menolong kriwil. Kriwil tidak
boleh menungkupkan tangan dan berdoa. Kera menjadi marah dan menjambak-jambak
kriwil sampai botak. Cantik yang belum benar-benar pergi akhirnya membantu
melawan kera. Tapi kera sanatlah sakti. Demi kriwil, cantik akhirnya meregang
nyawa. Menjelang kematiannya, kriwil akhirnya mengakui kalau sebenarnya suka si
cantik dari awal bertemu. Kriwil berjanji akan mencintai si cantik sampai 1000
tahun, bahkan 10.000 tahun. Namun cantik cuma ingin dicintai saat ini. Lalu doi
pun menghembuskam nafas terakhir Cincin pelumpuh siluman lalu diambil kriwil
dan disematkan ke jarinya sendiri. Tak lama kemudian jasad cantik dihempaskan
kera sampai berkeping-keping.
"Mana Budha mu? Kok ga bantu?" Ejek kera. Namun
kriwil yang sekarang botak tetap kekeuh berdoa. Datanglah bantuan tiga
serangkai, pangeran menarik, kaki besar, dan macan membantu kriwil. Tapi
ternyata mereka pun kalah dengan si kera sakti. Endingnya, si kriwil berbah menjadi
bersih dan bercahaya. Ow...ow..rupanya kriwil ini adalah Tom San Chong. Dengan
bantuan budha, kera sakti berhasil dilumpuhkan. Kemudian cincin pelemah siluman
disematkan ke kepala si kera.
Ending yang menurutku rada dipaksakan, setelah itu
digambarkan si kriwil alias Tong Sam Chong ini ke barat mencari kitab suci
bersama siluman babi(Pat Kay) dan siluman kera( Sun Go Kong) yang tadi
dilumpuhkan dan sudah tobat. Satu lagi, harusnya siluman ikan yang pertama
dilumpuhkan ya? Tapi kalau di film kan pengikut ketiganya hanyalah manusia
biasa bernama Mu Cing.
Overall, film ini sangat menghibur, walaupun aku pribadi
kurang suka kisah fantasi, namun sang sutradara mampu dengan apik menyajikan
scene demi scene. Animasinya juga menarik. Kekonyolan alias komedi khas film Asia mampu membuat tawaku terbahak keras di kapal. Belum lagi romantisme kriwil dan
cantik yang bikin ikut gregetan. Pengennya sih mereka happily everafter, tapi
ga jadi cerita Thong Sam Chong dong kalo gitu. Walaupun aku muslim, tapi aku
sepakat dengan prinsip hidupnya kriwil. Ending si kriwil membawa siluman babi
dan siluman kera mencari kitab suci ke barat membuktikan teori kitab 300 myth
ryhmes yang dibacanya. Aku seperti kriwil juga dengan naif sangat percaya bahwa
semua dari kita dilahirkan baik dan sejahat apapun mampu berubah menjadi baik.
Selain itu, bekerja dengan tulus untuk beribadah (bukan karena uang ataupun
popularitas) haruslah dicontoh. Sikapnya yang menghindari zina dengan cantik
juga aku acungi jempol. Film ini sangat inspiratif dengan dialog-dialog yang
terkadang filosofis. Terlepas dari khayalannya diluar logika, mungkin aku bisa
menilai film ini 4 dari 5 bintang. Aku suka film ini karena berhasil menghiburku di
kapal yang rada mabok karena gelombang yang tinggi.
Budaya Budha sangat kental terasa di film ini. Gara-gara ini aku jadi searching tentang perjalanan ke barat
ini. Rupanya sosok Tom san Chong ini ada di kehidupan nyata. Aslinya adalah
biksu bernama Xuan Zhang. Bedanya doi ke barat(India) seorang diri, dan
rintangan ke barat lebih masuk akal namun juga mematikan. Karena Xuan Zhang
pergi tanpa paspor, karena memang tidak diizinkan. Di perjalanan pun harus
melewati gurun dan hutan tanpa persediaan air dan makanan yang memadai,
rintangan ini justru real dan lebih mematikan dibanding rintangan melawan
siluman. Kalo siluman kan udah jelas serem dan mematikan. Tapi kalau gurun
pasir dan pejabat pemerintah? Mereka ga kelihatan serem tapi lebih 'mematikan'.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...