Alhamdulillah. Entah syukur apa yang bisa aku haturkan lagi.
Dari sekian tahun hidupku, aku bertemu banyak sekali perempuan inspiratif, dari
keluarga terdekat(ibu, tante, mbah uti, mbak sepupu, mbak ipar), teman
dekat(dari sohib FB, sohib blogger, sohib karib sampai rekan kerja) sampai
artis. Kayaknya memang perempuan itu memang keren dan teope begete banget.
Selalu iri dengan mereka yang balance antara karir dan keluarga. Walau memang
tidak ada yang sempurna. Tapi aku melihat ibuku sendiri adalah sosok yang
paling sempurna karena kelihaiannya menyeimbangkan kehidupan karir dan
keluarga. Alhamdulillah aku mewarisi bakat 'keras kepala' ibu yang menurutku
jadi kunci kesuksesan ibu di karir dan keluarga. Hanya saja aku seringkali
merasa tidak seberuntung ibu dalam masalah karir. Sampai sekarang aku masih
mengeluhkan karir yang tidak sesuai passion, bahkan kadang merasa tidak bekerja
dengan hati. Huh, apa-apaan ini. Ga ada waktu buat ngeluh.
Back to the topic. Banyak contoh mereka yang sukses di karir dan keluarga adalah mereka yang disiplin manajemen waktu. Terutama mendiskon waktu tidur. Wakakak, mendiskon waktu tidur itu susye sekali. Tapi aku percaya body kita itu gampang diajak kompromi, tinggal kebulatan tekad saja. Selain manajemen waktu, menjalankan karir sesuai passion (at least menjalani tanpa terpaksa walaupun tertekan-sudah hal lumrah bekerja di bawah tekanan) itu jadi salah satu kuncinya. Aku pribadi merasa tidak cocok dengan karir sekarang. Banyak pergolakan batinnya. Perasaan dulu kerja ga gini deh, emang sih gajinya kecil. Tapi apa sesuatu yang menyenangkan pasti berharga murah? Hmm, sepertinya aku saja yang belum serius menekuninya. Nyatanya 4 tahun pasca resign dari tempat lama aku dapat transferan karena formulasi pangan yang sempat kukerjakan dengan tim di tempat kerjaku dulu sudah naik produksi. Ah, itukan masa lalu. Saat ini aku juga senang dengan kehidupanku sekarang. Bisa kumpul semua keluarga plus bonus lingkungan yang sangat asri. Memang hidup ini masih harus dipenuhi tantangan, tanda tanya, dan perjuangan.
Satu lagi, aku iri dengan ibu-ibu yang bisa ngaji satu juz
sehari. Mupeng euy, harus bisa juga aku. Soalnya aku pingin Faris Hafiz Quran.
Kan kebiasaan cinta Quran harus dimulai dari sekarang. Insya Allah sanggup.
Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...