Kita tahu iri dengki ga baik. Tapi kok ya
masih suka ada ya perasaan itu ya?iri, sirik, ujung ujungnya kita jadi mau
menang sendiri. Hayo ngaku, masih pada suka iri dengki??(yang buat tulisan
nunjuk tangan dulu)
Hmm..ga salah sih punya perasaan itu, kan manusiawi(eh malah
membela diri). Tapi yang salah kalo sampe meluapkan perasaan itu begitu saja,
karena pasti ujung ujungnya kita nyesel. Ada baiknya kalo timbul rasa iri, kita
mulai memikirkan beberapa hal berikut:
Sudah Perbanyak bersyukur?
Sudahkah bersyukur akan nikmat Allah hari ini?stop mengeluh
terhadap apa yang tidak kita punya, sebaliknya pikirkan apa saja yang sudah
kita punya. Niscaya kita akan merasa cukup dan berpikir, kenapa aku harus iri
dengan orang itu? Toh mungkin dia tidak punya apa yang aku punya?ya to..?
Berempati
Pernahkah berpikir, kalo seseorang mendapat rezeki uang
lebih besar sedangkan kita hanya segini gini aja, itu karena emang kebutuhan
orang itu lebih banyak dari kita. Makanya rezeki Allah lebih banyak ke dia. Dan
biasanya yang dapet lebih banyak, itu karena usahanya lebih giat.
Jangan pernah meremehkan orang lain
Terkadang kita suka meremehkan orang lain. Misalkan dongeng
kelinci dan kura-kura. Bisa dibayangkan betapa sebel dan irinya kelinci pada
kura kura yang berhasil memenangkan lomba lari. Kalo bisa ngpomong kelinci
mungkin ngumpat.." Asem, aku dikalahin lomba lari sama hewan terlambat
sedunia, apa kata dunia?".. tuh kan, terbukti kalo kita ga boleh
ngeremehin orang, karena dengan kegigihannya, seseorang yang berkemampuan
rendah bisa unggul dari yang berkemampuan tinggi. Karena Allah selalu melihat
usaha kita ya..
Berkompetisilah hanya pada diri sendiri
Terkadang, yang buat kita iri itu adalah perasaan tidak mau
kalah dengan siapapun. Setiap lomba harus menang, setiap rapat pendapatnya
harus jadi keputusan. Hellow..sekarang ga zaman orang model gini. Kalo ada
ceburin ke laut aja, soalnya orang kayak gini yang bikin perlombaan jadi ga
sportif. Demi menang ga jarang dia menghalalkan segala cara. Kalo tetep kalah,
bisa bisa gantung diri karena malu. Padahal ya, tujuan lomba bukan untuk menang
dari orang lain, tetapi untuk menang dari diri sendiri. Menang untuk ga sombong
bila menang, dan menang untuk ga minder dan terus berusaha bila kalah. Analogi
orang berlari, bila dia sibuk agar menang lomba, akhirnya larinya lambat karena
sibuk lihat lawan lawannya. Beda kalo pas lomba lari targetnya memecahkan rekor
pribadi. Dia ga sempat toleh toleh, larinya juga jadi lebih kencang
Betulkan niat,agar tidak terjebak energi negatif
Terakhir, tanyakan kepada diri sendiri, kenapa harus iri?
Benarkah orang lain tidak layak mendapat lebih?ato memang usaha kita yang
minim? Betulkan niat, jangan pernah berniat negatif. Percayalah, dengan niat
positif segalaya lebih indah. Ketika kita iri pada sesorang, cobalah menggali
pribadinya lebih dalam. Siapa tahu malah bisa berkolaborasi dan bersinergi.
Kalo iya, dijamin Rahmat Allah pasti bertubi tubi. Karena itlah ganjaran buat
orang yang menjaga tali silaturahmi. Tetap bisa berangkulan walau bersaingan.
Hihihi...point 2 JLEBBB bangt dehh! :)
BalasHapus