Judul: Career Skills for Kids-Kembangkan Kecerdikan Anak dengan
Taktik Biosmart
Pengarang: Femi Olivia
Penerbit: PT Elex Media Komputindo, 2009
ISBN: 978-979-27-3806-3
Tebal: xxv + 220 halaman
Penerbit: PT Elex Media Komputindo, 2009
ISBN: 978-979-27-3806-3
Tebal: xxv + 220 halaman
Lagi latihan buat review nih. Mudah-mudah ga melenceng dari
aslinya nih, hehe. Diawali dengan pendahuluan mengenai 9 pilah karakter yang
penting ditanamkan pada anak. Berikut poin-poinnya..
Sembilan pilar karakter yang penting ditanamkan pada anak(Dr
Ratna Megawangi-Republika,Minggu,14 Mei 2006):
1.
Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya
2.
Tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian
3.
Kejujuran
4.
Hormat dan santun
5.
Kasih saying, kepedulian, dan kerja sama
6.
Percaya
diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah
7.
Keadilan dan kepemimpinan
8.
Baik dan rendah hati
Nah, sekarang mulai deh kita bahas 3 taktik Biosmart:
1.
Kenali Gaya Berpikir Anak
Gaya berpikir anak dan orang tua dibagi
sebagai berikut:
a.
Sekuensial Konkret(SK)
·
Senang bekerja sama dengan teman yang tidak
ragu-ragu untuk mengambil tindakan segera
·
Lebih tertarik dengan fakta-fakta nyata daripada
menemukan arti yang tersembunyiàsusah
memahami yg abstrak
·
Menyukai lingkungan yang teratur dan rapiàsaklek, konsisten, SOP
bgt!
·
Suka bertanya”Bagaimana saya dapat melakukan
ini?”
b.
Sekuensial Abstrak
·
Harus ada informasi sebanyak mungkin sebelum
membuat keputusanàpertimbangan
sangat matang. Perfeksionis! Kalo ga lengkap, mending ga ambil keputusan sama
sekali
·
Butuh waktu yang cukup untuk melakukansuatu
pekerjaan sepenuhnya
·
Tertarik pada orang yang menemukan
fakta-fakta(temenannya sama wartawan dong,hehe)
·
Rasa ingin tahu besar. Mengajukan pertanyaan
“Dimana saya menemukan informasi yang lebih banyak?”
c.
Acak Abstrak
·
Suka bertanya kepada orang lain sebelum
mengambil keputusan akhir
·
Sensitif terhadap perasaan teman
·
Mudah bekerja sama dengan orang lain
·
Tidak terganggu bila kamarnya berantakan
·
Suka meminta nasehat orang lain bila ragu-ragu
·
Menghindari konfrontasi, selalu ingin membuat
orang lain senang
d.
Acak Konkret
·
Suka mengutak ngatik barang lama menjadi baru
·
Spontan
·
Suka berteman dengan orang yang punya minat dan
pengetahuan yang sama
·
Cepat bosan dan suka mengubah-ubah
·
Hanya mau belajar apa yang penting menurutnya
Nah, tipe orang tua dan anak
seperti apakah kita??
2.
Petakan Multikecerdasan
Kecerdasan yang mana yang dominan? Ini nih
kuis dari Thomas Armstrong, penulis buku “In Their Own Way”:
·
Body/Kinestethic/ Gerak
i.
Bergerak-gerak ketika duduk
ii.
Berprestasi dalam olahraga kompetitif
iii.
Memperlihatkan keterampilan dalam bidang
kerajinan tangan seperti menjahit, mengukir dan memahat
iv.
Menikmati bekerja dengan tanah liat, melukis
dengan jari
v.
Menikmati melompat, lari, gulat
vi.
Pandai menirukan gerakan, kebiasaan, dan
perilaku orang lain
vii.
Perlu menyentuh sesuatu yang ingin dipelajari
viii.
Sangat suka membongkar benda dan menyusun
kembali
ix.
Sering ‘merasakan’ jawaban masalah yg dihadapi
di rumah atau sekolah
x.
Terlibat kegiatan fisik seperti berenang,
bersepeda, hiking, skateboard
·
Linguistic
i. Mempunyai
kosakata yang luas untuk anak seusianya
ii. Mengarang
kisah khayal atau menuturkan lelucon dan cerita
iii. Mengeja
kata-kata dengan tepat dan mudah
iv. Menikmati
membaca buku di waktu senggang
v. Menikmati
mendengarkan cerita lisan(radio,tv,dll)
vi. Menyukai
pantun lucu dan permainan kata
vii. Hafal
nama, tempat, tanggal, dan hal-hal kecil
viii. Suka
mengisi teka teki silang dan permainan kata lainnya
ix. Unggul
dalam membaca dan menulis
·
Interpersonal
i.
Mempunyai banyak teman
ii.
Banyak bersosialisasi di sekolah atau di
lingkungan tinggal
iii.
Terlibat dalam kegiatan kelompok di luar jam
sekolah
iv.
Berperan sebagai penengah keluarga ketika
terjadi pertikaian
v.
Menikmati permainan kelompok
vi.
Berempati besar terhadap perasaan orang lain
vii.
Dicari sebagai penasihat dan pemecah masalah
teman-temannya
viii.
Menikmati mengajari orang lain
ix.
Tampak memiliki bakat memimpin
·
Intrapersonal
i.
Memperlihatkan sikap independen dan kemauan kuat
ii.
Bersikap realistis terhadap kekuatan dan
kelemahannya
iii.
Memberikan reaksi yang keras ketika membahas
topik controversial
iv.
Bekerja dan belajar dengan baik seorang diri
v.
Mempunyai rasa percaya diri
vi.
Mempunyai pandangan hidup yang lain dari
pandangan umum
vii.
Belajar dari kesalahan lalu
viii.
Dengan tepat mengekspresikan perasaannya
ix.
Terarah pada pencapaian tujuan
x.
Terlibat dalam hobi atau proyek yang dikerjakan
sendiri
·
Musical
i.
Bernyanyi untuk diri sendiri dan orang lain
ii.
Berprestasi bagus di kelas music
iii.
Bisa mengikuti irama music
iv.
Ingat melodi lagu
v.
Lebih bisa belajar dengan iringan music
vi.
Memainkan alat music di sekolah dan rumah,
sebagai anggota band atau orkes
vii.
Memberikan reaksi yang kuat terhadap berbagai
jenis music
viii.
Mempunyai suara bagus untuk menyanyi
ix.
Mengoleksi CD atau kaset
x.
Peka terhadap suara-suara di lingkunngannya
·
Naturalist
i.
Akrab dengan hewan peliharaan
ii.
Menikmati berjalan-jalan di alam terbuka atau ke
kebun binatang atau museum sejarah alam
iii.
Menunjukkan kepekaan terhadap bentuk-bentuk alam
iv.
Suka berkebun atau berada dekat kebun
v.
Menghabiskan waktu dekat akuarium, terarium,
atau system kehidupan lain
vi.
Memperlihatkan kesadaran ekologis(daur ulang,
pelayanan masyarakat, dsb)
vii.
Yakin bahwa binatang punya hak sendiri
viii.
Mencatat fenomena alam yang melibatkan hewan,
tanaman, dan hal-hal sejenis(foto, buku harian, koleksi,dsb)
ix.
Membawa pulang serangga, bunga, daun, atau
benda2 alam lain untuk diperlihatkan anggota keluarga
x.
Memperlihatkan pemahaman mendalam di sekolah
dalam topic-topik yang melibatkan system kehidupan(biologi, IPA)
·
Logical (logis matematis)
i.
Ahli bermain catur, dam, dan permainan strategi
lain
ii.
Bertanya, “ Dimana akhir alam semesta?” atau
“Mengapa langit biru?”
iii.
Menghabiskan waktu untuk permainan logika
seperti kubus rubik
iv.
Menghitung problem aritmatika dengan cepat di
luar kepala
v.
Menikmati menggunakan bahasa computer atau
software logika
vi.
Menikmati pelajaran matematika dan IPA
vii.
Menjelaskan masalah secara logis
viii.
Merancang eksperimen untuk menguji hal-hal yang
tidak dimengerti
ix.
Mudah memahami sebab dan akibat
x.
Suka menyusun dalam kategor/hierarki
·
Visual Spasial
i.
Lebih banyak memahami lewat gambar disbanding kata-kata
ketika membaca
ii.
Membangun konstruksi 3 dimensi yang
menarik(lego)
iii.
Memberikan gambar visual yang jelas ketika
memikirkan sesuatu
iv.
Mencoret-coret di atas secarik kertas atau di
buku tugas sekolah
v.
Menggambar seseorang atau benda persis seperti
aslinya
vi.
Menikmati teka teki jigsaw, maze
vii.
Menonjol dalam bidang seni rupa
viii.
Mudah membaca peta, grafik, dan diagram
ix.
Suka melihat film, slide, dan foto
x.
Sering melamun
Poin dari mempelajari kecerdasan ini adalah supaya anak
berpikir lateral. Berikut penjabarannya:
o
Pahami dahulu maksud kita harus belajaràagar dapat melakukan
sesuatu dalam hidup, bukan sekedar lulus ujian
o
Berpikir lateral=kemampuan untuk mempresepsi
suatu hal atau masalah dari beberapa sudut pandang atau pendekatan sehingga
mendapat gambaran yang menyeluruh mengenai hal atau masalah yang dihadapi.
Berpikir lateral berkebalikan dengan berpikir linier(satu pemikiran). Cara
mengasahnya adalah dengan memberikan pilihan/alternative pada setiap kegiatan.
Seperti saat ditinggal kerja. Jangan hanya bilang “kamu tinggal di rumah saja”,
tapi berikan alternatif seperti..”kamu di rumah saja, nanti mainan kucing,
dimandiin Oma, main sama Kakak, nanti sore Ibu pulang, jalan2 deh..”. Saat
menghukumpun sebaiknya yang mendidik, seperti jatah uang saku dikurangi, nonton
tv dikurangi, dll.
o
Menjadi fasilitator belajar anak. Bila di depan,
tugas orang tua memberi contoh, bukan memaksakan kehendak. bila berada diantara anak2, orang tua memberi
semangat, bila sudah melangkah orang tua mengikuti serta menjaga kebutuhan
mereka. Beri dukungan terhadap pilihan anak, jangan dibatasi oleh pandangan
kita sebagai orang tua.
o
Berusaha lebih memahami proses berpikir anak
secara cerdik dan menyenangkan.
Tips agar anak gemar membaca tanpa paksaan:
1.
Atur jadwal bermain. Suka membantu dan empati
sama teman mendorong anak menjadi pembaca yang baik
2.
Buat kue bersama. Ajak anak membaca resep
3.
Game dengan permainan kata
4.
Bercerita atau mendongeng.
5.
Jalan-jalan ke museum
6.
Sandiwara boneka
Berikut tips mengasah kecerdasan
anak:
o
Kecerdasan berbahasa:
-
Lengkapi anak dengan peralatan untuk membuat
kata(tape recorder, alat tulis, printer)
-
Ke toko buku dan baca buku bersama
-
Duduk bersama mereka dan minta mereka menuturkan
cerita, menggambarkan hari mereka, menceritakan kembali program TV, atau
berbicara tentang apapun
-
Buat buku sendiri
-
Ajukan pertanyaan
-
Sediakan bahan-bahan pembelajaran linguistic,
seperti scrabble,talking books, video, recorder
-
Berikan buku penulis hebat, seperti JK Rowling,
William Shakespare
o
Kecerdasan logis-matematis:
-
Mencari pola kata
-
Pemainan dadu
-
Permainan logika(tangram, Sudoku)
-
Buat perencanaan lebih baik. Belajar matematika
dengan menyenangkan-contohnya pake jarimatika kali y?db
-
Temukan rumus lain matematika
-
Bermain fungsi benda. Misal gelas bisa buat
minum, tempat bolpen, main telpon2an
-
Sediakan bahan pembelajaran pengasah kecerdasan
logis-matematis seprti main kalkulatoe, remi, monopoli
o
Kecerdasan Visual Spasial:
-
Coba teka teki gambar dan animasi
-
Beri peluang untuk menggambar dan melukis
-
Kembangkan kecerdasan ilmu ukur ruang dengan permainan
balok 3d
-
Asah anak berpikir tujuan masa depan dengan
membiarkan belajar mandiri dan membuat pilihan
-
Bermain warna. Jangan pernah kritik pilihan
warna anak, biarkan berkreasi
-
Sediakan bahan pembelajaran: puzzle, globe,
peta, lego, peralatan menggambar, tempel2, kamera video, teleskop, mikroskop,
kacamata lihat gelap, kaleidoskop
o
Kecerdasan Kinestetik:
-
Berlatih menulis
-
Menari
-
Permainan mega bloks, peralatan olahraga,
peralatan kerajinan tangan, messy art, kostum2, layang2, lompat tali, hulahoop,
kardus2 bekas
-
Liburan kreatif sperti berpetualang di alam,
belajar berenang
-
Membuat kue
-
Ikut teater
-
Ikutilah kursus sesuai olahraga dan seni yang
diminati
o
Kecerdasan Musikal-mendorong anak memiliki
kepekaan rasa:
-
Membantu anak belajar secara musical dengan lagu
sedarhana, puisi dan cerita, menciptakan lirik lagu, rangsang untuk bernyanyi,
gunakan alat di rumah sebagai alat music, fasilitasi dengan alat music seperti
keyboard, gitar(optional tergantung minat anak n doku ortu,hehe), perdengarkan
bermacam-macam music dari berbagai Negara agar telinga anak makin canggih, dan
cari bahan pembelajaran (tape recorder, radio, alat band, tebak music)
o
Kecerdasan Interpersonal-Membantu anak lebih
gaul dan berjiwa pemimpin:
-
Ajari anak untuk menerima keragaman, belajar
bersosialisasi(komunikasi, organisasi, manipulasi, dan mediasi konflik) dengan
bermacam orang, berbagi, berhubungan, bekerja sama, dan mewancarai.
-
Belajar dengan metode xdiskusi kelompok dapat
mengembangkan kecerdasan interpersonalnya
-
Sediakan permainan yang dapat dilakukan bersama
teman-teman. Biarkan anak ikut
perkumpulan, kemping, dsb
-
Libatkan membaca berkelompok
-
Gunakan bahan2 pembelajaran seperti boneka
sandiwara, mobil2an, walkie talkie
-
Tiada hari tanpa sejarah, ajak ke museum, nonton
film documenter
-
Ajak ikut bersosialisasi bersmana tetangga,
misalnya kerja bakti,pengajian
-
Kembangkan bakat kepemimpinan anak dengan
mengajak menarik kesimpulan dan menganalisa terhadap sebuah peristiwa,
bertanggung jawab dengan perbuatannya(prinsip sebab-akibat), berikan contoh
integritas(jujur, bermoral tinggi, dan kepahlawanan) lewat cerita dan tingkah
laku kita, dan pupuklah kepercayaan dirinya, hindari mengkritik dan pujilah
dengan tulus, dorong terus dengan berkata ‘kamu bisa’, dan puji anak setiap dia
memegang teguh pendirian dan setia pada janji
o
Kecerdasan Intrapersonal-didik anak mengambil
keputusan secara mandiri:
-
Ajari anak menetapkan batasan2 pribadi,
menghargai diri,dan mengenali diri sendiri
-
Ciptakan lingkungan penuh kasih sayang, sehingga
merekamerasa disayang dan dihargai
-
Beri kesempatan untuk belajar sendiri
-
Asah spiritual dengan ibadah bersama
-
Ajak anak untuk intropeksi dan terus motivasi
dirinya
-
Sediakan bacaan jiwa untuk anak seperti chicken
soup dan video menyentuh
-
Latih intuisi dengan permainan menebak perasaan
pada foto, video dan interaksi langsung dengan orang-orang
-
Pengasah kecerdasar intrapersonal seperti
menulis buku harian, peralatan merias, peralatan dapur, dokter2an
-
Tetapkan target agar anak terus termotivasi
o
Kecerdasan naturalis-rangsang anak agar berani
mencoba dan berpetualang:
-
Sediakan buku dan film tentang alam.(langganan
majalah dan siaran National Geographic misalnya)
-
Gunakan alam terbuka sebagai salah satu setting
tempat untuk membaca
-
Praktek langsung dilapangan
-
Gunakan benda alam, seperti ruas daun untuk
belajar huruf
-
Dorong untuk berpetualang di alam sekitar
-
Bahan2 pembelajaran contohnya teropong, kaca
pembesar, tayangan tentang lam, ke kebun binatang, peralatan hiking, akuarium,
dll
-
Beri kesempatan kea lam bebas dan biarkan mereka
bereksplorasi dan mengamati kehidupan liar
-
Bikin peternakan, pelihara hewan, dan ajarkan
untuk merawat dengan sungguh-sungguh
-
Tingkatkan sikap meneliti lewat sains
o
Pada usia 4-6 tahun anak dapat diajar berpikir
kritis dalam berbagai area, yaitu: seni bahasa, matematika, ilmu pengetahuan,
dan ilmu social. Pancing rasa ingin tahunya dengan menunjukkan berbagai
peristiwa alam. Biarkan anak mencari tahu dari pertanyaannya, jangan terlalu
cepat diberi tahu, tapi jangan pula diabaikan/dipaksa berpikir terlalu keras
3.
Kreativitas
a.
Berpikir out of the box
-
Berpikir kreatif, dengan mengobservasi segala
sesuatu, berimajinasilah bahkan dengan sekotak karduspun, perdengarkan
cerita/mendongenglah, dan karanglah cerita, paling gampang mengarang cerita
pengalaman pribadi(aku teringat pada suatu peristiwa).
-
Perbolehkan anak sesekali memainkan
makanannya(ajari makan sendiri)
-
Belajar hal-hal baru. Sebagai orang tua, kita
juga harus terus bereksplorasi
-
Bermain peran sebagai tokoh multikecerdasan
-
Dorong untuk tertarik pada teknologi. –ah ga usah diajarin juga anakku doyan banget
mainan tablet, ternyata penting juga ya?tinggal kontentnya aja yg dibatasi
sesuai umur, apalagi banyak mainan edukasi sekarang
b.
Jaga keselamatan
-
Waspadai perilaku aneh
-
Ajari berani menelpon polisi. Ajari menggunakan
telepon umum
-
Ajari anak cara menjaga keselamatan diri dari
bahaya orang tidak dikenal. Jangan langsung terima ajakan orang tak dikenal
-
Jadi orang tua yang bisa dihubungi. Dengarkan
cerita anak. Jangan sampai anak enggan bercerita
-
Buat kode rahasia untuk memastikan anak tidak
diajak orang tak dikenal
-
Perbaharui identitas anak seperti foto dan sidik
jari
-
Tetapkan tetangga yang bisa didatangi bila perlu
bantuan
-
Boleh berkata tidak pada orang dewasa
-
Boleh kasar dan berteriak bila bertemu orang
dewasa yang mencurigakan. Jangan takut meskipun orang dewasanya bersenjata,
ajari anak berteriak..’dia bukan orang tua saya’
-
Dalam situasi bahaya boleh menendang, menggigit,
jangan sampai keburu dibawa kabur dan disekap
-
Diajarkan jangan sembarangan masuk mobil or rumah
orang lain
-
Anak boleh bertanya pada anak lain, ibu dengan
anak, dan petugas berseragam
-
Ortu harus percaya pada instink anak. Walopun
anak curiga sama orang innocent, tetaplah mendukung anak
-
Selalu lebih aman berjalan di trotoar yg
berlawanan arah mobil
-
Minimalkan jalan dan main di tempat sepi
-
Bila anak harus sendiri di rumah, perhatikan
makanan dan aspek keselamatannya(siapkan juga P3k). Hindarkan anak dari bahaya,
misal colokan listrik. Siapkan nomor telepon penting dan ajari anak evakuasi
diri bila terjadi bencana.
-
Menghadapi bullying: ajarkan jangan membalas
bullying, perbanyak teman, tahu kapan menghindari konfrontasi atau melawan.
Yang terpenting, anak harus pede dan optimis, kalo minder pelaku bullying
tambah senang
c.
Jangan takut gagal
-
Berikan konsep positif kegagalan agar anak
berani jatuh. Tetap support kala anak gagal, jadi bisa bangkit lagi. Humor juga
bisa membantu anak santai menanggapi kegagalan
-
Didik anak berani ambil resiko. Dibalik resiko
yang besar ada kesempatan yang besar
-
Biarkan anak mengambil keputusan dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan begitu ia akan paham resiko dan manfaat dari setiap
keputusannya, mengasah kecerdikannya, dan semakin bijak dalam mengambil
keputusan
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di lapak sederhana EDibaFREE. Komentar Anda akan sangat berarti buat kami...