Setelah mengikuti kuliah bunda cekatan episode Learn
How to Learn, banyak pelajaran yang bisa aku dapatkan. Pelajaran ini
Insya Allah akan terpatri dalam benakku, karena langsung aku praktekkan. Saat
ini aku sedang hobi membaca dan menulis tentang dunia parenting dan kesehatan
anak. Awal suka dunia parenting sebenarnya simple banget. Karena mengisi waktu
insomnia di pagi hari saat awal-awal punya anak. Lah, kalo orang lain begadang
tidak tidur karena anaknya rewel, Alhamdulillah Faris, anakku ini gampang
tidur. Namun, saat pagi-pagi sekitar jam dua pagi, Faris sering terbangun minta
minum ASI. Mau tak mau aku terbangun dan nenenin
Faris. Faris minum ASI Cuma sebentar, paling lama setengah jam, setelah itu
langsung membelakangi ibunya dan kembali tidur nyenyak.
Setelah ditinggal tidur begitu, aku jadi kebingungan. Mau tidur
lagi, kok ya tidak mengantuk. Tapi mau ngapain juga bingung. Akhirnya aku ambil
HP qwerty ku dan mulai facebook-an. Kebetulan ada banyak grup facebook yang aku
ikuti, dan aku sangat suka menggali ilmu disana. Grup itu mengenai ASI,
parenting, dan kesehatan anak. Jujur, aku belum paham tentang how to learn dan apa itu follow your passion, sebagaimana
seharusnya kita belajar. Tapi aku seperti merasakan enargi yang hebat saat
belajar tentang parenting dan kesehatan anak ini. Aku tidak tahu apakah ibu-ibu
lain memiliki gelora ingin tahu mengenai parenting dan kesehatan anak sama besarnya sepertiku, tapi sepertinya iya. Hanya
bedanya, ada yang belajarnya malu-malu, jadi sudah tahu banyak tapi masih malu
untuk share ke teman lain, ada pula
yang modelnya gatel pengen share kayak aku. Jadinya kesannya aku sok tahu gitu.
Padahal niatku tulus hanya ingin berbagi.
Aku sadar kalo aku
harus bermanfaat buat orang lain. Aku memang hanya punya sedikit ilmu, namun
aku yakin yang sedikit itu kalo aku tulus membagi, maka Allah akan
menganugerahkan lebih banyak ilmu lagi kepadaku. Namun, tidak semua orang
ternyata menyambut baik niat berbagiku ini. Beberapa menganggap aku ga perlu sok
tahu untuk hal yang bukan bidangku. Beberapa kali aku menerapkan sharing dari
para dokter hebat di milissehat saat Faris sakit, namun dipatahkan dengan
sinisme, “Eh, bukan dokter aja, ga usah sok tahu deh.” Padahal dibanding dokter,
jelas aku lebih paham kesehatan anakku, karena aku yang 24 jam bersama anak,
sedangkan dokter hanya 5 menit memeriksa. Buku dr Wati (Q & A Smart Parents
For Healthy Children) yang merupakan rangkuman common problem kesehatan anak jadi guideline-ku menyikapi sakit
faris. Tapi beberapa kali aku jadi dicap ‘tega’ sama anak, karena udah badannya
panas(belum 380 C) ga juga dibawa ke dokter ataupun diminumin obat. Ah,
sedih rasanya hati ini tidak dipercaya.
Lalu aku intropeksi,
dan merasa, kalau aku ingin menyebarkan pengetahuanku kepada orang lain, sebaiknya
juga aku tidak menunjukkan jati diriku saat memberikan pendapat, karena apalah
diriku yang hanya ibu rumah tangga biasa ini? Aku tidak mau gairahku untuk menggali dan menyebarkan ilmu terhenti karena sinisme orang sekitar. Kegalauanku
ini perlahan sirna saat aku menemukan website ibuprofesional.com dari facebook
salah seorang teman. Aku langsung tertarik mempelajari e-book yang bisa diunduh
gratis di website tersebut. Semakin hari, aku semakin larut dalam website
ibuprofesional.com ini. Aku menjadi percaya diri kembali. Tidak masalah kamu ‘hanya’
ibu rumah tangga biasa, namun jadilah ibu rumah tangga professional. Aku bersemangat
mengikuti kuliah online nya, apalagi gratis pula. Baru kali ini aku merasa sangat
bersemangat kuliah tanpa mengantuk! Haha. Aku mulai mengikuti dari kuliah Bunda
Cekatan, karena kuliah Bunda Sayang sudah terlewat waktunya. Satu episode yang paling mengena adalah
episode perdana, learn how to learn. Aku seperti flash back ke masa lalu. Seperti menjawab misteri, kenapa aku
sangat bersemangat belajar tentang parenting dan kesehatan anak, ternyata
karena aku menganggap itu semua kebutuhan, jadi aku dengan sukarela
mempelajarinya. Dan benarlah, bila niat kita belajar itu tulus, Allah pasti
ridho dan akan memudahkan kita menyerap ilmu lebih banyak lagi. Jadi intinya,
karena aku tahu caranya belajar, maka aku bisa menyerap pelajaran dengan lebih
baik lagi.
Janganlah berprinsip meratakan lembah, namun berprinsiplah
meninggikan gunung. Ketika kamu merasa senang dan mempunyai kemampuan dalam
suatu bidang, tekunilah bidang itu. Jangan dulu bercabang ke bidang lain. Karena
ini sama aja ga mematikan potensimu untuk menjadi expert di suatu bidang. Waktu
kita sehari hanya 24 jam, dan karena
kita perlu 40.000 jam untuk menjadi expert, maka akan banyak waktu yang
terbuang kalau kita tidak fokus pada bidang yang akan jadi keahlian kita. Bu
Septi mengajarkan, minimal butuh 4 jam
sehari dan tekun selama 90 hari untuk menjadikan calon keahlian kita itu sebuah
kebiasaan. Calon keahlian yang aku bidik adalah menulis buku. Dalam usaha
menulis buku yang baik tentu saja aku harus banyak membaca refrensi, bergaul
dengan komunitas penulis, dan ada satu hal yang menjadi pemacu untuk terus
menulis, yaitu mengikuti kontes menulis seperti KOMPETISI MENULIS: "BukuBunda Cekatan 2014" ini. Saat ini sudah genap 90 hari aku konsisten menjalankan
hobiku membaca dan menulis selama minimal 4 jam sehari. Alhamdulillah, semakin
banyak karya yang kuhasilkan setiap harinya di blog www.ardiba.com ini. Aku
senang bisa sharing apapun setiap harinya di blog tersebut. Memang kadang masih
minder lihat blog teman lain yang lebih waw, namun aku sadar semua tidak ada
yang instan, semua butuh proses. Dan aku menikmati proses ini. Terkadang aku
mengharap materi dari hobiku ini, tapi segera aku tepis, karena saat ini belumlah
saatnya aku berharap lebih, apalagi aku belum sampai tahap expert, biarlah ini
menjadi salah satu ikhtiarku menebarkan manfaat buat sesama.
Sekarang aku sedang berusaha konsisten mengupdate blog
setiap hari dan menyelesaikan buku yang terinspirasi dari kehidupanku di kebun
tebu. Namun, sepertinya bukunya bakal jadi agak lama, karena aku masih perlu
banyak belajar membuat buku dengan baik. Biarlah tulisanku dinikmati di blog
dahulu.
*sebenarnya materi kuliah ini lebih ke bagaimana membimbing
anak belajar, namun karena aku sendiri harus banyak belajar bagaimana belajar
yang baik, maka tidak ada salahnya mempraktekkan teori ‘ learn how to learn’
ini kepada diri sendiri dahulu.
Seri kuliah online Bunda Cekatan:
Seri buku Ibu Profesional, Bunda Cekatan ini sudah tersedia lho! Bisa pesan ke saya (WA=085327858828). Cuma 55 ribu aja!
Baca keseruan lain seputar keluarga. Plis klik: Housewife's diary
Simak juga resume kuliah online yang pernah kuikuti: Kuliah Online
***
Seri kuliah online Bunda Cekatan:
- Home Team
- Personal Grooming
- Membangun Mimpi Meraih Masa Depan
- First Aid Emergency First
- Mengatur Rumah dengan Prinsip 5R
- Menyusun Menu 10 Hari
- Manajemen Keuangan
- Learn How to Learn
- Manajemen Waktu
Seri buku Ibu Profesional, Bunda Cekatan ini sudah tersedia lho! Bisa pesan ke saya (WA=085327858828). Cuma 55 ribu aja!
Baca keseruan lain seputar keluarga. Plis klik: Housewife's diary
Simak juga resume kuliah online yang pernah kuikuti: Kuliah Online
mba, kok bisa sih, tulisan yang di kirim di ibu profesional di kirim ke blog juga? maklum saya baru belajar bikin blog. belum bisa meluangkan 4 jam sehari buat nulis kayak mba Diba, sharing dong ilmunya. terimakasih
BalasHapusgini mba. aku tuh jujur kesulitan edit posting di ibuprofesional.com, jadilah aku bikin postingan dulu di blog, terus HTML-nya aku copy ke blog ibuprofesional. makanya isinya sama persis, hehe..
HapusBtw, Mb..blognya kok ga bisa dibuka?padahal pasti isinya bagus tuh..(dari judulnya penasaran mau baca)
Hapus