Bing adalah mobil minibus yang lincah dan sangat rupawan.
Bing disenangi banyak keluarga karena bisa memuat banyak orang dan barang. Saat
lebaran dan liburan, Bing laku keras bak kacang goreng.
Suatu hari Bing melakukan perjalanan di daerah perkebunan yang
masih tanah merah. Saat itu jalan tanah kering. Bing melewati sebuah traktor
yang besar dan lambat. Bing sebal dengan traktor ini.
"Aduh. Lambat sekali sih traktor ini." Ujar Bing.
Saat itu Bing bisa menyalip traktor dengan mudah. Bing agak
sombong menyalip traktor, mentang-mentang dia lebih kecil dan tangkas.
Namun keesokan harinya, saat Bing akan keluar daerah
perkebunan, hujan turun dengan sangat deras. Jalanan menjadi sangat licin dan
tiba-tiba roda Bing kepater dan tidak bisa digerakkan. Bing kebingungan. Saat
itu sudah malam, tidak ada siapa-siapa. Bing terus menggerak-gerakkan ban,
namun hasilnya nihil.
Bing menunggu terpaku di tengah deras hujan.
Setengah jam
Satu jam
Dua jam
Tiba-tiba terdengar raungan mesin traktor dari arah
belakang. Kemudian traktor bertanya,
"Hei ngapain kamu malam-malam disini?"
"Aku kepater nih, bisakah kamu menolongku?"
"Oh, baiklah, pasanglah tali ke drawbarku." Jawab
traktor.
Berkat bantuan traktor yang beroda besar, Bing bisa terlepas
dari jalanan berlumpur.
"Terima kasih traktor!" Seru Bing.
"Iya, sama-sama, hati-hati ya." Jawab traktor.
Traktor berlalu dengan sangat lambat. Jalannya
sekonyong-konyong karena rodanya yang besar dan berat. Bing lalu teringat kalau
kemarin sudah mencemooh traktor. Ternyata, traktor sangat berguna di jalanan
berlumpur seperti ini.
Maka, janganlah kita meremehkan orang lain, karena setiap
ciptaan Allah itu ada kelebihannya dan sangat mungkin kita memerlukan
bantuannya.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...