Meninggikan Gunung

Kemarin aku dimintai tolong tim recuitment untuk mengerjakan soal tes masuk. Tim recuitment memang rutin memperbaharui soal tes masuk. Sebelum soal dilempar ke umum, beberapa karyawan akan diminta mengerjakan soal tersebut. Kali ini aku dan dua rekan kerjaku jadi salah tiganya. Dua orang lainnya adalah karyawan baru yang masih bau kampis, hehe. Akhirnya kami mulai mengerjakan dua puluh soal essay berhitung yang dikerjakan dalam waktu dua jam. Subhanallah, kalo masih baru lulus itu bisa cepet dan bisa semua mengerjakannya. Aku aja stuck di beberapa soal. Wah, jujur jadi rada minder kalau nanti ikutan tes kerja lagi.

Tapi untung aku sudah belajar prinsip meninggikan gunung. Aku bakal fokus mengoptimalkan kelebihanku(yang jelas bukan hitung-hitungan). Aku ga bakal memforsir diriku untuk menguasai hitungan biar mampu menyaingi si anak baru. Nggak. Semua ada porsinya, memang aku ga expert hitungan, tapi paling ga masih bisa lah mengerjakannya. Masalahnya, kelebihanku sendiri apa ya? Hehe... Kalo dibilang punya kelebihan merangkai kata(menulis), jujur masih jauh. Tulisanku masih suka-suka, jauh dari keren. Sekarang sih lagi getol belajar pengetahuan umum, siapa tahu cita-citaku jadi peneliti dan pengajar terkabul. Aamiin.