Gara-gara nonton a day with Panji Pragiwaksono, aku jadi
tahu kalo dibalik sikapnya yang ngebanyol dan kayaknya santai abis, ternyata
doi orang yang serius mikirin Indonesia. Nah lo, ini nih yang namanya rezeki
sari Allah. Aku nambah lagi referensi orang inspiratif yang semoga saja bisa
menginspirasiku untuk lebih inspiratif.*ini ga efisien banget bahasanya.
Berawal dari masa SMP
Panji yang kurang begitu indah. Orang tuanya bercerai saat dia belia.
Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik. Tentang bagaimana hidup itu seperti
roda. Sebelumnya karir ayahnya sangat bagus, tiba-tiba setelah memutuskan
resign ternyata usahanya gagal, ditipu orang. Tentang bagaimana Panji mencoba
untuk tidak mengeluh karena melihat kesungguhan ibunya mencari uang setelah
sebelumnya hanyalah ibu rumah tangga biasa. Ada juga kisah menarik bagaimana
Panji bisa masuk SMU. Saat itu sebenarnya Panji masuk bangku cadangan, namun
berkat kegigihan ayahnya melobi kepseknya selama seminggu full, akhirnya Panji
bisa masuk SMU keren. Lalu dialog menjadi haru manakala Panji menceritakan
bagaimana dia mengazankan ayahnya saat meninggal, padahal dulu lahir, dialah
yang diazanin ayahnya. Life is a circle, right? Kejadian ini menjadi semacam
karma. Maka baik-baiklah jadi orang tua biar disayang anak. Dan baik-baiklah
jadi anak, biar dihormati kala menjadi orang tua.
Ternyata, di balik sikap santai dan banyolnya. Dia punya
mimpi besar untuk mengubah Indonesia. Karena dia ingin anak-anaknya nanti
tumbuh dengan kondisi sosial ekonomi yang mendukung.
Saat ini dia aktif di organisasi kanker, pita kuning. Dia
senang dengan semangat hidup survivor kanker di RS Darmais ini. Bahkan ketika
ada salah satu anak survivor kanker yang akhirnya meninggal, Panji ikut merasa
kehilangan.
Dia mempunyai visi seperti apa dirinya pada umur 50 tahun
karena ditanya Ayahnya, "Usia 50 tahun kamu mau jadi apa?" Well,
memang bener yah, visi hidup bikin tujuan hidup kita jelas dan bersemangat
menjalani hidup. Cita-citanya adalah berdiri di menara Wongsoyudan (cmiiw), dimana
isi menara itu adalah semua unit usaha Panji. Yups, doi bercita-cita menjadi
pengusaha besar.
Akhir kata, Panji berpesan, jika Panji yang badung ini bisa
berkarya dan berkontribusi bagi Indonesia, kenapa yang lain ga bisa?
Berkaryalah tanpa dibatasi. Subhanallah.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...