Tidak bisa dipungkiri, kebutuhan hidup sekarang sudah
semakin mahal. Uang bagaikan air yang mengalir dengan debit tinggi. Baru tarik
ATM sejuta, eh tahu-tahu 3 hari uangnya sudah ludes saja. Kadang suka heran,
uang kok gampang banget habis, apa ditilep tuyul ya? Eits, jangan buru-buru
nyalahin tuyul dulu. Coba deh evaluasi pengeluaran.
1. Setiap pengeluaran haruslah dicatat.
Kita bisa mencatat di buku, di excel komputer, atau yang
paling praktis, install program 'expense manager' yang banyak di android store,
app store, dan bbm store. Kalo yang belum punya smartphone, ada baiknya ganti hpnya
dengan android murah yang ga sampe sejuta. Beneran smartphone itu worthed
banget loh bikin kita jadi lebih smart.*nyengir cerdas mode on
2. Tentukan budget masing-masing pos
Setelah mencatat pengeluaran dengan konsisten selama
sebulan, nanti bakal kelihatan biaya terbesar yang dikeluarkan selama sebulan
dari pos apa. Taruhan deh, pengeluaran terbesar pasti di makanan(termasuk makan
di luar, ngopi-ngopi, dll). Nah, pengeluaran sebulan ini dijadikan acuan untuk
membuat budget bulan selanjutnya. Coba perhatikan pengeluaran yang tidak perlu.
Hapuslah. Buatlah budget seminimal mungkin. Dan patuhilah budget itu.
3. Kreatif menghemat pengeluaran makan di luar
Salah satu pos yang paling gampang diutak-atik adalah pos
makanan. Seringkali uang kita habis buat kafe atau makan di restoran. Coba deh
kegiatan itu dikurangi frekuensinya. Akan lebih baik lagi, bila sehari-hari ke
kantor membawa bekal dari rumah. Kegiatan kafe dan makan di restoran cukup
dilakukan maksimal sekali seminggu.
4. Kreatif mencari acara akhir pekan gratis
Budaya masyarakat Indonesia rata-rata konsumtif. Lihat saja
bila akhir pekan, mall pasti ramai oleh keluarga yang menghabiskan akhir pekan.
Padahal, selain akan menghabiskan uang, juga sebenarnya sisi edukatifnya kurang
baik buat anak. Yah, gimana ga menghabiskan uang? minimal kita akan keluar uang
untuk parkir yang biasa ditarif perjam, dan makan di restoran yang pasti mahal.
Apalagi bakal banyak toko-toko yang bikin kita 'ngiler' belanja, padahalbarang
tersebut ga terlalu diperlukan. Hal ini
bakal dicontoh anak lo. Nah, lebih baik kalo ga perlu belanja bulanan, ga perlu
deh ke mall. Explore saja sekitar rumahmu. Ajak anak bermain kemah-kemahan atau
bertanam. Selain itu, mengajak anak bersepeda keliling perumahan dan berenang
pasti asyik. Percayalah kalo anak tidak butuh materi berlimpah. Anak hanya
perlu diberi perhatian dan sentuhan. Lihatlah, ketika dalam sekali pekan saja
absen belanja di mall, berapa rupiah yang bisa ditabung?
5. Kreatif menyediakan fasilitas belajar anak
Kalo untuk yang satu ini, ga ada istilah penghematan. Karena
inilah warisan terbesar kita buat anak, menyediakan fasilitas belajar anak.
Fasilitas disini mencangkup memilih sekolah, buku pelajaran, dan pengadaan
sarana belajar seperti meja tulis yang layak ataupun alat musik, bila anak
tertarik belajar musik. Pastikan fasilitas yang kita berikan sesuai dengan
keinginan anak. Oleh karena itu, orang tua perlu jeli memperhatikan minat dan
bakat anak dari hobi anak, dan memperhatikan hal-hal yang membuat anak
berbinar-binar. Jangan sekalipun memfasilitasi kegiatan yang kita mau, tetapi
anak tidak mau. Karena itu percuma dan pemborosan. Ajarkan anak konsekuensi
dari dini bila ternyata inkonsisten dengan pilhan belajarnya. Seperti, bila
ternyata anak bosan les piano dan ingin les gitar, jangan langsung dituruti,
tetapi suruh anak meyakinkan orang tuanya dulu, kenapa harus berpindah-pindah
hobi begitu. Bila alasan masuk akal, baru deh diturutin. Kalau tidak ditegasin
begitu, bukan ga mungkin anak akan semakin seenaknya sendiri dan ga belajar
tentang konsekuensi dari sebuah pilihan.
Ada yang bisa ditambahin lagi sobat?
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...