Subhanallah. Ternyata berpositif pikiran atas ketentuan
Allah SWT saja ga cukup. Terus terang aku bisa terima kenyataan bahwa rencana
hijrah ke Jawa harus ditunda dulu. Tapi yang buat galau adalah. What should we
do?? Kalo kata ibu siapa tahu rejekimu memang di kebon tebu ini. Tapi agaknya
sulit mempercayainya. Mengingat mas sudah semakin ga betah. Jujur, kehidupan
disini udah oke banget. Kita sebenarnya CUMA khawatir ga diperpanjang kontrak.
Itu memang cuma hal kecil dari kehidupan kami disini, tapi kalo kita udah di
depak, ya sama aja bubar semua. Harus memulai kehidupan dari 0.
Yah..pasti ada hikmah di balik kejadian ini. Entahlah, tapi
yang jelas, aku merasa ragu terhadap goal s2 ku. Kayaknya sekolah lagi, kapan2
aja. Aku fokus cari ilmu non gelar aja. Cita2ku pengen magang tempat mb Ana
buat gali info per laundry an dan mulai bonek ngurusin jamur(dgn dibantu sodara
Bu Henny Insya Allah). Aku juga pingin kursus jarimatika,abacabaca, dan kursus
menulis. Aku mulai ga berminat sama sekolah bergelar, karena jujur aku kurang
tertarik pangan saat ini. Aku lagi tergila2 parenting. Tapi entahlah. Kenapa
aku segalau ini ya???
9 okt 13
Semakin hari aku semakin
ga minat mau S2. Bukan apa2, sebenernya apa sih yang aku cari dg sekolah
lagi?kalo memang mau jadi dosen, sepertinya aku belum siap merana dg gaji
pas pasan. Mending juga aku tetap ngajar, tapi ngajar anak-anak. Ga perlu ijazah s2.
Kalo memang ingin ngelab. Bisa aja jadi guru smp or sma, dimana sekarang mulai
banyak yang labnya bagus. Pun, kalo aku masih berminat penelitian, kenapa ga
kembangin bersama Faris?selain otakku bekerja, faris juga bisa terstimulasi. Ya
Allah, apakah ini petunjukmu?atau ini adalah kemalasanku karena males ikut
beasiswa dan males berjibaku dg tugas2 kuliah?sepertinya..umm..how to treat
this?
Malam 9 Oktober 13
Setelah aku pikirkan lebih jernih,
memang keinginanku S2 itu ga serius. Maksudnya visi kedepan setelah kuliah juga
ga jelas. Dan menuntut ilmu lebih dalam tentang psikologi anak,paud, dan
apapunlah tentang anak golden age memang benernya oke banget. Aku mempunyai
visi untuk mendidik anak golden age agar berimtak dan berakhlak mulia. Idealis
memang, tapi aku prihatin dengan maraknya korupsi, tawuran, dan yang baru2 ini,
nyiram isi bus(penumpang,supir,kondektur) dengan soda api. Aku pikir ada hal
kecil yang bisa aku lakukan untuk mengurangi ini. Salah satunya dengan mendidik
anak2 0-5 tahun agar unggul di akhlak. Eksperimen sederhana pada Faris.
Alhamdulillah 2 tahun kurang udah mau sholat(walo sekedar tiduran di sajadah
dan sujud suka-suka). Selalu tak ajarkan untuk hormat dan sayang kepada
siapapun. Berusaha membangun komunikasi yang positif dengan panggilan sayang
dan dongeng. Yah..getok tular kuliah ibu profesional lah. Nanti si ortu yang
akan lebih banyak belajar mendampingi anak. Harapanku sih nantinya banyak ortu
yang sadar, bahwa membesarkan anak itu tanggung jawab mereka sendiri. Sekolah
hanya bantu, dan baik buruknya anak tergantung didikan orang tuanya.
Hmm..berat ya idealisku?ini aja belum kebayang mau bikin
konsepnya kayak apa..mungkin kalo dah gabung secara nyata di komunitas ibu profesional(Insya Allah, ga sekedar bersapa di dunia maya), idealismeku ini bisa pelan pelan ditapaki. Sekarang kalo
mikir. Apa yang sudah kulakukan buat negri ini. Sungguh sedih, karena ga ada
apapun yang sudah kulakukan. Malahan aku mengeluh selalu tentang birokrasi lah,
iklim wirausaha yang ga kondusiflah, transportasi dan jalan yang payah
lah..uuh..malu..malu..
bakal to be continued..
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...