Wah, jadi traktor itu asyik ya? Rodanya besar, gagah sekali.
Traktor hampir tidak pernah terjebak di lumpur.
Jadi pesawat ripener juga asyik. Bisa menjelajahi perkebunan
dengan cepat, juga bisa memantau apapun dari atas langit.
Sedangkan aku? Aku hanya sebuah gerobak. Andaikan traktor
tidak menarikku, tentu saja aku akan terus berdiam disini.
Ah. Aku tak mungkin berguna tanpa traktor.
Gerobak yang biasa ditarik traktor ini rupanya sangat sedih,
dia tidak bisa sebebas teman-temannya yang bermesin. Dia merasa tak berguna
karena untuk berjalan, dia harus ditarik traktor. Sampai pada suatu hari.
"Aduh. Berat sekali mesin ini. Kayaknya harus pakai
alat buat membawa ini. Tapi kita tidak punya kendaraan. Kalau mesin ini tidak
segera diangkut dan dipasang, traktorku ga bisa jalan." Keluh seorang
mekanik yang sedang memperbaiki traktor. Dia mengambil mesin baru di gudang
untuk mengganti mesin traktor lama yang sudah rusak.
Ketika sedang bimbang, mekanik melihat si gerobak. Tiba-tiba
terlintaslah ide untuk membawa mesin dengan gerobak.
"Aha! Aku kan bisa memakai gerobak ini untuk mengangkut
mesin."
Mekanik pun meminta bantuan orang gudang untuk mengangkat
mesin ke gerobak, dan mekanik pun menarik gerobaknya seorang diri menuju tempat
perbaikan traktor.
"Wah, untung ada gerobak. Kalau tidak, mana bisa aku
membawa mesin ini seorang diri." Ujar mekanik riang.
Ternyata yang riang bukan cuma mekanik. Gerobak pun senang
karena dia bisa berguna, walaupun tanpoa traktor ataupun kendaraan lain yang
menariknya.
Jangan minder teman. Semua pasti ada gunanya. Tak ada
ciptaan Allah yang sia-sia. Subhanallah.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...