"Oh yang anaknya meninggal itu to?terus sekarang
gimana?la sampean ki piye to jaga anak?"
Jleb. Tiba tiba pertanyaan beruntun itu mengarah ke aku yang
tengah berjibaku mengeluarkan motor dari parkirannya. Si Bapak sudah salah
paham, yang anaknya meninggal itu tetanggaku, bukan aku, dan memang alamat
rumah kami sama karena rumah kami sharing. Wajarlah si Bapak salah paham.
Walaupun heran juga, peristiwa itu sudah lewat setahun yang lalu, kok ya masih
ada yang salah paham. Yah namanya Bapak Bapak, wajarlah ga update berita
secepat Ibu Ibu. Hehe..
Tapi entahlah, kenapa aku jadi emosi, jadi bergolak batin
ini. Tiba tiba terbayang tetanggaku pasti dulu mendapat pertanyaan ini sering
sekali. Dan aku jadi ikut sedih dengan pertanyaan Bapak ini. Takdir Allah siapa
yang tahu, tapi tetiba aku merasa di posisi tetanggaku, disalahkan akan
kematian anak sendiri! Memang itu sudah resikonya, cobaannya. Karena
bagaimanapun anak 2 tahun memang masih sepenuhnya tanggung jawab ibunya. Jadi
teringat kasus anak tertabrak mobil yang dikemudikan Omnya, nah yang jadi
tersangka malah ibunya. Oh, tersadar aku memang inilah beratnya beban seorang
ibu. Ya Allah, sungguh pasti lebih hancur kalo yang diberi pertanyaan di atas
tadi adalah tetanggaku itu. Pasti mengoyak luka lamanya walaupun kematian
anaknya murni kecelakaan, aku yakin pasti diapun susah memaafkan dirinya. Aku
cukup tahu betul rasanya, karena aku juga punya balita 2 tahun.
Ya Allah, semoga pertanyaan menyalahkan seperti ini ga lagi
aku ataupun tetanggaku dengar. Atau mungkin rasa tidak ingin disalahkanku yang
terlalu tinggi?sehingga tersinggung diberi pertanyaan yang sebenarnya bukan
dialamatkan kepadaku? Entahlah. Insya Allah tetanggaku lebih bijak bila
mengalami hal ini. Karena aku terlihat cukup tersinggung dengan pertanyaan si
Bapak dan bilang dengan agak ketus "Maaf Pak, itu tetangga saya, anak saya
masih hidup kok pak" dan ngeloyor pergi.
Tapi Ibroh dari
peristiwa ini, aku jadi lebih waspada menjaga Faris. Aku selalu berdoa, semoga
malaikat Allah senantiasa menjaga Faris. Aku yang teledor ini, Insya Allah
memberi perhatian maksimal untuk buah hatiku satu satunya. Aamiin..
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...